Bosan hirup asap, mahasiswa Sumsel desak Alex Noerdin tanggung jawab
Merdeka.com - Ribuan mahasiswa tergabung dalam Gerakan Aliansi Sumatera Selatan Melawan Asap (GASMA), menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di halaman kantor Gubernur Sumsel, Selasa (13/10). Massa menuntut Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, bertanggung jawab atas kabut asap menyelimuti daerah itu.
Mahasiswa itu berasal dari Presiden Mahasiswa (Presma) sejumlah perguruan tinggi di Palembang. Antara lain Universitas Sriwijaya, Universitas PGRI Palembang, Universitas Indo Global Mandiri (UIGM), UIN Raden Fatah Palembang, Universitas Muhammadiyah Palembang, dan beberapa kampus lain.
Dalam orasinya, mahasiswa mengaku sudah lelah berjibaku dengan kabut asap, mesti dihirup saban hari selama tiga bulan terakhir. Apalagi, akibat kabut asap itu telah merenggut nyawa tiga bayi.
-
Apa yang diminta oleh Gubernur Sumbar? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam. 'Secara total tadi ada lebih kurang Rp1,5 triliun,' lanjut dia.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Apa yang diminta Kemnaker kepada pemerintah? Anggota Komisi IV DPR, Alimin Abdullah meminta pemerintah menaikan anggaran sektor pertanian.
-
Siapa yang meminta peran aktif Pemda? Menteri ATR/BPN Minta Peran Aktif Pemda dalam Proses Sertifikasi Aset
-
Siapa yang sepakat menurunkan emisi? Lebih dari 30 negara industri sepakat untuk menurunkan emisi gas rumah kaca mereka hingga 5% di bawah tingkat emisi gas rumah kaca pada tahun 1990.
"Kami capek, pagi, siang, sore, malam, selalu ngisap asap. Sekarang saja sudah tiga bayi yang meninggal. Mau berapa bayi lagi yang jadi korban?" kata salah satu orator, Anas, Selasa (13/10).
Menurut dia, Gubernur Alex Noerdin seharusnya mengambil langkah tegas dan benar-benar menjalankan aturan dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan. Tidak tebang pilih menindak warga dan perusahaan melakukan pembakaran hutan dan lahan.
"Kami minta Gubernur Sumsel tanggung jawab dan tindak tegas, kami sudah capek," tambah Anas.
Mahasiswa menilai, pemerintah setempat tidak berlaku adil dan peduli dalam menjaga kelestarian lingkungan, terutama di lahan gambut. Alhasil, kebakaran terus terjadi saban tahunnya.
"Ini adalah buah ketidakpedulian Anda kepada kami, kepada kelestarian alam, kepada lahan gambut," ucap Anas.
Massa menuntut Pemerintah Provinsi Sumsel konsisten dan komitmen melakukan upaya pencegahan. Supaya pada tahun-tahun berikutnya peristiwa ini tidak terulang.
"Kami minta tahun depan tidak terulang lagi. Mulai hari ini asap harus tuntas (diselesaikan)," kata Anton, salah satu mahasiswa Universitas PGRI Palembang.
Sayang hingga akhir unjuk rasa, tak satu pun pejabat di kantor Pemprov Sumsel menemui massa.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku terlibat dalam 16 kasus kebakaran hutan dan lahan pada Januari-Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaGubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengisyaratkan bakal menetapkan status tanggap darurat bencana asap karena kualitas udara nyaris menembus ambang batas.
Baca SelengkapnyaAsap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaKebakaran di sekitar pesantren diperkirakan 20 hektare bahkan hampir menjalar ke gedung untuk bisa dipadamkan.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.
Baca SelengkapnyaTotal sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.
Baca SelengkapnyaMemasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan dilaporkan terjadi Ogan Ilir.
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, melempar candaan saat ditanyai solusi mengatasi buruknya kualitas udara di Ibu Kota.
Baca Selengkapnya824 Ha hutan dan lahan terbakar, bahkan saat ini masih terjadi kebakaran di Kecamatan Uluere.
Baca SelengkapnyaKondisi sebagian lahan di Sumsel mulai mengalami kekeringan. Hal ini sangat rawan terbakar saat kondisi panas yang diakibatkan musim kemarau.
Baca Selengkapnya