Bocah hamil 5 bulan usai dicabuli ayah 3 kali, guru agama 6 kali
Merdeka.com - Hingga saat ini, polisi masih memburu guru agama yang ikut mencabuli siswi sekolah dasar (SD) di salah satu sekolah di Surabaya Utara, Jawa Timur. Bocah 14 tahun berinisial M yang tengah hamil lima bulan itu kini masih dalam penanganan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur.
Informasinya, M tidak hanya dicabuli gurunya, tapi juga digauli oleh ayah kandungnya sendiri, yang kini sudah diamankan di Mapolres Tanjung Perak Surabaya.
Sementara pihak kepolisian yang sedianya akan mengungkap peristiwa itu hari ini, Sabtu (25/10), batal menggelar keterangan pers karena masih harus menangkap satu pelaku lain, yaitu si guru agama. Polisi juga masih mendalami penyidikan sehingga informasi detail ikhwal kasus ini masih belum terungkap seluruhnya.
-
Siapa yang memperkosa anak kandungnya? Ali Arwin, ayah kandung yang tega memperkosa putrinya hingga hamil dan melahirkan akhirnya dimunculkan ke publik.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Di mana kasus pencabulan pengasuh Ponpes terjadi? Kasus pencabulan kembali terjadi di lingkungan pondok pesantren. Kali ini seorang pengasuh pondok pesantren di Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar diduga mencabuli enam orang santriwati.
-
Kapan pemerkosaan itu terjadi? 'Keluarga korban direlokasi, namun untuk mempersiapkan tersebut korban masih tinggal dengan pamannya. Pada kesempatan itu pamannya tersebut itu melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak 4 kali. Sehingga mengakibatkan korban hamil dan saat ini korban sudah melahirkan,' kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto melanjutkan.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
"Kasusnya masih kita proses, untuk orang tua sudah kita amankan dan masih dalam proses penyidikan. Karena belum berhasil menemukan salah satu pelaku (guru korban) itu, Kasat (Kasat Reskrim, AKP Aldy Sulaiman) belum bisa mempublis kasusnya," kata sumber di internal kepolisian.
Salah satu penyidik di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya itu juga mengungkap, dari hasil penyelidikan sementara, korban mengaku dicabuli ayah kandungnya tiga kali.
"Sedangkan gurunya, sebanyak enam kali. Yang kali pertama berbuat ayahnya," tandas penyidik.
Sementara Ketua Divisi Data dan Riset, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur, Isa Anshori mengungkap, peristiwa itu bermula dari kisah perceraian kedua orang tua korban. Kemudian, korban tinggal di rumah petak di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak bersama ayahnya.
Sejak saat ini, M sering terlambat dan jarang masuk sekolah, hingga dia harus tetap tinggal di bangku sekolah dasar meski usianya sudah menginjak 14 tahun.
"Kondisi lingkungan korban ini sangat rentan. Dia adalah korban keretakan rumah tangga. Kondisinya makin rentan saat dia tinggal bersama ayahnya di rumah petak. Seharusnya ini tidak boleh terjadi," terang Isa.
Terbukti, M dikabarkan hamil lima bulan. "Setalah diketahui sering tidak masuk sekolah, ternyata korban hamil lima bulan. Mestinya, pihak sekolah juga memberi perhatian kepada anak didiknya. Tapi ini tidak terjadi. Sekolah justru membiarkan anak didiknya membolos sekolah tanpa ingin tahu penyebabnya."
"Bahkan membiarkannya tidak mengikuti ujian. Padahal sebenarnya korban anak yang cerdas, terbukti saat berkomunikasi secara intens dengan korban, dari pengamatan kami dia cukup cerdas," sambung Isa.
Menurut Isa, ketidakpedulian dunia pendidikan terhadap anak didiknya itu terbukti dengan peristiwa kehamilan M yang sudah berusia lima bulan.
"Dugaannya dihamili orang tua kandungnya sendiri. Ini sangat miris," keluh pengamat pendidikan anak, yang juga penyiar salah satu stasiun radio swasta di Surabaya itu. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua pelaku sempat kabur. Namun polisi berhasil meringkus keduanya.
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menyatakan, keempat pelaku sudah ditangkap pihaknya.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah polisi melibatkan psikolog sehingga perbuatan ayah tiri korban terbongkar.
Baca SelengkapnyaPerbuatan bejat itu dilakukan pelaku sejak kedua anaknya masih di bawah umur hingga dewasa.
Baca SelengkapnyaDari sebelumnya tiga orang, kini menjadi empat korban.
Baca SelengkapnyaTersangka mengaku baru dua kali menyetubuhi korban dengan ancaman dan paksaan.
Baca SelengkapnyaPelaku sengaja membuat video penyiksaan yang dilakukan terhadap ke tiga anaknya.
Baca SelengkapnyaSaat hendak dilakukan penangkapan, pelaku kabur dan bersembunyi di daerah Pesisir Selatan.
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku kini ditahan di Rutan Mapolres Buleleng.
Baca SelengkapnyaPerkosaan terjadi sejak gadis kembar itu berusia 9 tahun. Perbuatan bejat itu sudah tak terhitung berapa kali karena hampir setiap pekan terjadi.
Baca SelengkapnyaPelaku berusia 70 tahun itu sudah tetapkan sebagai tersangka
Baca Selengkapnya