Bom ikan marak di Laut Berau, banyak bangkai penyu hijau mengambang
Merdeka.com - Penggunaan bom ikan di perairan Berau, Kalimantan Timur, makin marak. Banyak biota laut rusak hingga mati. Salah satunya penyu hijau (Chelonia Mydas), khas perairan laut Berau, ditemukan mati mengambang.
Pegiat satwa dari ProFauna Borneo serta perkumpulan Biota Laut Berau (BLB), menemukan dua bangkai penyu hijau itu sekitar Maret 2016 lalu di sekitar kecamatan Batu Putih. Selain itu, banyak nelayan juga mengeluhkan tangkapan ikan mereka kian berkurang.
"Jadi, teman-teman di tim awalnya melihat burung yang berputar-putar di atas titik laut tertentu ya. Setelah kita dekati, ternyata ada ikan mati mengambang, juga ada bangkai penyu hijau," kata Koordinator ProFauna Borneo, Bayu Sandi kepada merdeka.com, Selasa (31/5).
-
Apa yang ditemukan di lokasi tersebut? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Apa yang ditemukan di permukiman tersebut? Karena ukuran struktur dan elemen arsitekturnya, para arkeolog berpendapat struktur tersebut mungkin merupakan bangunan umum atau kuil, salah satu contoh tertua yang ditemukan hingga saat ini di Dataran Rendah Yudea.
-
Apa yang ditemukan? Tulang manusia yang ditemukan pekerja proyek di sekitar lokasi pembangunan memorial Living Park Rumoh Geudong di Gampong Bilie Aron, Glumpang Tiga, Pidie, beberapa waktu lalu.
-
Bagaimana warga Gunungkidul terkena antraks? Dewi mengatakan sebelumnya pasien itu mengonsumsi hewan ternak sapi yang mati. Daging sapi itu dimasak dan dimakan.
-
Apa yang ditemukan di lokasi penggalian? Sejumlah artefak kuno, termasuk koin ditemukan di lokasi penggalian. Arkeolog Temukan Permukiman Berusia 3.000 Tahun di Lokasi Galian Pipa, Lebih Unik dari Stonehenge Arkeolog menemukan bukti adanya pemukiman sejak 3.000 tahun lalu di dekat Waduk Abberton, dekat Colchester, Inggris, ketika melakukan penggalian sebelum pembangunan pipa air sepanjang 19,5 km. Artefak yang ditemukan termasuk koin Romawi dan tembikar dari Zaman Besi dan Perunggu.
-
Apa saja yang ditemukan? Dalam makalah yang diterbitkan di jurnal Ilmu Pengetahuan Terbuka Royal Society, sebuah tim yang dipimpin oleh James Barrett dari McDonald Institute for Archaeological Research di Universitas Cambridge, Inggris, melaporkan penanggalan radiokarbon dari 153 temuan yaitu panah, perkakas, ski, kain perca, perlengkapan kuda, dan 'tongkat pengusir' – tiang yang digunakan dalam berburu rusa.
Dalam penelusuran tim, hasil investigasi dan wawancara bersama warga sekitar, juga ditemukan bahan amonium nitrat dan sumbu peledak. Bahkan lebih mencengangkan lagi, bungkus bahan amonium nitrat tertera asal Malaysia.
"Ada juga sumbu bahan peledak yang bisa tahan di dalam air, dari Sulawesi. Jadi, amonium nitrat diracik masuk dalam botol, kemudian diberi pemberat agar masuk dalam air," ujar Bayu.
"Bangkai penyu yang kita temukan mati itu ya, tidak menutul kemungkinan banyak penyu lainnya yang mati di laut Berau ini. Memprihatinkan, selain merusak terumbu karang sebagai rumah ikan, juga mematikan satwa laut," tambah Bayu.
Bayu juga memastikan, setiap temuannya bersama pegiat perkumpulan BLB, terus dikoordinasikan bersama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Berau.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas sampai melompat ke atas perahu motor, mengambil alih kemudi, dan mengamankan dua pelaku di atas perahu.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap empat orang nelayan yang diduga melakukan pengerusakan biota laut dengan menggunakan bom ikan.
Baca SelengkapnyaAir berubah warna dan bau menyengat. Kondisi ini membuat banyak ikan mati dan warga mengalami penyakit gatal.
Baca SelengkapnyaWarga menemukan dua pucuk senjata api laras panjang yang terkubur di dalam tanah di areal kolam warga
Baca SelengkapnyaNelayan penangkap ikan, Sutrisno, menceritakan kronologi saat proses penangkapan ikan tersebut.
Baca SelengkapnyaSementara itu, teman Udin sekaligus ojek online, Mumu, menimpali bahwa jumlah ikan yang hanyut mencapai ratusan.
Baca SelengkapnyaBerton-ton bangkai ikan yang menyelimuti pelabuhan wisata populer di Yunani ini mengeluarkan bau busuk menyengat.
Baca SelengkapnyaSelain kerangka, dalam drum juga ada kaos berwarna kuning dengan tulisan angka 13.
Baca SelengkapnyaDiduga masih banyak lagi amunisi yang masih tersimpan di bangkai kapal perang.
Baca SelengkapnyaKapolres Aceh Tamiang, AKBP Muhammad Yanis mengatakan, senjata yang diamankan tersebut masing-masing berjenis AK-56 dan UZI yang telah dimodifikasi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaIkan-ikan yang bermunculan itu tidak seperti ikan hidup pada umumnya, melainkan dalam keadaan lemas.
Baca Selengkapnya