Bocah-bocah malang meninggal karena kelalaian orangtua
Merdeka.com - Anak adalah anugerah yang diberikan Tuhan kepada setiap pasangan suami istri. Sebagai orangtua, sudah sepatutnya menjaga anak, layaknya menjaga diri sendiri. Apalagi anak tersebut masih di bawah umur atau balita yang membutuhkan banyak perhatian orangtua.
Akan tetapi, terkadang ada sebagian orangtua lalai terhadap buah hatinya. Mereka acuh dan membiarkan anak bertindak sesukanya tanpa ada pengawasan. Padahal jika tidak diasuh dengan baik, bahaya pun mengancam keselamatan anak.
Seperti kasus-kasus berikut ini, mereka harus rela kehilangan nyawa buah hatinya akibat lalai dalam mengasuh anak:
-
Apa saja contoh kebiasaan buruk anak? Beberapa kebiasaan buruk anak termasuk mengorek hidung, menggigit kuku, menghisap jempol, memutar-mutarkan rambut dengan jari, menggerus gigi, dan menggigit serta memukul.
-
Siapa yang terdampak neglectful parenting? Akibat kurangnya respons emosional dan cinta dari pengasuh mereka, anak-anak yang dibesarkan oleh orangtua yang tidak terlibat mungkin mengalami kesulitan membentuk ikatan di kemudian hari. Tidak adanya contoh baik dari orangtua juga mungkin membuat anak-anak ini cenderung berperilaku nakal.
-
Apa penyebab anak melanggar aturan? Romi menjelaskan bahwa ada berbagai alasan mengapa anak melakukan pelanggaran. Salah satu penyebab yang paling umum adalah ketidakpahaman anak terhadap aturan yang ada. Selain itu, anak juga bisa melanggar aturan untuk menarik perhatian atau karena terpaksa dalam situasi tertentu.
-
Kenapa orangtua itu menghukum anak di depan umum? Orangtua di Amerika Serikat ini memilih cara keras dalam menghukum anaknya yang menjadi perundung di sekolah,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Apa contoh perilaku impulsif anak? Mereka mungkin terlihat tidak mengindahkan larangan, seperti mencoba memasukkan benda kotor ke dalam mulut atau melemparkan benda meskipun dilarang.
-
Kenapa anak bisa mengalami keterbelakangan mental? Penyakit ini dapat menyebabkan seorang anak belajar dan berkembang lebih lambat dibandingkan anak lain seusianya. Mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk belajar berbicara, berjalan, berpakaian, atau makan tanpa bantuan, dan biasanya akan mengalami kesulitan saat belajar di sekolah.
Orangtua sibuk beli sandal, balita jatuh dari lantai 4 mal
Malang nasib Zia ALmam Safaraz (3), warga Jambangan, Surabaya, Jawa Timur ini. Minggu siang kemarin (20/12), anak pasangan Iskandar dan Latifah ini tewas, setelah jatuh dari lantai empat mal BG Junction, Jalan Bubutan, Surabaya.Sebelum menghembuskan napas terakhir, korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Katolik St Vincentius Paulo atau RKZ Surabaya. Namun karena mengalami luka yang cukup parah, terutama di bagian kepala, nyawa korban tak tertolong.Informasinya, sebelum peristiwa nahas itu terjadi, korban bersama kedua orangtua berada di lantai empat BG Junction. Saat itu, orangtua korban tengah memilih-milih sandal untuk dibelinya.Sekitar pukul 11.00 WIB, korban yang lepas dari pengawasan orang tuanya, dan terjatuh dari lantai empat. Kedua orang tua korban yang panik, langsung membawa buah hatinya ke RKZ, agar segera mendapat pertolongan tim dokter.Sementara tim Inafis Polrestabes Surabaya datang ke tempat kejadian dan langsung mempolice-line lokasi serta menggelar olah TKP, untuk memastikan kronologis kejadiannya.Kapolsek Bubutan, Kompol Edit Widodo yang dikonfirmasi terkait kejadian ini, menyebut kondisi yang cukup parah dialami bocah malang itu usai terjun bebas dari lantai empat."Saat itu, ibu korban memilih sandal untuk korban. Tapi tiba-tiba terdengar suara orang teriak ada anak jatuh. Orang tuanya kaget, dan setelah dilihat ternyata anaknya sendiri," terang Edit, Senin (21/12).Dia melanjutkan, "Nyawa korban tak bisa diselamatkan karena mengalami luka cukup parah di bagian kepala. Korban sempat dibawa ke RKZ. Tapi kemudian meninggal dunia di rumah sakit."Dari keterangan beberapa saksi yang dimintai keterangan, masih kata dia, peristiwa ini murni kecelakaan. "Kita sudah meminta keterangan beberapa saksi di TKP. Dan dari hasil olah TKP, peristiwa ini murni kecelakaan akibat kelalaian orangtua," tandasnya.Sementara Manajer Operasional BG Junction Surabaya, Heru mengatakan, dari informasi yang diterima pihaknya maupun pihak kepolisian, sebelum kejadian, korban tengah bermain handreel (pegangan karet eskalator) ketika orang tuanya sibuk belanja."Ada saksi yang melihat insiden itu. Bahkan berusaha menariknya. Tapi tubuh korban langsung terpelanting ke bawah," tandasnya.
