Bocah kembar yang hanyut di Sungai Denai dimakamkan di satu liang
Merdeka.com - Dua bocah kembar yang hanyut di Sungai Denai Medan telah ditemukan. Zk (6) juga didapati tewas seperti saudaranya, Zw (6).
Korban ditemukan hari Rabu (16/11) sekitar pukul 11.35 WIB, sehari setelah hanyut, Selasa (14/11) sore. Jasadnya ditemukan sekitar 2 kilometer dari titik awal dia dan saudaranya terbawa arus di sekitar Jembatan Jalan Denai, Medan.
"Mungkin jasadnya terbawa air lalu nyangkut di sana. Kami bersama Basarnas dan BPBD melakukan pencarian sejak kemarin sore. Tadi baru ditemukan," kata Erik, warga sekitar yang ikut melakukan pencarian.
-
Di mana kerangka dua bocah ditemukan? Dikutip dari laman Smithsonian Magazine, Rabu (3/7), kerangka bocah ini ditemukan di pemakaman di Huanchaco, kota di pantai Pasifik utara Peru.
-
Siapa yang mengubur dua bocah laki-laki tersebut? Kuburan tersebut ditemukan melalui penggalian yang dipimpin arkeolog dari Akademi Ilmu Pengetahuan Polandia, Jakub Niebylski.
-
Kapan dua bocah ini meninggal? Bocah ini meninggal pada masa kolonisasi Eropa awal di Amerika Selatan dan temuan ini memberikan pengetahuan baru terkait wabah cacar di kawasan tersebut.
-
Kapan dua bayi tersebut meninggal? Penanggalan radiokarbon mengonfirmasi bahwa keduanya meninggal antara tahun 1616-1503 SM.
-
Bagaimana cara anak-anak dimakamkan? 'Sebuah kista batu kapur terbentuk di sekitar kuburan dan ditutup dengan batu kapur. Kuburannya menghadap timur-barat, tidak ada penguburan sembarangan,' jelasnya.
-
Bagaimana cara anak-anak dikuburkan? Analisis selanjutnya menunjukkan metode penguburan berbeda-beda tergantung pada usia orang yang meninggal—anak-anak dikuburkan, sedangkan mayoritas orang dewasa dikremasi. Orang dewasa yang dikuburkan tanpa kremasi ditempatkan di peti mati kayu, sedangkan anak-anak ditempatkan di kotak atau lubang yang lebih sederhana dan ditutup dengan penutup, menurut pernyataan itu.
Jasad Zk kemudian dibawa ke rumah duka, Jalan Jermal VII, Gang Murni VII. Jenazah bocah itu dan saudara kembarnya kemudian dimakamkan dalam satu liang di pemakaman Pasar V Tembung.
Seperti diberitakan, kedua korban hanyut setelah bermain di Sungai Denai bersama anak tetangganya, R (10). Jasad Zw ditemukan lebih dulu, tak jauh dari lokasi mereka bermain, sekitar jembatan Jalan Denai. Sementara Zk hilang. Jasadnya baru ditemukan keesokan harinya.
Sukmadi (36) juga menceritakan bagaimana si kembar pergi menuju Sungai Denai. Awalnya, anak kedua dan ketiga dari empat bersaudara itu pergi bermain bersama temannya naik sepeda.
Sukmadi mengaku ikhlas melepas kepergian putra kembarnya. "Saya cuma kesal tak bisa mencegah mereka keluar rumah," katanya.
Dia menuturkan kedua korban merupakan anak yang ceria. Kedua bocah yang duduk di kelas 1 SD itu terbilang aktif. "Tapi selama ini mereka tidak pernah main sampai jauh begitu, paling sampai gang ke rumah neneknya," tutur Sukmadi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua bocah, Nurfaqiah Hadiawan (12) dan Rafih (12), ditemukan tewas tenggelam di Danau Puri Kartika, Kota Tangerang, Minggu (7/1) sekitar pukul 07.10 WIB.
Baca SelengkapnyaKeduanya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi Minggu (3/3)
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu yang lalu publik dikejutkan dengan kabar tenggelamnya dua bocah di Brebes.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Tanjung Makmur, Peninjauan, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, gempar dengan tewasnya bocah perempuan akibat terjatuh ke kolam ikan.
Baca SelengkapnyaBocah bernama Abdul (12) dan Rafael (14) berenang pukul 14.00 WIB. Keduanya diduga panik karena mengetahui danau ternyata dalam.
Baca SelengkapnyaDua orang kakak-beradik yatim piatu diduga bunuh diri dengan cara meloncat dari atas Jembatan Tukad Bangkung Kabupaten Badung, Bali, Minggu (26/5).
Baca SelengkapnyaKasi Operasi Kantor SAR Padang, Hendri mengatakan, empat orang tersebut terdiri dari Ibu dan 3 anaknya.
Baca SelengkapnyaPerempuan Dewasa dan Anak Kecil Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai Citarum
Baca SelengkapnyaAwalnya, korban bermain bersama kakaknya usia lima tahun dan temannya usia empat tahun di pinggir kali.
Baca SelengkapnyaBeruntung, ada sejumlah warga yang sedang memancing dan melihat anak-anak tersebut tenggelam.
Baca SelengkapnyaKekeringan air bersih akibat kemarau di Sumatera Selatan, memakan korban jiwa. Dua orang kakak beradik, tewas saat membersihkan sumur.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca Selengkapnya