BPBD Bali Sebut Belum Ada Laporan Kerusakan Akibat Gempa di Jembrana
Merdeka.com - Gempa bermagnitudo 4,9 terjadi di Kabupaten Jembrana, Bali, Senin (12/9) pagi. Gempa tersebut, berlokasi di 8,87 lintang selatan-114,47 bujur timur dengan kedalaman 82 kilometer.
Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin menjelaskan terjadinya gempa tersebut belum diterima adanya laporan kerusakan. "Sampai saat ini nihil (Kerusakan)," kata Rentin saat dikonfirmasi, Senin (12/9).
Rentin mengimbau masyarakat Bali untuk tetap tenang dan selalu meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi gempa susulan.
-
Bagaimana gempa Bali terjadi? Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat. Jenis itu diketahui setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
-
Kenapa Indonesia rawan gempa? Indonesia berada dalam batas 3 lempeng tektonik besar, yaitu: lempeng India-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
-
Kenapa BMKG minta warga waspada? Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
-
Dimana gempa Bali terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar.
-
Mengapa gempa Bali terasa di beberapa wilayah? Dia menyebut, meski berkekuatan kecil, getaran gempa begitu dirasakan warga di sejumlah wilayah.
-
Berapa kekuatan gempa di Bali? Gempa 4,9 Magnitudo mengguncang Bali, Sabtu (7/9).
"Selalu hanya percaya pada informasi dan penjelasan resmi dari pemerintah baik BMKG maupun BPBD. Mari secara bersama melakukan mitigasi bencana sebagai upaya untuk mengurangi risiko bencana terutama penyadaran dan meningkatkan kemampuan untuk menghadapi ancaman bencana," ujarnya.
"Untuk mengenal potensi bencana di lingkungan tempat tinggal dan tahu serta paham apa yang harus dilakukan di saat terjadi bencana adalah langkah penting dimiliki oleh masing-masing pribadi," ujar Rentin.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Analisa BMKG mendapati gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal yang timbul akibat aktivitas sesar lokal wilayah setempat.
Baca SelengkapnyaBeberapa warga sempat berhamburan keluar rumah karena guncangan gempa yang cukup kuat selama beberapa detik.
Baca SelengkapnyaPusat gempa tersebut terletak di laut pada kedalaman 15 kilometer, atau berjarak 156 kilometer dari arah barat daya Jembrana, Bali.
Baca SelengkapnyaSejauh ini dilaporkan tidak ada korban jiwa akibat gempa dangkal tersebut.
Baca SelengkapnyaMakna kalimat tinggal menunggu waktu muncul lantaran Selat Sunda dan Mentawai-Siberut memang dalam kondisi geografis yang dapat memicu gempa besar.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat sebanyak 26 kali gempa susulan pasca-gempa bermagnitudo 5,0 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat agar tidak panik dan mempercayai kabar atau berita hoaks
Baca SelengkapnyaGempa tersebut terletak di laut berjarak 65 kilometer Selatan Kota Pacitan, Jawa Timur pada kedalaman 50 kilometer.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 5,9 di kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,Banten, Rabu (3/1) pagi menyebabkan enam rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut gempa dangkal dengan titik pusatnya terletak di darat pada kedalaman 10 kilometer.
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal, akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif.
Baca Selengkapnya