Bocah Tewas Tenggelam saat Ibu Sedang Angkut Batu
Merdeka.com - Seorang bocah di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) berinisial MR (1) yang ditemukan meninggal dunia di saluran irigasi yang berada sekitar 50 meter dari rumahnya. Meninggalnya MR setelah lepas dari pengawasan ibunya berinisial AD saat bekerja mengangkut batu.
Kepala Kepolisian Sektor Bontomarannu, Inspektur Satu Hafit Yudin mengatakan, meninggalnya MR berawal saat AD sedang mengangkut batu untuk pembangunan rumahnya. Di saat bersamaan MR sedang main di sekitar saluran irigasi dekat rumahnya.
"Ibunya tidak sadar, anaknya main di pinggir saluran irigasi. Terpeleset anak itu," ujarnya kepada wartawan Rabu (15/6).
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa korban MR? 'MR ini mau mengambil tiga celana dalam yang belum dicuci sama korban di kamar kosnya,' kata Kanit Reskrim Polsek Sukolilo, Ipda Aan Dwi Satrio Yudha, Senin (1/7).
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Apa yang menyebabkan kematian MR? 'Hasil uji labfor ini bersesuaian dengan hasil penyelidikan bukti-bukti petunjuk yang kami lakukan dan keterangan pelaku AFA,' kata Kepala Polres Pacitan, AKBP Agung Nugroho. Demikian dikutip dari Antara, Sabtu (3/2).
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Kapan MR meninggal? Peristiwa itu terjadi pada 5 Januari 2024.
Saat sadar anaknya tidak berada di dekatnya, saat itu pula AD berteriak meminta tolong kepada warga. Saat itu, warga membantu AD mencari anaknya.
"MR baru ditemukan sekitar 1 km dari lokasinya dia jatuh. Sekitar pukul 19.30 Wita ditemukan," jelasnya.
Warga mengevakuasi jasad MR dari saluran irigasi dan kemudian membawa ke rumah duka untuk disemayamkan. Pihak keluarga korban juga menolak anaknya dilakukan autopsi. Mereka menerima musibah yang menimpa anaknya tersebut.
"Tidak mau anaknya diautopsi. Dia terima musibah ini," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua orang tua bocah malang itu sama-sama bekerja di rumah sakit S.K Lerik Kota Kupang
Baca SelengkapnyaBocah itu sempat dilaporkan hilang saat orang tuanya berkegiatan di Masjid Raya Al-Jabbar pada Minggu (17/12) malam.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaJasad balita MR ditemukan tepat di hari keempat pencarian.
Baca SelengkapnyaPetugas operator alat berat pendorong sampah melihat ada plastik jatuh dari atas gerobak motor yang membawa sampah.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Tanjung Makmur, Peninjauan, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, gempar dengan tewasnya bocah perempuan akibat terjatuh ke kolam ikan.
Baca SelengkapnyaDiduga, sebelum dibuang ke saluran irigasi, bayi tersebut mendapatkan penyiksaan dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaKronologi Bocah Perempuan Ditemukan Tewas dalam Karung, Dibunuh Lalu Dibuang ke Lubang 2,5 Meter
Baca SelengkapnyaBocah Perempuan Tewas Terbungkus Karung di Bekasi, Ditemukan dalam Lubang 2,5 Meter
Baca SelengkapnyaAwalnya, korban bermain bersama kakaknya usia lima tahun dan temannya usia empat tahun di pinggir kali.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama ayahnya mandi di kali. Kakinya kemudian diterkam.
Baca Selengkapnya