Bocah SMP terseret banjir saat selfie ditemukan tewas
Merdeka.com - Setelah mencari 3 korban siswa SMP yang hilang akibat terseret ombak saat selfie di bawah Jembatan Kebun Wisata Tinjomoyo, Kota Semarang, Jawa Tengah, Basarnas Kota Semarang Jumat (4/3) berhasil menemukan 2 dari 3 korban hilang terseret banjir bandang.
Kedua korban yang ditemukan dalam kondisi tewas pada Jumat (4/3) hari ini secara berturut-turut adalah Yuliana (15) dan Iis (14). Keduanya merupakan pelajar MTS Tawang, warga Ngaglik, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah. Kemudian satu korban lainya sampai saat ini belum ditemukan adalah Johan Bagas Satria (16) pelajar MTS Al-Qoiriyah Bulu Selatan warga Mayaran, Semarang Barat, Kota Semarang.
Korban Yuliana ditemukan sekitar pukul 07.10 WIB terjepit di bebatuan yang berada di tikungan Sungai Banjir Kanal Barat Kota Semarang. Tak jauh dari Jembatan Wisata Kebun Binatang, Tinjomoyo, Kota Semarang.
-
Siapa yang jatuh dari jembatan kaca? Korban pertama yang jatuh adalah AI (41), dia mengalami luka-luka. Satu lagi berinisial FA (49) yang dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter. Keduanya berjenis kelamin perempuan.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Pertama, korban Yuliana. Ditemukan tak jauh dari jembatan tempat kejadian. Saat itu, anggota kami di lapangan menggunakan kapal karet rescue secara tidak sengaja menyenggol jenasah korban Yuli," ungkap Humas Basarnas Semarang Affandi kepada merdeka.com Jumat (4/3).
Kemudian, lanjut Affandi, korban kedua adalah Iis ditemukan hari ini sekitar pukul 10.20 WIB di sekitar Sungai Banjir Kanal Barat, tepatnya di titik Kawasan Tugu Soeharto, Sampangan, Kota Semarang.
"Anggota kami di lapangan menemukan mayat korban Iis setelah melakukan penyisiran antara Jembatan Besi sampai Kawasan Tugu Soeharto," terangnya.
Affandi menjelaskan, pasca kejadian Basarnas Semarang yang dipimpin Koordinator Lapangan Basarnas Semarang Tri Joko langsung melakukan upaya pencarian dan penyisiran di sepanjang hulu Sungai Banjir Kanal Barat.
"Penyisiran kami lakukan di empat titik. Titik pertama di sekitar TKP tenggelamnya siswi SMP di sekitar Jembatan Wisata Kebun Binatang Tinjomoyo. Kemudian titik kedua di sekitar Kawasan Kretek Besi Sampangan sampai Tugu Soeharto," ungkap Affandi.
Titik yang ketiga yaitu di hulu Sungai Banjir Kanal Barat sekitar PDAM Kota Semarang di Kawasan Kelud Raya, Sampangan, Kota Semarang.
"Kemudian titik terakhir yaitu di Kawasan Pintu Air Plered Semarang," terangnya.
Bahkan, untuk melakukan pencarian secara intensif, tim Basarnas Semarang juga memasang tenda di sekitar Pintu Air Plered. Kemudian menggunakan alat penerangan senter berukuran besar, terutama saat melakukan pencarian mayat korban.
Koordinator Lapangan Basarnas Semarang Tri Joko kepada merdeka.com mengungkapkan, pencarian korban yang belum ditemukan akan berlangsung selama tiga hari. Bahkan, dirinya menyatakan tidak ada batas waktu dalam upaya melakukan pencarian.
"Kami libatkan 50 personil Tim SAR gabungan dibagi empat titik. Tidak ada batas waktunya untuk melakukan pencarian. Demi kemanusiaan upaya pencarian masih tetap akan kita lanjutkan," pungkas Tri Joko saat di temui di Kawasan Plered, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Sebelumnya, berniat untuk selfie di bawah Jembatan Kebun Binatang Wisata Tinjomoyo, Jawa Tengah Rabu (3/3) sekitar pukul 14.30 WIB, enam pelajar SLTP terseret arus banjir bandang di banjir Kanal Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Ke-enam pelajar yang terseret itu adalah; Johan Bagas Satria (16) pelajar MTS Al-Qoiriyah Bulu warga Mayaran, Iis (14) pelajar MTS Tawang, Yuliana (15) pelajar MTS Tawang, Maya Anjarani (15) warga Ngaglih Lor RT 1/6, Semarang Barat, Rohul (14) warga Cemororejo Nomor 7 dan Nur Wahidah Putri (15) pelajar MTS Al Qoiriyah Bulu, Semarang.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang siswa SD tewas tertimpa tembok roboh saat sedang berwudu di Masjid Raya Lubuk Minturun.
Baca SelengkapnyaKapolsek Cilandak Kompol Wahid Key menyebut kejadian malang itu terjadi sekira pukul 17.00 WIB tadi sore.
Baca SelengkapnyaPelajar SMP ditemukan tewas di belakang sekolahnya pada pagi tadi, Senin (9/10).
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaKasus tersebut ditangani Kanit Laka Polresta Padang. Pelaku sedang diperiksa Polresta Padang.
Baca SelengkapnyaDia memastikan CCTV tersebut tidak rusak, namun kapasitas penyimpanan DVR CCTV hanya 1 TB
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar menepis dugaan sejumlah pihak yang menilai korban meninggal karena dianiaya polisi.
Baca SelengkapnyaSeorang saksi sempat melihat dan berusaha menyelamatkan anak itu, namun tidak berhasil.
Baca SelengkapnyaSiswa kelas VII itu meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Cileuluy saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Baca SelengkapnyaSejauh ini kesaksian mereka dianggap belum bisa menjawab motif korban melakukan tindakan tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Tanjung Makmur, Peninjauan, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, gempar dengan tewasnya bocah perempuan akibat terjatuh ke kolam ikan.
Baca SelengkapnyaSeorang pelajar tewas usai terlibat tawuran di Jalan Raya Bogor-Jakarta KM 39
Baca Selengkapnya