Bocah setop motor di atas trotoar akan dihadiahi Wali Kota Semarang

Merdeka.com - Aksi bocah Daffa Farros Oktoviarto (9), pelajar kelas 4A SD Negeri Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang, Jawa Tengah selain mengundang simpati dan pujian para netizen, termasuk mengundang rasa bangga dari Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Sampai-sampai, Hendi usai mengupload foto dan berkomentar di instagramnya langsung mengirimkan utusan ke rumah Daffa yang berada di Gisikdrono RT 02 RW III, Kelurahan Gisikdrono, Kecamatan Kalibantengkulon, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Di rumah itulah, kemudian Lurah Gisikdrono bertemu dengan Murti (72) nenek Daffa yang merupakan pengasuh Daffa sehari-hari manakala kedua orang tua Daffa bekerja. Namun, saat mendatangi Daffa bocah yang dikenal hiperaktif dan cerdas di sekolahannya ini tidak berada di rumah.

"Pak Lurah sama pak polisi dan beberapa staf kelurahan datang ke sini menanyakan cucu saya pada Jumat (15/4) lalu. Baru, kemudian setelah melakukan pendataan meminta izin kepada saya untuk bisa menemui Daffa di sekolahnya," ungkap Murti saat di datangi merdeka.com Selasa (19/4) dirumahnya.

Usai mendapatkan izin, pihak kelurahan dan polisi kemudian menemui Daffa di sekolahanya di SD Negeri Kalibantengkulon 02, Kota Semarang, Jawa Tengah. Dengan izin sang kepala sekolah, Daffa akhirnya dipanggil di sela-sela pelajaran sedang berlangsung.

Murti mengungkapkan, saat datang baik di rumah maupun di sekolah pihak kelurahan dan pak polisi menyatakan bahwa aksi dari Daffa yang menyetop para pengguna sepeda motor di atas trotoar mengundang simpati.

"Katanya Pak Wali Kota Mas Hendi mau datang ke sini atau ke sekolah. Dia mau memberikan penghargaan kepada cucu saya Daffa. Kalau memang itu betul, saya ucapkan banyak terima kasih," ujarnya.

Selain Wali Kota Semarang Hendi yang akan memberikan penghargaan kepada Daffa, pihak kepolisian juga mengharapkan kepada keluarga, khususnya nenek Murti untuk sebisa mungkin menghentikan aksi berbahaya yang dilakukan Daffa tersebut.

Alasannya, tugas mengatur ketertiban lalu lintas pengguna jalan adalah tugas dari kepolisian. Apalagi, aksi menyetop motor di atas trotoar adalah aksi yang sangat beresiko bagi bocah yang baru berumur 9 tahun tersebut.

"Pak Polisi juga menasihati saya supaya menasihati Daffa agar tidak nekat dan berani menyetop motor di atas trotoar. Selain itu adalah tugas polisi juga berbahaya bagi cucu caya katanya pak polisi yang ke sini kemarin," ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendi melalui Whatsapp kepada merdeka.com mengakui sebagai orang yang pertama kali mengungkap identitas Daffa melalui akun instagramnya @HendrarPrihadi.

"Ketika saya membaca postingan itu pertama kali saya langsung berpikir apa yang dilakukan Daffa ini dapat menginspirasi orang banyak sehingga akhirnya juga ikut mengupload," jelas Hendi.

Bagi Hendi, yang paling utama yang bisa diambil hikmah dari kejadian itu adalah apa yang dilakukan Daffa adalah pemantik dan motivator meskipun dilakukan oleh anak kecil namun bisa menjadi contoh dan pemantik warga Kota Semarang dalam menjaga ketertiban.

"Yang terpenting adalah bagaimana kejadian ini memantik yang lain untuk ikut berperan aktif dalam menjaga Kotanya", tegas wali kota yang terkenal dengan seruan 'Bergerak Bersama' ini.

Sebetulnya, menurut rencana Selasa (19/4) hari ini tadi Hendi akan menemui Daffa dan memberikan penghargaan kepada bocah yang dikenal aktif dan paling suka dengan pelajaran IPA di sekolahnya itu.

"Rencana hari ini ingin bertemu Daffa langsung, tapi masih harus keluar kota, Besok langsung ke sekolahnya".

Ketika ditanya adakah hadiah yang disiapkan untuk Daffa, Hendi mengatakan; "Ada lah..besok ya..yang pasti supaya Daffa dapat lebih berperan menginspirasi warga Kota Semarang yang lain," pungkasnya.