BPBD Banyumas siapkan 600 tangki air bersih hadapi kemarau panjang
Merdeka.com - Memasuki musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Jawa Tengah menyiapkan 600 tangki air bersih yang siap didistribusikan ke beberapa wilayah yang kekurangan air. Selain 600 tangki air bersih, BPBD Banyumas juga menyiapkan tandon untuk wadah air bersih bagi warga di beberapa desa yang rawan kekeringan.
Kepala BPBD Banyumas, Prasetyo Budi mengemukakan, dari 600 tangki air bersih yang disiapkan, sudah ada 76 tangki air bersih yang didistribusikan kepada beberapa desa di enam wilayah kecamatan.
"Sejak 1 Juli 2015, sudah ada 76 tangki air bersih yang disalurkan ke beberapa desa. Selain itu ada juga tandon yang akan dipasang di beberapa desa rawan kekeringan untuk memudahkan warga mengambil air bersih," ujarnya saat ditemui, Senin (27/7).
-
Bagaimana cara menyiapkan air di tas siaga bencana? Disarankan untuk menyiapkan setidaknya 1 liter air per orang setiap hari, dengan cadangan minimal untuk tiga hari.
-
Kapan bantuan air bersih disalurkan? Hingga Selasa (14/8), BPBD Cilacap telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 40 tangki yang bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap tahun anggaran 2023.
-
Gimana warga Banyumas dapat air? Air kemudian akan keluar dari lubang buatan dan bisa langsung diambil oleh warga untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
-
Bagaimana desa Patemon mengatasi krisis air bersih? Tahun 2014 adalah titik balik bagi warga Desa Patemon keluar dari krisis air bersih. Mereka ramai-ramai membuat sumur resapan di sekitar mata air. Sumur resapan itu dibuat seluas 2x2 meter dengan kedalaman 2 meter. Bagian dasarnya diberi batu koral untuk membersihkan air.
-
Bagaimana warga Sambeng dapatkan air di awal kemarau? Pada awal musim kemarau, warga mengandalkan sumber air yang terletak di pinggir desa. Namun karena musim kemarau berlangsung panjang, sumber air ikut mengering.
-
Di mana BRI menyalurkan bantuan air bersih? Total ada tiga kecamatan penerima air bersih dari program TJSL, yaitu Kecamatan Girimulyo (100.000 liter), Kokap (50.000 liter), dan Kalibawang (50.000 liter).
Dia mengemukakan, enam wilayah kecamatan yang rawan kekeringan di Banyumas meliputi Kecamatan Tambak, Sumpiuh, Kalibagor, Cilongok, Purwojati dan Ajibarang. Meski begitu, ia meyakini pada saat puncak musim kemarau akan bertambah jumlah wilayah yang rawan kekeringan.
"Dari data yang sudah ada, biasanya pada puncak kekeringan ada beberapa desa di 11 kecamatan yang akan meminta distribusi air bersih," tuturnya.
Distribusi air bersih di Banyumas, ujarnya, dilakukan dua kali di satu desa. Dia menyebut, untuk penyaluran air bersih di satu desa mencapai 8 ribu liter.
"Tetapi, hingga saat ini belum banyak permintaan yang diajukan oleh desa yang rawan kekeringan. Kalau untuk mekanisme pengajuan sebenarnya bisa menghubungi kami langsung, nantinya disusul dengan surat resmi dari pihak desa," ucapnya.
Dari informasi yang diperolehnya, Prasetyo menyebut puncak musim kemarau tahun ini akan terjadi pada Agustus dan September. Meski begitu, dia mengemukakan karakteristik kemarau di wilayah Jawa Tengah bagian tengah, seperti di Banyumas sedikit berbeda dengan wilayah lain.
"Karakteristiknya, biasanya kalau di Jawa Tengah bagian tengah seperti Banyumas, kecenderungannya ada hujan di tengah musim kemarau seperti yang terjadi beberapa waktu belakangan. Tetapi biasanya tidak merata, hanya di beberapa wilayah tertentu saja," jelasnya.
Diakuinya, kendala yang masih terjadi dalam proses distribusi air bersih masih terjadi di lapangan. Dengan hanya memiliki dua kendaraan, BPBD Banyumas mengakui masih mengalami kekurangan dalam operasionalnya.
"Kami hanya memiliki dua kendaraan, yakni satu tangki air bersih dan satu truk engkol. Kami berharap nantinya juga dari pihak lain atau pihak swasta bisa ikut mendistribusikan air bersih kepada desa yang rawan kekeringan. Jika nanti masih dirasa kurang kebutuhan air bersih, kami juga bisa mengajukan kebutuhan air bersih ke bakorwil," tuturnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPBD Jateng bersama BPBD kabupaten kota setempat telah mendistribusikan sebanyak 6.346.000 liter air bersih untuk 33.871 keluarga.
Baca SelengkapnyaTerhitung sebanyak 105 tangki dengan total 600.000 liter sudah didistribusikan ke beberapa kecamatan/kota yang berada di Provinsi Banten.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani telah memerintahkan semua dinas untuk membuat langkah antisipatif terkait dampak El Nino
Baca SelengkapnyaWilayah Kabupaten Demak yang mengalami krisis air bersih semakin luas. Tidak kurang 62 desa telah mengalami kondisi itu.
Baca SelengkapnyaSejumlah daerah di Banyumas langganan alami kekeringan setiap tahun.
Baca SelengkapnyaSudah hampir dua pekan, PMI Kota Depok setiap harinya mendistribusikan 10 ribu hingga 15 ribu liter air bersih untuk warga yang kesulitan air.
Baca SelengkapnyaBantuan air bersih sudah dibagikan pada beberapa desa yang terdampak kekeringan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data yang dihimpun BPBD, dari 14 kapanewon terdapat 55 kelurahan yang berpotensi terdampak.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Bekasi mengajukan permohonan bantuan modifikasi cuaca kepada pemerintah pusat dan provinsi untuk mengatasi kekeringan yang semakin meluas.
Baca SelengkapnyaBPBD Jatim menyalurkan air bersih ke Situbondo akibat langganan kekeringan.
Baca SelengkapnyaBantuan air bersih dari BPBD Kab Bogor disalurkan untuk meringankan kesulitan warga yang terdampak kekeringan akibat kemarau.
Baca SelengkapnyaAir bersih merupakan kebutuhan primer masyarakat dan menjadi kebutuhan darurat di musim kemarau.
Baca Selengkapnya