Bocah SD di Probolinggo Perkosa Siswi SMA hingga Melahirkan
Merdeka.com - Miris, WS (13), seorang bocah yang masih sekolah kelas 6 Sekolah Dasar (SD) di Probolinggo, Jawa Timur, diketahui mencabuli sepupunya sendiri, AZ (17) seorang pelajar SMU. Akibatnya, korban pun diketahui hamil.
Kejadian di lingkungan keluarga ini pun, kini ditangani oleh unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Probolinggo.
Kapolres Probolinggo AKBP Edwwi Kurniyanto membenarkan soal peristiwa tersebut. Ia menyatakan, akibat kasus pencabulan itu menyebabkan korban hamil dan kini telah melahirkan seorang bayi.
-
Siapa yang melahirkan bayi? Hari ini, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri telah melahirkan bayi kedua berjenis kelamin perempuan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Bagaimana wanita tersebut akhirnya hamil? Setelah mendapatkan saran dari dokter, ia pun menerima suntikan perangsang ovulasi pada awal bulan Oktober tahun ini. Tak disangka, di akhir bulan yang sama, ia dinyatakan hamil.
-
Siapa yang dituduh hamil? Brisia Jodie mengaku lelah karena selalu dituduh hamil.
-
Mengapa janin di Wonogiri membatu? Karena 10 tahun tidak dikeluarkan, bayi kemudian membatu dan menyerupai bentuk tubuhnya sehingga ditafsirkan seperti arca.
-
Siapa polisi yang melakukan pencabulan? Korban menceritakan kejadian pahit yang dialaminya. Oleh pelaku yang belakangan diketahui berinisial Brigpol AK diminta masuk ke sebuah ruangan.
Ia menambahkan, terungkapnya kasus ini, berawal dari laporan ibu angkat korban, yang tidak rela anaknya hamil dengan lelaki yang tidak bertanggungjawab.
"Kasus ini sungguh mengundang rasa prihatin. Kasus ini terungkap setelah korban hamil dan kini sudah melahirkan bayi," ungkap Eddwi Kurniyanto, saat dihubungi merdeka.com, Senin (15/4).
Ia menambahkan, awalnya, ibu korban menduga jika sang pacar lah yang menghamili korban. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap korban secara mendalam terungkap hubungan tak sepatutnya itu dilakukan oleh WS (13) adik sepupunya sendiri, yang tinggal satu rumah.
"Korban sering diancam diusir dari rumahnya oleh WS. Korban adalah anak pungut yang diadopsi dari keluarga WS sejak usia 5 tahun. Berkali-kali WS minta dilayani hubungan badan pada korban. Menurut pengakuan korban sebanyak lima kali dilakukan dengan WS hingga dirinya hamil. Dalam pengakuan lain korban juga pernah berhubungan badan dengan pacarnya namun hanya sekali saja," tambahnya.
Terkait pengakuan korban yang juga pernah bersetubuh dengan pacarnya, membuat penyidik melakukan pemeriksaan, terkait apakah bayi yang dilahirkan itu dibuahi oleh WS atau merupakan anak hasil hubungan dengan MHP, pacar korban.
"Untuk memastikan siapa bapak bayi, tentu perlu tes DNA. Sebab ada dua orang yang diakui korban pernah mencabuli hingga dirinya hamil," tutupnya. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siswi SD itu malu hingga membuang bayinya di teras rumah warga. Bayi itu ditempatkan dalam kardus dengan tulisan yang akhirnya mengungkap kediaman pelaku.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku sempat kabur. Namun polisi berhasil meringkus keduanya.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku merupakan anak di bawah umur yang sama-sama berstatus sebagai pelajar SMP.
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Rudapaksa Staf Kelurahan di Tangsel Heran Laporan Tak Ada Kelanjutan, KPAI Desak Polisi Bekerja Serius
Baca SelengkapnyaMeskipun ada dugaan pelaku punya hubungan asmara dengan korban, namun perbuatan tersebut tidak dapat dibenarkan mengingat usia korban masih di bawah 13 tahun.
Baca SelengkapnyaPerkosaan pertama berawal saat korban main masak-masakan bersama anak tersangka.
Baca SelengkapnyaPrengki menyebut sebelumnya sudah dilakukan mediasi dengan beberapa terlapor.
Baca SelengkapnyaTersangka mengakui semua perbuatannya lantaran suka dengan korban yang sebaya dengan anaknya itu.
Baca SelengkapnyaDari laporan yang diterima, murid yang menjadi korban tersebut masih duduk di bangku kelas 6 SD.
Baca SelengkapnyaTerkait apakah tersangka melakukan ancaman terhadap korban atau iming-iming masih didalami.
Baca SelengkapnyaPenemuan bayi bersama surat wasiatnya ini terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca Selengkapnya