Boediono nilai militer berperan bangun demokrasi di Indonesia
Merdeka.com - Wakil Presiden RI Boediono mengatakan ada beberapa faktor yang menentukan keberhasilan transisi demokrasi di Indonesia. Menurut dia, Indonesia merupakan salah satu contoh negara yang berhasil melewati krisis reformasi 98 hingga saat ini menjadi negara demokrasi.
"Secara relatif (Indonesia) lebih baik dibanding negara-negara di Timur Tengah yang banyak kekacauan, bahkan ada yang berujung pada peperangan saudara. Kita patut bersyukur bahwa Indonesia melewati itu dengan proses baik, tidak berlarut-berlarut dan relatif sekarang kita sebuah negara yang berdemokrasi," ujar Boediono yang diteruskan oleh Jubirnya, Yopie Hidayat, saat menemui peserta Jurnalis Jefferson Fellowship, di kantornya, Senin (3/3).
Boediono kemudian memaparkan faktor yang membuat Indonesia berhasil menjadi negara demokrasi salah satunya atas jasa peran serta militer. Boediono mengatakan, saat reformasi berlangsung banyak kalangan militer berbesar hati meninggalkan politiknya.
-
Bagaimana Mayor Boediardjo mendapat penghormatan di kapal perang? Hal ini sering menimbulkan kelucuan saat para siswa Staff College ini berkunjung ke lingkungan Angkatan Laut Inggris. Boediardjo pernah mendapat penghormatan lengkap di kapal perang Inggris.
-
Mengapa Yudo Margono akan diganti sebagai Panglima TNI? Sebab, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan segera pensiun pada akhir November 2023.
-
Apa yang dilakukan Sutiyoso setelah mundur? Selamat bergabung Bang Yos bersama kami relawan Anies Baswedan.
-
Kenapa Sutiyoso mundur dari jabatan Komisaris? Selamat bergabung Bang Yos bersama kami relawan Anies Baswedan. Jabatan menjadi tak penting ketika perjuangan memanggil,' kata Geisz dalam akun X (dulu Twitter).
-
Siapa yang akan mengganti Yudo Margono sebagai Panglima TNI? 'Iya (sudah terima surpres),' kata Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, saat dikonfirmasi, Senin (30/10). Calon Tunggal Saat ditanya apakah calon Panglima TNI pengganti Yudo Margono adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto, Meutya enggan menjawab secara detail.Dia hanya menyebut, nama calon panglima TNI akan diumumkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. 'Nama nanti akan disampaikan Ibu Ketua DPR ya. Calon tunggal sesuai amanah UU,' imbuhnya.
-
Bagaimana Soeharto menyingkirkan jenderal? Di era Orde Baru, 'Didubeskan' atau dikirim menjadi Duta Besar adalah cara Soeharto menyingkirkan para jenderal di sekelilingnya yang dianggap tidak lagi sejalan atau bisa menjadi saingan.
"Waktu awal dari proses, kita secara inklusif melibatkan semua pihak dan yang tidak kalah penting peran militer yang besar hati mau meninggalkan dominasinya di dunia politik, sehingga tidak lagi masuk ke dunia politik praktis," ujar Yopie menirukan Boediono.
Boediono hari ini menerima kunjungan peserta beasiswa jurnalis Jefferson Fellowship dari lembaga East-West Center di kantornya. Para peserta penerima beasiswa itu terdiri dari wartawan media cetak, penyiaran, dan online di wilayah Asia, Pasifik, bahkan AS. Dari Indonesia sendiri, diwakili oleh seorang wartawan dari Banda Aceh.
Pertemuan itu berlangsung tertutup. Menurut Yopie, pertemuan secara keseluruhan membahas soal transisi demokrasi di Indonesia.
Diketahui, peserta beasiswa ini akan mengunjungi sejumlah tempat antara lain Honululu, Hawaii (AS), kemudian Banda Aceh dan Jakarta (Indonesia), serta Yangon dan Naypyidaw (Myanmar).
Penyelenggaraan program beasiswa ini berlangsung mulai 22 Februari hingga 16 Maret 2014. Para pemegang beasiswa Jefferson Fellows akan menghadiri East-West Center's 4th International Media Conference di Yangon. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Djarot mempertanyakan apakah militerisitik Prabowo bisa pudar dan mengubah sikapnya.
Baca SelengkapnyaMenurut Moeldoko, TNI punya tradisi tersendiri mengenai pensiun.
Baca SelengkapnyaTNI sudah melakukan reformasi internal, baik dari segi struktur, doktrin hingga kultur atau budaya.
Baca SelengkapnyaSBY memuji peralatan TNI semakin modern dan canggih.
Baca SelengkapnyaKali ini rakyat telah memilihnya sebagai presiden. Dengan hal itu, kekhawatiran mengenai demokrasi terbantahkan.
Baca SelengkapnyaMoeldoko menyebut, pada zaman dulu TNI memiliki yayasan yang cenderung digunakan untuk alat bisnis. Saat ini hal tersebut sudah tidak ada lagi di TNI.
Baca SelengkapnyaArtikel ditulis reporter magang kampus merdeka program Kemendikbud: Nayla Shabrina.
Baca SelengkapnyaJangan selalu menyematkan produk orde baru ke TNI. Karena TNI terbuka, dan tak menutupi segala kasus yang terjadi.
Baca Selengkapnya""Sudah tugasnya TNI, membantu Polri dalam pengamanan dan keterlibatan masyarakat," kata Panglima TNI.
Baca SelengkapnyaMoeldoko bertemu dengan purnawirawan TNI Akabri angkatan 81.
Baca SelengkapnyaYudo pun menyakini kepada Agus yang akan menjabat sebagai Panglima TNI nanti bisa membawa TNI semakin profesional, modern, dan tangguh.
Baca Selengkapnya