Bom bunuh diri kandaskan mimpi Dinda menikah dengan Briptu Imam
Merdeka.com - Dinda Venisita Verina terlihat tegar saat upacara pelepasan jenazah Briptu Imam Gilang di rumah duka kawasan Menteng Dalam, Jakarta Selatan, Kamis (25/5). Imam yang tak lain anggota Sabhara Polda Metro Jaya menjadi salah satu korban tewas akibat aksi bom bunuh diri di Kampung Melayu, kemarin. Saat itu Imam sedang menjalankan tugas mengawal pawai obor jelang Ramadan.
Dinda adalah kekasih Briptu Imam. Bom bunuh diri di Kampung Melayu mengandaskan impiannya untuk menikah dengan kekasih hatinya. Sambil memegang bibirnya, dia tak banyak bicara. "Saya mimpi menikah," ujar Dinda.
Pertemuan terakhir Dinda dengan Imam terjadi dua pekan lalu. Sebelum peristiwa nahas itu, Imam sempat ingin ke rumah Dinda. Namun karena harus menjalankan tugasnya sebagai anggota polisi, niat itu urung dilakukan. "Sebelumnya dia ingin ketemu sore mau ke rumah saya di Cengkareng, karena bertugas jadi enggak bisa," kata Dinda.
-
Kenapa bom itu dibiarkan? 'Saya tidak mengatakan bahwa benda tersebut hilang dalam jangka waktu yang lama karena menurut saya benda tersebut tidak hilang,'
-
Bagaimana bom itu hilang? Pada tanggal 5 Februari 1958, dua pesawat jet milik Angkatan Udara, bertabrakan. Salah satu pesawat tersebut membawa bom termonuklir Mark 15, karena peristiwa ini kemudian bom tersebut hilang dan belum ditemukan sampai sekarang.
-
Siapa yang membuat janji 'ditembak mati'? Caleg ini bernama Muhammad Zaini dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan nomor urut 7. Viral baliho Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dapil Bali dengan narasi siap ditembak mati bila melakukan korupsi.
-
Di mana lokasi kejadian bunuh diri? Motif satu keluarga bunuh diri sebuah Apartemen kawasan Pejagalan, Penjaringan Jakarta Utara, masih misterius.
-
Siapa yang meninggal menjelang pernikahan? Calon mempelai pria, Rija dipanggil ke hadapan Yang Maha Kuasa.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
Komunikasi terakhir Dinda dengan Imam terjadi 15 menit sebelum bom meledak di Kampung Melayu. Pesan singkat terakhir Dinda tak sempat dibalas Imam. "15 menit sebelumnya cuman WA 'yank'. Lalu saya bales 'Kenapa yank?' terus enggak dibales lagi," ucap Dinda.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Curhatan almarhum Bripda IDF itu diungkapkan pengacaranya bernama Jajang usai meminta keterangan keluarga dan pacar korban.
Baca SelengkapnyaDugaan awal, korban nekat bunuh diri karena diputuskan pacarnya.
Baca SelengkapnyaMomen sakral itu terjadi di teras Polsek KP Samarinda.
Baca SelengkapnyaCairan itu pun sempat berada dimulut sang suami yang saat itu baru saja terbakar tubuhnya.
Baca SelengkapnyaTerdakwa Dila sendiri mengikuti sidang secara daring dari Polda Jatim.
Baca SelengkapnyaSaat pulang, ia langsung masuk kamar tanpa menunjukkan gelagat apapun.
Baca SelengkapnyaWanita ini menggunakan dress yang seharusnya ia pakai saat sesi prewedding bersama tunangannya.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab cek cok pasangan suami istri ini.
Baca SelengkapnyaMempelai wanita meninggal dunia usia 5 menit usai ijab kabul.
Baca SelengkapnyaSang pimpinan sidang nikah bahkan juga tak kuasa menahan tawa.
Baca SelengkapnyaAhmad dan Rini teman sekantor. Belakangan keduanya dekat. Meski tanpa status, kedua sudah pernah melakukan hubungan intim.
Baca Selengkapnya