Bocah selamat dari pembantaian keluarga kerap mengigau
Merdeka.com - K (4) masih dirawat intensif di RS Bhayangkara Medan, Sumatera Utara. Kondisi bocah yang selamat dari pembantaian keluarganya di Pasar I Gang Tengah, Mabar, ini terus membaik, meskipun dia kerap mengigau.
"(korban) masih sering mengigau," kata Kepala RS Bhayangkara Medan AKBP dr A Nyoman Eddy, Senin (10/4).
Menurut Nyoman, bocah itu terus mengigau karena trauma yang dialaminya. Bukan hanya fisik tapi juga trauma psikis pascakejadian sadis yang menimpa keluarganya.
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
-
Apa saja dampak trauma pada anak? Trauma dapat menyebabkan anak mengalami berbagai masalah, seperti kecemasan, depresi, gangguan tidur, dan kesulitan berkonsentrasi.
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
-
Apa yang membuat anak terluka? 'Sayangku, ibu minta maaf jika ucapan dan tindakan ibu sebelumnya membuat hatimu terluka. Ibu ingin kamu tahu bahwa ibu selalu mencintaimu tanpa syarat, dan ibu berjanji akan berusaha lebih baik lagi untuk memahami perasaanmu.'
-
Apa yang terjadi pada bocah tersebut? Tampak kepala seorang bocah tersangkut di kolong roda bus. Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
-
Siapa yang mengalami trauma berat? Dua anak Aiptu FN mengalami trauma berat dan harus mendapat pendampingan karena selalu teringat peristiwa perampasan mobil ayahnya oleh 12 debt collector.
Nyoman memaparkan, secara keseluruhan kondisi korban semakin membaik. Pemulihannya pun terus berlangsung. Dalam proses ini, korban terus didampingi keluarganya.
Untuk pemulihan korban, RS Bhayangkara menyiapkan dokter spesialis anak, spesialis penyakit dalam, dan psikolog. "Semua sudah kita siapkan," jelas Nyoman.
Demi keamanan dan kenyamanan korban, pihak rumah sakit membatasi tamu yang ingin menjenguk. "Kita batasi dulu agar dia cepat pulih," sebut Nyoman.
Salah seorang tamu yang nampak menjenguk korban yaitu Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution. Saat dijenguk, bocah perempuan itu tengah tertidur.
Akhyar mengutuk perbuatan pelaku pembunuhan yang telah menewaskan ayah, ibu, nenek, kakak dan abang korban. "Ini sangat biadab. Anak balita yang tak tahu apa-apa mengalami trauma fisik dan psikis yang luar biasa," ujar dia.
Seperti diberitakan, K merupakan satu-satunya korban selamat dari pembunuhan satu keluarga di Pasar I Mabar, Minggu (9/4) pagi. Pelaku membunuh Ayahnya Riyanto, ibunya Sri Ariyani, neneknya Sumarni, kakaknya Naya dan abangnya Gilang. Korban juga dianiaya namun dia selamat dan dilarikan ke RS Mitra Medika kemudian dirujuk ke RS Bhayangkara Medan.
Pembunuhan ini masih diselidiki polisi. Tiga tim dibentuk untuk mengungkapnya dan menangkap pelaku.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Trauma perlu segera ditangani dengan untuk meminimalisir berbagai dampak.
Baca SelengkapnyaSaat ini korban takut bertemu dengan ayah kandungnya dan sempat tidak ingin berkomunikasi dengan ibunya.
Baca SelengkapnyaAnak-anak korban perang menerima dampak psikologis yang memprihatinkan
Baca SelengkapnyaKomisi Perlindungan Anak Daerah mendampingi korban untuk melakukan visum di RSUD Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaBocah itu terlihat begitu terpukul saat melihat ibunya dikubur.
Baca SelengkapnyaDi hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca SelengkapnyaMomen viral bocah menangis karena Lebaran hanya berdua dengan sang kakak. Diketaui ibu meninggal dunia, ayah menikah lagi.
Baca SelengkapnyaNight terror, meskipun menakutkan, umumnya tidak berbahaya dan dapat diatasi dengan pemahaman dan perhatian yang tepat dari orangtua.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.
Baca SelengkapnyaSekali anak mengalami kekerasan, hal ini akan menempel di otak mereka dan menimbulkan dampak yang tak bisa disepelekan.
Baca SelengkapnyaVideo balita yang diduga menjadi korban penganiayaan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah umur 10 tahun di Pekalongan ditemukan tewas tergantung dalam kamar
Baca Selengkapnya