Boekhandel Tan Khoen Swie, jejak penerbitan lama yang melegenda
Merdeka.com - Bagi generasi muda sekarang tak banyak yang tahu, jika Kota Kediri, sebuah kota kecil yang hanya terdiri dari tiga kecamatan di Jawa Timur ini pernah memiliki orang hebat, bermodal dan memiliki idealisme untuk meningkatkan derajat bangsa Indonesia di awal abad ke-19.
Orang itu justru bukan asli pribumi. Dia keturunan Tionghoa bernama Tan Khoen Swie. Tak ada yang tahu persis kapan Tan Khoen Swie dilahirkan. Namun, dari berbagai keterangan keluarganya yang diwawancarai merdeka.com, diperkirakan ia lahir di Wonogiri, Jawa Tengah, sekitar tahun 1833.
Gagah, rambutnya panjang dikuncir, berkumis itulah gambaran tokoh yang vegetarian hingga akhir hidupnya sekitar tahun 1953.
-
Apa kitab penting itu? Sebuah manuskrip terkenal dari naskah Kitab Kells berusia 1.200 tahun yang memiliki iluminasi luar biasa dari koleksi museum Trinity College Dublin ternyata memiliki sejarah yang panjang sebelum berada di museum tersebut.
-
Siapa yang mendirikan Toko Buku Bandung? Media sosial diklaim jadi salah satu penyebab utama menurunnya minat baca di Indonesia. Melihat kondisi ini, salah satu warga Kota Bandung bernama Deni Rachman, menaruh perhatian terhadap dunia literasi dengan mendirikan toko buku offline yang nyaman.
-
Kenapa buku-buku ini laris di Indonesia? Berbagai genre dapat dijelajahi, baik melalui toko fisik maupun platform online.Tak hanya itu, dunia literasi Indonesia semakin diperkaya dengan munculnya penulis-penulis baru yang menawarkan karya-karya terbaik mereka.
-
Kenapa P.K. Ojong mendirikan toko buku? Selain itu ia juga membuka toko buku pada tahun 1970 dengan tujuan untuk memudahkan akses bacaan yang bermutu bagi para wartawan dan masyarakat.
-
Kapan kitab itu dibuat? Para ahli berpendapat Kitab Kells dibuat di Iona sekitar tahun 800-an M oleh para biarawan yang mengabdikan diri kepada misionaris Irlandia abad ke-6 di mana St. Columba diyakini menyebarkan agama Kristen ke seluruh Skotlandia.
-
Kenapa kata pengantar penting untuk buku baru? Peran paling penting dari kata pengantar adalah untuk mendukung penulis dan karyanya. Kata pengantar oleh orang terkenal bisa sangat membantu mempromosikan buku baru. Ketika ditulis oleh seseorang yang dikenal publik (seperti spesialis dalam suatu bidang atau penulis terkenal dengan genre yang sama), hal itu menunjukkan dukungan bagi penulis, dan pada gilirannya, memberi tahu calon pembaca bahwa buku tersebut layak dibaca.
Keterangan Drg Jojo Sutjahjo Gani, cicit Tan Khoen Swie, kakek uyutnya adalah orang yang ulet dan berpendirian. Sebelum datang ke Kediri berbagai pekerjaan pernah ia lakukan salah satunya sebagai tukang rakit penyeberangan di Bengawan Solo.
Karena tekadnya yang luar biasa, selama merantau di Surakarta, Tan Khoen Swie sering mencuri dengar pelajaran di Sekolah Kesatrian milik Sri Sunan Pakubuwono di Kraton Surakarta.
"Usahanya mencuri dengar itu akhirnya ketahuan, kemudian oleh guru yang mengajar di sekolah kesatrian dipanggil dan disuruh ikut belajar," terang Gani panggilan akrab Drg Jojo Sutjahjo Gani.
Tak banyak cerita bagaimana kisah selanjutnya, Tan menikah dengan gadis asal Surabaya bernama Liem Gien Nio. Setelah menikah inilah dia mencoba memulai usahanya di Kediri sebagai penerbit.
Namun, saat itu usahanya tak bisa diandalkan lantaran ketatnya aturan pemerintah kolonial tentang usaha penerbitan membuatnya memiliki usaha sampingan, salah satunya berdagang kerupuk, onderdil mobil hingga SPBU.
Penerbit TKS sendiri lahir sekitar tahun 1915, beberapa tahun sebelum Balai Pustaka penerbitan besar di Jakarta yang dipelopori pemerintah Belanda berdiri sekitar tahun 1918. Boekhandel TKS sendiri merupakan penerbitan yang memiliki tim yang handal. Tak tanggung-tanggung TKS banyak dibantu oleh penulis-penulis Tionghoa, seperti Tjoa Boe Sing, Tan Tik Sioe (Pangeran Penang,red), Sioe Lian, Tjoa Hien Tjioe, dan Tan Soe Djwan.
Selain itu sebagai penerbitan bergengsi yang berada di jantung Ibukota Kediri tepatnya di Jalan Doho yang pernah sebagai pusat kerajaan Kediri, TKS tidak segan-segan mengundang para penulis dari berbagai daerah untuk bekerja sama sebagai mitra.
Pujangga-pujangga terkenal dari Kraton Surakarta seperti Ki Padmosusastro, R Tanoyo juga ikut merasakan manfaat TKS. Tak terbayangkan, tanpa TKS mungkin karya-karya besar mereka tak bakalan dikenal masyarakat luas.
Pada zamannya boekhandel TKS merupakan penerbit besar dan ternama, meskipun beroperasi dari kota kecil, Kota Kediri.
Kehadiran penerbitan TKS tentu saja ikut menandai era buku, menggantikan tradisi tutur yang sebelumnya banyak berkembang di Jawa. Sebuah era baru dalam penggandaan karya (tulis) yang sebelumnya hanya dikenal dalam bentuk tedhakan (turunan yang ditulis tangan).
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hanya tinggal menghitung hari Toko Buku Gunung Agung ditutup total.
Baca SelengkapnyaSalah satu perpustakaan unik di Jawa Timur yang wajib dikunjungi ialah Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya.
Baca SelengkapnyaToko buku lawas di gang Jalan Dewi Sartika ini masih terus eksis hingga kini.
Baca SelengkapnyaPenemuan terbaru telah terjadi di dunia arkeologi Tiongkok ketika para ahli menemukan slip tertulis pertama yang terkait dengan kalender kuno dalam makam kuno.
Baca SelengkapnyaIskandar adalah seorang guru besar, kritikus sastra, dan juga leksikografer yang menempuh pendidikan di Universitas Leiden.
Baca SelengkapnyaIni menandakan masyarakat Mesopotamia Kuno ini melek dengan administrasi.
Baca SelengkapnyaPenemuan buku tersebut seakan menyimpan kisah dan kenangan yang tersembunyi di balik halaman-halaman usangnya.
Baca SelengkapnyaCikapundung jadi daerah yang tersisa dari masa keemasan koran dan kini masih tetap bertahan di tengah senja kala yang mengancam
Baca SelengkapnyaDiketahui, buku tabungan tabanas yang diterbitkan pada 1983 silam ini ditemui oleh si pria tersebut di dalam lemari di rumahnya.
Baca SelengkapnyaSelain di bidang menulis, ia juga terlibat dalam dunia seni pentas.
Baca SelengkapnyaSilinder ini diduga dijadikan semacam label untuk barang tanah liat.
Baca SelengkapnyaSurat kabar harian di Padang yang diklaim sebagai surat kabar pertama yang dicetak oleh orang Pribumi.
Baca Selengkapnya