Bongkar Pesta Sabu, Polres Tanjung Perak Gerebek Rumah Produksi Narkoba
Merdeka.com - Aparat Kepolisian Resor (Polres) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menggerebek sebuah rumah di Jalan Rangkah Surabaya, Jatim, yang difungsikan memproduksi narkotika, psikotropika dan obat terlarang jenis sabu-sabu, setelah adanya penangkapan sejumlah orang yang menggelar pesta sabu-sabu di rumah itu.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ganis Setyaningrum di Surabaya, mengatakan penggerebekan berawal dari penangkapan sejumlah orang yang menggelar pesta sabu, kemudian dilakukan penggeledahan dan menemukan peralatan pembuat bahan dasar sabu-sabu.
"Ini semacam laboratorium kecil-kecilan untuk memproduksi sabu-sabu," katanya kepada wartawan di Surabaya, Rabu (23/12) seperti diberitakan Antara.
-
Di mana sabu ditemukan? “Jadi pada tanggal 5 Agustus anggota berhasil mengamankan salah satu tersangka yang menyimpan sabu di plafon sekolah dasar di Kota Jambi.“
-
Apa yang diproduksi di pabrik narkoba di Malang? Para pelaku memproduksi narkotika jenis tembakau gorila, ekstasi, dan xana.
-
Bagaimana cara sabu diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Dimana lokasi pabrik narkoba di Malang? Pabrik narkotika sintetis yang ditengarai terbesar dan tercanggih di Indonesia ini terletak di kawasan Jalan Bukit Barisan Kota Malang, Jawa Timur.
-
Apa jenis narkoba yang diproduksi? Saat diringkus, polisi menemukan berbagai macam alat yang digunakan memproduksi ekstasi tersebut dan siap untuk diedarkan. Salah satunya yakni 416 gram serbuk warna biru (Methafetamine)
-
Dimana sabu itu dikirim? Kemudian, polisi menelusuri alamat pengiriman sabu yang dikirim lewat gudang kargo Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Ternyata, paket sabu itu tujuannya ke kantor J&T Masamba yang beralamat di Jalan Lapapa Kelurahan Bone Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
Sementara itu, sejumlah barang bukti yang diamankan di antaranya sebuah blender, enam buah pipet, dua buah jeriken, sebuah alumunium 'foil', satu sarung tangan, sebuah gelas ukur plastik, tabung berisi etanol, 16 bungkus obat sakit kepala, sebuah tabung ukur, sebuah selang plastik, sebuah saringan 'stainless' dan sebuah timbangan elektronik.
"Hasil uji lab menunjukkan bahwa bahan-bahan yang kami amankan mengandung prekursor atau bahan baku sabu-sabu. Di antaranya mengandung benzena, yaitu berupa 'toluene' dan juga jenis senyawa keton atau aseton," ujar Ganis menjelaskan.
Penggeledahan di rumah, juga menemukan sebanyak 1.400 butir pil koplo, dan mengungkap otak rumah produksi sabu-sabu adalah Ivan Wahyu, yang dibantu oleh Didik, Arifin, dan Iqbal, warga Kota Surabaya.
"Penyandang dananya bernama Syaiful, warga Blega, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Seorang lainnya bernama Rozak adalah salah satu pembeli yang turut ditangkap karena ikut pesta sabu di rumah itu," ungkap-nya.
Berdasarkan keterangan para pelaku, rumah produksi sabu-sabu ini baru dibuat untuk memenuhi permintaan yang meningkat menjelang Tahun Baru 2021, sehingga berinisiatif untuk memproduksi sabu-sabu sendiri.
"Kami masih mengembangkan penyelidikan untuk mengetahui apakah benar rumah produksi sabu-sabu ini baru saja didirikan atau sudah banyak hasil produksinya yang sudah dipasarkan," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Home Industri Narkotika ini dijalankan di dalam rumah mewah
Baca SelengkapnyaNarkoba happy water berbentuk saset. Dalam proses pembuatan seminggu, pelaku sudah memproduksi dua ribu sachet happy water
Baca SelengkapnyaApotek narkoba tersebut berupa bedeng. Ada sejumlah fasilitas di dalamnya.
Baca SelengkapnyaSemua produksi dilakukan para sindikat secara terselubung untuk menyamari aktivitas mereka.
Baca SelengkapnyaPolisi langsung menindaklanjuti informasi yang beredar. Adapun, informasinya ada suatu tempat di Pasar Blok G dijadikan sarang narkoba.
Baca SelengkapnyaPengungkapan itu dilaksanakan melalui operasi gabungan antara Bareskeim Polri, Bea Cukai Jabar, beserta Dirjen Bea dan Cukai.
Baca SelengkapnyaAdapun modus operandi pemasarannya menggunakan jaringan hydra Indonesia atau darknet untuk memasarkan produk ganja hidroponik.
Baca SelengkapnyaKetujuh pelaku mengaku lokasi bedeng itu merupakan lahan sewaan yang kerap kali digunakan untuk mengkonsumsi narkoba.
Baca SelengkapnyaHasil penelusuran sementara, tidak ditemukan bukti kuat Blok G Tanah Abang jadi tempat 'nyabu'.
Baca SelengkapnyaSebanyak 24 karung, dengan total 1.200.000 butir pil PCC.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan 20 kg sabu serta beberapa bahan baku pembuatan sabu.
Baca SelengkapnyaRencana produksi tersebut urung terlaksana lantaran sudah terlebih dahulu berhasil diungkap oleh tim gabungan Bareskrim
Baca Selengkapnya