Bolos Demi Ikut Unjuk Rasa, Puluhan Siswa SMK & SMA di Palembang Diamankan
Merdeka.com - Bolos sekolah dan ikut berunjuk rasa, sekitar 50 siswa SMA dan SMK di Palembang diamankan kepolisian. Mereka berencana menyampaikan aspirasi penolakan terhadap sejumlah Rancangan Undang-undang (RUU) yang disusun pemerintah.
Siswa-siswa tersebut menggelar aksi di kawasan Kambang Iwak Palembang, Kamis (26/9). Mereka masih mengenakan seragam sekolah dan melakukannya saat jam belajar mengajar masih berlangsung.
Awalnya, peserta aksi cukup banyak, mencapai ratusan orang. Namun, begitu petugas datang mereka langsung melarikan diri.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
-
Kenapa ratusan pelajar itu ditangkap? 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Apa tindakan para siswi yang protes larangan jilbab? Sebagai bentuk protes, para siswi membakar buku-buku latihan mereka dan menuntut hak untuk mengenakan pakaian Muslim dan meminta teman-teman mereka untuk mencoba jilbab secara langsung di jalan.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
Kapolresta Palembang Kombes Didi Hayamansyah mengatakan, para siswa tersebut diamankan karena tidak memiliki izin untuk menggelar demonstrasi dan diduga akan berbuat kerusuhan. Pihaknya mengambil tindakan tegas sebelum membahayakan warga lain.
"Mereka masih kita data berasal dari sekolah mana, tapi bukan dari Palembang saja, ada juga berasal dari OKI. Mereka kita amankan karena khawatir mengganggu ketertiban umum dan melanggar hukum," ungkap Didi.
Dikatakannya, dari pemeriksaan ponsel milik beberapa siswa yang diamankan, terdapat ajakan berdemo dari grup yang mereka buat. Aksi itu tak lain bertujuan menolak sejumlah RUU.
"Dilihat dari HP yang mereka bawa, mereka ini sudah mempunyai grup bernama Hidup Bersatu Melawan DPR," ujarnya.
Ironisnya, ada beberapa siswa yang kedapatan membawa senjata tajam. Mereka langsung digiring ke kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan. "Lagi diperiksa penyidik apa motifnya," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Widodo menyayangkan perilaku para siswa bolos hanya untuk ikut berunjuk rasa. Dia membenarkan adanya pesan berantai dari media sosial terkait ajakan turun ke jalan bagi siswa SMA sederajat.
"Memang ada pesan seperti itu. Makanya ada yang ikut terprovokasi, mereka bolos sekolah dan ada juga sepulang sekolah langsung ikut berdemo," kata Widodo.
Widodo menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk menindaklanjuti kasus ini. Namun, pihak sekolah harus mendata dan memberikan sanksi bagi siswanya yang terlibat.
"Saya tidak tahu ini sudah masuk pidana atau tidak, saya serahkan ke polisi. Tapi kepala sekolah harus aktif, jalin komunikasi dengan orangtua siswa, pantai anak-anak yang bolos," kata dia.
"Untuk para siswa, sekarang belum waktu kalian turun ke jalan, tidak usah ikut-ikutan," tegasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelajar itu mengikuti ajakan untuk bergabung di gedung DPR RI dari mulut ke mulut dan sosmed.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi asal sekolah pelajar yang diamankan. Dari 10 sekolah, hanya dua di antaranya yang berada di Kota Semarang.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaAda indikasi mobilisasi anak-anak sekolah ini dilakukan pada sore hari di batas waktu pelarangan demo dengan pola yang mirip.
Baca SelengkapnyaPolisi dan mahasiswa saling halau. Mahasiswa yang mundur ke depan kampung Universitas Diponegoro menghalau polisi kembali ke Gedung DPRD Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi yang digelar di depan gedung DPRD Jatim itu mengepung dan meminta paksa agar anggota dewan mau keluar dan menemui massa aksi.
Baca SelengkapnyaDinas Pendidikan Depok mencarikan sekolah agar 51 siswa itu dapat diterima di sekolah swasta.
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaKemenPPPA sudah melakukan koordinasi dan pemantauan penanganan peserta unjuk rasa berusia anak di Polda Metro Jaya.
Baca Selengkapnya