Orangtua lengah, balita tewas jatuh dari lantai 3 Bandara Kualanamu
Seorang balita berusia 3 tahun, Nesya Siburian, tewas terjatuh dari lantai III Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumut, Kamis (15/1). Bocah itu terjatuh setelah terlepas dari perhatian orangtuanya.Nesya jatuh setelah masuk ke sela-sela eskalator di lantai III bandara. Dia kemudian jatuh ke lantai 1.Putri dari Hetty Setiawani boru Tambunan(26), warga Jalan Rawe VI, Medan Labuhan ini sempat dilarikan ke RS Patar Asih, Beringin. Namun, karena lukanya parah, dia dirujuk ke RS Grand Medistra di Lubuk Pakam.Nesya sempat dirawat sekitar 2 jam dirawat di RS Grand Medistra. Namun, dia tidak mampu bertahan dan mengembuskan napas terakhir di sana.Informasi dihimpun, Nesya ke Bandara Kualanamu bersama ibunya, kakeknya Jonter Siburian (51), dan neneknya Berliana Samosir (50). Mereka ingin mengantarkan tante Nesya yang akan terbang ke Jakarta menumpang pesawat Lion Air.Sekitar pukul 17.20 WIB, saat mereka berada di lantai III yang merupakan area keberangkatan Bandara Kualanamu, Nesya diduga lepas dari perhatian keluarganya. Dia masuk ke sela-sela eskalator yang mengarah naik, sebelum akhirnya dia terjatuh hingga ke lantai 1 bandara itu.Setelah kejadian itu, Tante Nesya langsung membatalkan penerbangannya. Dia turut bersama keluarganya mendampingi bocah itu saat dibawa ke rumah sakit.Di RS Medistra Hetty, sang ibu, masih syok dan histeris. "Apa yang mau aku bilang sama bapak Nesya. Pintar kali anak aku itu. Tahun depan sekolah dia," ucap Hetty sambil menangis.Tenaga medis yang menangani Nesya, dr Dede Fadli Azharie, mengatakan bahwa bocah itu mengalami patah tulang dasar di bagian kepalanya."Korban juga mengalami pendarahan pada paru-paru," ucapnya.Manager Humas PT Angkasa Pura (AP) II Cabang Kualanamu, Dewandono Prasetyo, menyatakan keprihatinan mendalam atas peristiwa ini. Dia berjanji kejadian ini akan ditindaklanjuti.Dewandono juga memastikan AP II Cabang Kualanamu akan menanggung seluruh biaya perawatan dan pemakaman korban. "Kami juga mengimbau pengguna jasa bandara agar dapat lebih berhati-hati," imbaunya.Sementara Kapolsek Beringin AKP Iwan Kurnianto mengatakan, peristiwa ini masih dalam penyelidikan. Petugas masih mempelajari rekaman CCTV di lokasi kejadian "Dugaan sementara ini merupakan kelalaian orangtua," ucapnya.
Orangtua tengah di dalam rumah, 2 anaknya tewas tercebur kolam
Orangtua Fahtir (6) dan Fadel (2) syok saat mengetahui kedua anaknya tewas dengan cara yang tragis. Kakak beradik warga kampung Cipayung, RT 02 RW 04, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, tersebut tewas akibat tercebur ke dalam kolam sedalam 2,5 meter di belakang rumahnya.Informasi dihimpun, sebelum meregang nyawa, (28/11/2014), dua bocah itu asyik mengejar ayam milik salah satu tetangga mereka di belakang pekarangan rumah. Namun tak diduga, Fadel tergelncir dan tercebur ke dalam kolam milik tetangganya.Melihat sang adik tercebur, Fathir panik dan berusaha menyelamatkan Fadel. Tapi pertolongan Fathir pun gagal, lantaran keduanya tenggelam yang akhirnya tewas.Peristiwa nahas itu tak diketahui orangtunya, karena orangtua dua bocah itu sedang di dalam rumah. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang tua syok saat tahu dua anak sudah mengapung satu lagi hilang
Baca SelengkapnyaNeglectful parenting merupakan pola pengasuhan serba tidak terlibat dari orangtua.
Baca SelengkapnyaKetiganya bocah berusia 10 tahun, 6 tahun dan 4 tahun
Baca SelengkapnyaDerasnya arus sungai serta tingginya debit air tak menghalangi anak-anak untuk tetap bermain di Kali Ciliwung.
Baca SelengkapnyaIroninya, pelaku adalah ayah kandung empat bocah itu sendiri.
Baca SelengkapnyaAyah 4 Bocah Jagakarsa Tewas Sempat Dipanggil Polisi Kasus KDRT Tapi Mangkir Alasan Jaga Anak
Baca SelengkapnyaSeorang bocah umur 10 tahun di Pekalongan ditemukan tewas tergantung dalam kamar
Baca SelengkapnyaBocah itu melanggar sejumlah aturan lalu lintas hingga ditilang polisi.
Baca SelengkapnyaKedua orang tua bocah malang itu sama-sama bekerja di rumah sakit S.K Lerik Kota Kupang
Baca SelengkapnyaPihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan otopsi terhadap jasad korban.
Baca SelengkapnyaPeran orang tua penting untuk tidak mengizinkan anak di bawah umur mengendarai kendaraan.
Baca SelengkapnyaBocah itu sempat dilaporkan hilang saat orang tuanya berkegiatan di Masjid Raya Al-Jabbar pada Minggu (17/12) malam.
Baca Selengkapnya