Bocah perempuan di Kampar dicabuli ayah tiri, sang ibu hanya terdiam
Merdeka.com - Seorang bocah perempuan berusia sembilan tahun, Ca, menjadi korban kekerasan seksual di Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau. Korban dicabuli ayah tirinya, JP (25), pada Minggu (1/5) lalu.
Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, kepada merdeka.com, Senin (2/5), mengatakan, perbuatan cabul pelaku diketahui oleh ibu kandung korban, EP (39), warga Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar.
"Kasus tersebut dilaporkan oleh ayah kandung korban inisial M (45), warga Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Bersama ayah kandungnya, korban melaporkan kekerasan seksual yang dilakukan ayah tirinya ke Polsek Tambang, guna proses hukum selanjutnya," kata Guntur.
-
Siapa yang memperkosa anak kandungnya? Ali Arwin, ayah kandung yang tega memperkosa putrinya hingga hamil dan melahirkan akhirnya dimunculkan ke publik.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Siapa polisi yang melakukan pencabulan? Korban menceritakan kejadian pahit yang dialaminya. Oleh pelaku yang belakangan diketahui berinisial Brigpol AK diminta masuk ke sebuah ruangan.
-
Bagaimana orangtua itu memberikan hukuman? 'Aku adalah pembully. Bunyikan klakson jika Anda benci pembully,' demikian tulisan yang nampak pada papan.
-
Kenapa orang tua korban tidak mau restorative justice? 'Saya tidak mau, karena saya lihat videonya itu sangat sadis cara mereka pukuli anak saya. Jadi saya mau proses hukum,' tegasnya.
-
Kenapa orangtua membentak anak? Orangtua mungkin membentak anak ketika mereka merasa lelah, kewalahan, atau marah. Dalam kondisi seperti ini, tugas-tugas kecil yang biasanya bisa diabaikan menjadi sangat mengganggu.
Menurut Guntur, terungkapnya peristiwa pencabulan itu berawal dari cerita korban kepada ayah kandungnya. Saat itu, korban bercerita kepada ayahnya jika dia telah dicabuli oleh ayah tirinya, JP.
"Perbuatan bejat yang dilakukan oleh ayah tiri korban diketahui oleh ibu kandungnya sendiri," ujar Guntur.
Dikatakan Guntur, ibu kandung korban mengetahui perbuatan JP terhadap anaknya. Namun, dia hanya diam saja dan tak melarangnya.
"Apalagi perbuatan bejat yang dilakukan oleh pelaku terhadap korban itu telah dilakukan berulang kali," ucap Guntur.
Tak terima anaknya dicabuli, ayah kandung korban pun langsung melapor ke Mapolsek Tambang. Saat ini pelaku dan ibu kandung korban telah diamankan di Mapolsek Tambang, guna proses penyelidikan dan pengembangan selanjutnya.
"Akibat perbuatannya itu, pelaku diancam dengan Pasal 82 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 juncto pasal 56 KUHPidana," tutup Guntur. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi telah mengamankan ayah kandung dari anak tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku berkali-kali meminta maaf dan mengaku khilaf serta berdalih perbuatan bejat itu bukan atas keinginannya.
Baca SelengkapnyaMengetahui peristiwa itu, ibu korban melaporkan kepada keluarganya dan pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaKondisi anak perempuan berinisial N (7) yang diduga menjadi korban pencabulan oleh ayah tirinya seringkali terlihat murung.
Baca SelengkapnyaOran tua korban sudah diperiksa. Tetapi setiap kali ditanya perkembangannya hanya diminta menunggu.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku sempat kabur. Namun polisi berhasil meringkus keduanya.
Baca SelengkapnyaPerkosaan terjadi sejak gadis kembar itu berusia 9 tahun. Perbuatan bejat itu sudah tak terhitung berapa kali karena hampir setiap pekan terjadi.
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaKasus ini terbongkar setelah polisi mendapatkan laporan dari ibu korban.
Baca SelengkapnyaPolisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.
Baca SelengkapnyaJulieghtin menjelaskan kronologi berawal saat pelaku menanyakan kepada istrinya siapa laki-laki pertama yang menidurinya.
Baca SelengkapnyaDalam video yang beredar, anak itu memakai baju kaos berwarna merah. Sejumlah warga membantu menenangkan anak tersebut.
Baca Selengkapnya