Dua korban tertimbun longsor di Gunungkidul akhirnya ditemukan
Merdeka.com - Setelah melakukan evakuasi selama dua hari, akhirnya dua jenazah warga Dusun Ngroto, Desa Pendoworejo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil ditemukan oleh tim evakuasi, Kamis (30/11). Dua warga tewas itu adalah Daladi Hadi Santoso (40) dan Hery Siswadi (30) yang semuanya merupakan warga Dusun Ngroto.
Kepala Seksi Pencegahan Dan Kesiapsiagaan BPBD Kulonprogo, Hepi Eko Nugroho mengatakan, dua korban tertimbun longsor pada Selasa (28/11). Keduanya tertimbun longsor karena hujan deras yang mengguyur wilayah Kulon Progo, menyebabkan sebuah tebing longsor. Tebing itu kemudian menimpa rumah milik Daladi Hadi Santoso.
"Evakuasi terhadap korban longsor sudah dilakukan sejak 28 November 2017 atau beberapa jam setelah ada laporan korban longsor. Evakuasi tidak bisa dilakukan maksimal karena faktor cuaca. Evakuasi sendiri melibatkan banyak personel, dari BPBD, SAR, kepolisian, hingga relawan," ujar Hepi di Kulon Progo, Kamis (30/11).
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
-
Siapa yang menjadi korban longsor di Sragen? Jasad Sutarmi, salah satu penghuni rumah itu, ditemukan pada Minggu (3/3) malam.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
Hepi menambahkan dari kerja keras tim evakuasi akhirnya jenazah Daladi berhasil ditemukan. Jenazah Daladi berhasil dievakuasi sekitar pukul 09.00 WIB.
"Setelah berhasil mengevakuasi jenazah Daladi tim kemudian melanjutkan pencarian jenazah Hery. Jenazah Hery ditemukan sekitar pukul 12.00 WIB," urai Hepi.
Hepi menambahkan selain menewaskan dua korban karena tanah longsor, dampak siklon tropis Cempaka yang menyebabkan hujan deras dan angin kencang mengakibatkan sejumlah kerusakan. Cuaca buruk siklon tropis Cempaka ini mengakibatkan 19 peristiwa longsor, 12 peristiwa pohon tumbang, dua titik banjir, serta dua titik rekahan tanah. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca SelengkapnyaKorban meninggal yang ditemukan di Kecamatan Simpenan Palabuhanratu diketahui bernama Daffa (10).
Baca SelengkapnyaLongsor tersebut terjadi pada Minggu (7/1) sore, setelah kawasan Desa Cipondoh diguyur hujan deras dari siang.
Baca SelengkapnyaDua orang tertimbun longsor di lokasi wisata HeHa Waterfall Puncak, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaBencana longsor tersebut dipicu tingginya intensitas hujan yang menggujur kota Padang tanpa henti sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) pagi.
Baca SelengkapnyaBencana longsor terjadi di area wisata HeHa Waterfall Desa Cibeureum, Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSatu orang meninggal dunia dalam kejadian ini bernama I Ketut Tunas (60).
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaSaat ini material longsor belum dibersihkan, karena butuh penanganan dari pihak terkait,.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan terus berjibaku menyingkirkan material tanah longsor untuk mencari 10 korban yang masih hilang.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca SelengkapnyaKeduanya tewas saat mereka mengerjakan pondasi sandaran tembok merajan atau tempat suci di Desa Mas, Kecamatan Ubud.
Baca Selengkapnya