Bolos sekolah 3 hari, bocah kelas IV dipukul ayah tiri pakai gesper
Merdeka.com - Kesal mengetahui anak tirinya bolos selama tiga hari, S (32) tega memukul GLD (9) pakai ikat pinggang atau gesper sebanyak tiga kali. S memukul anak tirinya di kaki lantaran emosi saat pulang kerja dan melihat RN (31) istrinya menangis.
Melihat kondisi itu S bertanya pada istrinya dan setelah mengetahui alasan istrinya baru ayah tiri itu memanggil GLD. "Anak saya bolos sekolah tiga hari. Yang bikin istri saya nangis kenapa anak itu nggak bilang ke istri saya," kata S di Polresta Depok, Selasa (6/10).
Namun ketika ditanya mengapa GLD tak masuk sekolah selama tiga hari, anak kelas IV itu tidak menjawab. Berkali-kali S menanyakan namun anak tirinya itu tetap bungkam.
-
Apa yang membuat istri sedih? Rasanya aku sudah lelah dengan perilakumu akhir-akhir ini. Bagaimanapun aku berusaha untuk tetap mempercayaimu, namun sayang aku tak bisa menahan rasa kecewaku padamu.
-
Bagaimana istri mengekspresikan kesedihan? “Aku menyesal tak bisa selalu ada bersamamu, aku tak tahu kau akan mudah berubah seperti itu.”
-
Apa arti kata 'Sad' dalam bahasa Indonesia? Sad merupakan bahasa Inggris yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti sedih.
-
Apa yang membuat anak sedih? Sederhananya malam ini, aku rindu rumah yang di mana di sana ada aku, ayah, ibu, dan kakak adik.
-
Kenapa istri marah? Sebagai istri itu pasti ada rasa cemburu, ' tulis akun aishlatf
-
Kenapa kesedihan muncul? Kesedihan bukanlah keburukan. Kesedihan adalah bagian dari emosi manusia yang biasanya dipicu oleh hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan.
Saat itu S baru saja pulang kerja dan mengaku masih lelah sehingga dirinya terpancing emosi. "Kejadiannya pada Rabu (30/9) saya baru pulang kerja narik taksi. Saya tanya ke anaknya berulang kali tapi dia diam saja. Ditambah lagi istri saya nangis terus jadi saya kepancing emosi," akunya.
Ketika memukul GLD, dirinya mengaku dalam kondisi sadar. Istrinya juga sempat mengingatkan agar dirinya berhenti memukul.
Terungkapnya kasus ini bermula dari laporan warga yang mendengar cerita GLD. Kepada warga GLD mengaku dimarahi karena tidak boleh makan di rumahnya.
"Saya juga nggak tahu kok bisa anak saya ngaku begitu. Padahal saya nggak ngelarang dia makan. Kalau mukul iya saya ngakuin karena kesal," katanya.
Pria yang bekerja sebagai sopir taksi itu mengaku menyesal dan merasa bersalah. Dirinya pun dengan sadar menyerahkan diri ke polisi setelah mengetahui telah dilaporkan oleh warga.
Saat ditanya apakah dirinya juga melakukan kekerasan seksual pada anak tirinya, S membantahnya. "Saya yang datang sendiri ke polisi. Saya nyesel tapi saya nggak melakukan pelecehan. Saya masih punya otak," akunya.
S dan keluarga tinggal di Jalan Japat, Sukmajaya. Jika bekerja, anak-anaknya diasuh oleh istrinya.
Selain memiliki satu anak tiri, istri S juga baru melahirkan bayi laki-laki berusia tiga bulan. Dirinya mengaku tidak membedakan dalam menyanyangi anak kandung dan anak tirinya. Sehingga S merasa kaget mengapa anak tirinya itu bisa membuat alasan kepada warga hingga melaporkannya pada polisi.
"Anak saya katanya sembunyi di kolam renang dekat rumah. Dia nggak sekolah karena telat. Istri saya tahunya ya anak saya sekolah. Saya nggak tahu dia di kolam renang sama siapa," katanya.
Kasus ini pun masih didalami oleh pihak kepolisian. S terpaksa masih mendekam di sel untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dia diancam pasal 80 UU No 35 tahun 2014 jo pasal 44 UU No 23 tahun 2004 tentang penghapusan KDRT. "Ancamannya di atas 10 tahun," kata Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaaan, EL mengalami patah tulang dan sendi bahu bergeser.
Baca SelengkapnyaVideo berdurasi 34 detik itu, korban menerima pukulan bertubi-tubi dari pelaku
Baca SelengkapnyaJulieghtin menjelaskan kronologi berawal saat pelaku menanyakan kepada istrinya siapa laki-laki pertama yang menidurinya.
Baca SelengkapnyaLemparan itu mengenai kepala anaknya. Akibatnya, korban yang baru berumur 8 tahun itu mengalami luka bocor.
Baca SelengkapnyaKasus bullying memang sangat sering terjadi, termasuk di Indonesia. Belum lama ini viral anak SMA di Banjarmasih menikam teman sekelas yang kerap membullynya.
Baca SelengkapnyaPengakuan korban dan luka-luka di tubuhnya direkam guru menggunakan kamera ponsel. Videonya pun viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKeluarga memilih melapor ke polisi setelah menilai pihak sekolah anggap sepele dengan permasalahan ini.
Baca SelengkapnyaTim meminta Kepala sekolah SMP I Sindangbarang bertanggung jawab atas kejadian tersebut karena dianggap lalai.
Baca SelengkapnyaDua guru di NTT dipolisikan karena kasus penganiayaan anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaSejak kasus pelemparan kayu yang mengakibatkan kepala bocor, korban menyatakan tidak mau sekolah di tempatnya bersekolah dulu.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui inisial M, siswa kelas V di salah satu SD di Palembang. Sementara pelaku adalah siswa kelas VI di sekolah yang sama.
Baca Selengkapnya