Boyolali panen raya, Jokowi pakai sistem Jarwosuper di daerah lain
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai teknologi baru sistem tanam ‘jajar legowo (jarwo) super’ yang diujicobakan di Kabupaten Boyolali sukses. Para petani bisa meraup hasil maksimal, karena hasil panen padi varietas unggulan Inpari (Inbrida Padi Sawah Irigasi) yang diujicobakan menghasilkan gabah kering hingga dua kali lipat dibanding panen sebelumnya.
"Sistem tanam Jarwo super dengan bibit varietas Inpari ini akan diperluas ke daerah lain. Padi varietas Inpari mampu menghasilkan produksi padi 10-11 ton perhektare atau hamper dua kali lipat. Sehingga varietas ini cocok apabila dikembangkan dan mewujudkan hasil produksi pertanian di Indonesia," ujar Jokowi, usai melakukan panen raya teknologi Jarwo Super di Desa Trayu Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (29/10).
Melihat hasil uji coba di Desa Trayu dan Tanjungsari tersebut Jokowi berjanji untuk memperluas keberadaan tanaman padi unggul ini guna meningkatkan produksi padi.
-
Dimana Presiden Jokowi melihat panen padi? 'Saya melihat panen padi di Kabupaten Sigi,panenya bagus, bisa 6 sampai 6,2 ton per hektar,' ujar Jokowi pada kunjungan tersebut di lahan pertanian Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tengah, Rabu (27/3).
-
Bagaimana Jokowi melihat hasil panen jagung? “Ini adalah jagung yang kita tanam 3 bulan yang lalu, tepatnya 107 hari yang lalu kita ke sini, kita tanam, dan hasilnya ini. Memang ada yang sudah bagus-bagus, gede-gede, tapi juga ada yang masih (kecil) karena terlalu banyak air sehingga tadi dievaluasi dari Pak Mentan, dari Pak Bupati, dari petani memang paritnya harus lebih dikecilkan jaraknya dari 12 (meter) jadi 5 atau 6 meter,“ ujar Jokowi di kawasan food estate, Kamis (6/7).
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumbar? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Kapan Presiden Jokowi mengunjungi panen padi di Sigi? Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengunjungi panen padi sekaligus gerakan olah tanah dan percepat tanam di hamparan persawahan yang diairi Bendung Daerah Irigasi Gumbasa, Kabupaten Sigi.
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
-
Kenapa Jokowi ingin lihat hasil panen jagung? Dia ingin melihat hasil panen jagung yang merata dan maksimal.
"Nanti kalau sudah betul hasilnya akan kita perluas lagi. Sehingga hasil produksi nasional akan meningkat tajam," ucapnya.
Dengan peningkatan hasil produksi pertanian tersebut ia berharap Indonesia tidak lagi impor beras dari luar negeri.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menambahkan, komoditas pertanian padi, jagung, cabai dan bawang saat ini meningkat cukup signifikan. Kedepan ia berjanji untuk selalu ditingkatkan dengan dukungan teknologi pertanian modern. Dengan demikian kesejahteraan petani akan bisa tercapai.
"Mulai dari padi varietas Inpari 33, produksinya bisa 9.6 ton per hektar atau dua kali lipat dari rata-rata nasional, ini akan terus kita dorong. Kita siapkan subsidi benih, untuk 4 juta hektar dengan varietas-varietas yang unggul. Kemudian ada yang kita gratiskan sebanyak 1-2 juta hektar untuk petani," tuturnya.
Selain varietas unggul, Amran juga mendorong sistem Minapadi, sehingga bisa menambah kesejahtearan rakyat. Setelah swasembada beras tercapai, pendekatan berikutnya adalah kesejahteraan petani.
"Kalau mereka tidak sejahtera pasti akan meninggalkan pertanian. Setelah selesai semuanya, baru kita menuju pertanian organik. Yang bisa mengangkat pertanian lebih cepat nilai ekonomisnya adalah pertanian organik. Contoh beras organik harganya bisa mencapai 6 dolar, 90 ribu per kilogram," katanya.
Penggunaan alat pemanen mesin atau combine harvester, kata menteri, juga akan terus ditingkatkan. Dengan peralatan modern tersebut diharapkan para petani akanmemperoleh hasil gabah panen maksimal.
"Ini kan lat baru, harus kita dorong. Dulu kalau panen secara manual, ada lowsis (terbuangnya hasil produksi padi) 10,2 persen. Dengan alat ini kita bisa rebut 8 persen, tingal 2 persen lowsisnya. Selain itu kita juga akan perbaiki sistem irigasi," pungkas Amran.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau pelaksanaan pemberian bantuan 360 unit pompa untuk pengairan sawah dan pertanian di Desa Sijaling, Bone, Kamis (4/7).
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, hasil panen raya di daerah tersebut mencapai 6,2 ton per hektare.
Baca SelengkapnyaKunjungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Plt Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi, melakukan panen raya padi di Desa Karanglayung.
Baca SelengkapnyaLuas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo melanjutkan kunjungan kerjanya di Kabupaten Bulukumba dan Bantaeng dengan mengunjungi pasar dan lahan pertanian.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan puso kepada sejumlah penerima manfaat di Kantor Kecamatan Bojong
Baca SelengkapnyaGanjar menyinggung soal keinginannya untuk memperkuat kembali asuransi petani sebagai langkah antisipasi apabila terjadi gagal panen atau puso.
Baca Selengkapnya“Saya akan bisikin kepada pemerintahan baru presiden terpilih (Prabowo) agar mimpi besar bisa direalisasikan,” jelas Jokowi
Baca SelengkapnyaDirencanakan, lahan food estate seluas 45 hektare akan kembali panen pada September 2023.
Baca SelengkapnyaSebagai pemegang kartu tani, Rusdi tak kesulitan mendapat pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaProduksi pertanian sangat dipengaruhi oleh iklim, dan fenomena seperti El-Nino dan La Nina.
Baca Selengkapnya