Bocah korban vaksi palsu di Bekasi mulai mendapat vaksin ulang
Merdeka.com - Sejumlah keluarga bayi terkena vaksin palsu di Rumah Sakit Elisabeth, Bekasi, akhirnya merasa lega. Ini setelah anaknya mendapatkan vaksin ulang di Rumah Sakit Rawalumbu, Selasa (25/7).
"Saya tidak masalah divaksin ulang, asalkan vaksinnya sama jenisnya seperti yang palsu," kata orang tua bayi, Sultoni (31/7).
Dia mengatakan, anaknya terpapar vaksin palsu jenis pediacel di RS Elisabeth, Bekasi. Kala itu, dia mengaku harus merogoh kocek hampir Rp 1 juta untuk sekali vaksin anti HIB, Polio, dan DPT.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Obat apa yang bisa bahaya buat anak? Sejumlah obat-obatan bisa jadi sangat berbahaya bahkan mungkin mematikan ketika dikonsumsi oleh anak atau bayi.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Apa gejala keracunan pada anak? Gejala keracunan makanan pada anak yang pertama adalah mual dan muntah lebih dari 3 hari. Anak yang mengalami keracunan makanan seringkali akan merasa mual dan muntah. Ini bisa terjadi beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dan mengandung racun.
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
"Sempat cemas, soalnya vaksin yang masuk ke dalam anak saya palsu," jelas Sultoni.
Namun, setelah beberapa kali konsultasi dengan tim medis, rupanya vaksin palsu tidak berbahaya. Hanya saja bayi yang seharusnya mendapatkan imunitas, tidak mendapatkannya.
"Solusinya vaksin ulang, tidak masalah," ujarnya.
Senada dengan Sultoni, orang tua bayi lainnya, Dewi Ayu (28) juga bersedia anaknya divaksin ulang. Menurut dia, anaknya terindikasi dua kali terpapar vaksin palsu di RS Elisabeth jenis pediacel non panas.
"Dua anak saya terindikasi terpapar vaksin palsu. Semuanya akan divaksin ulang, tapi jadwalnya menunggu dari Satgas Kemenkes," katanya.
Kuasa Hukum RS Elisabeth, Azaz Tigor Nainggolan, mengatakan semua kebutuhan vaksinasi ulang ditentukan pihak Satgas Vaksin Palsu.
"Tempat, jenis vaksin, waktu vaksinasi semuanya ditentukan oleh Satgas Vaksin Palsu dari Pusat," katanya.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, hingga pukul 11.00, sudah ada 11 bayi yang mendapatkan vaksin ulang. Sedangkan, jadwalnya hari ini ada 20 bayi dari 125 bayi di RS Elisabeth yang terpapar vaksin palsu.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaViral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaSetelah dilakukan imunisasi oleh pihak puskesmas tampak sehat seperti biasa.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaHebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaDN harus ditangani dari sisi asupan gizi dan pemberian imunisasi Hepatitis B.
Baca SelengkapnyaPelaku mengakui pada penyidik jika apa yang dilakukannya, yaitu memberikan obat jenis Deksametason dan Pronicy pada bayi adalah hal yang biasa dikalangan teman.
Baca SelengkapnyaTerungkapnya kasus ini berawal dari postingan Instagram dengan akun @linggra.k.
Baca SelengkapnyaSang ibu sempat curiga dengan perbedaan rambut anak diberi ASI dengan dibawa pulang.
Baca Selengkapnya