BPBD Lebak Kesulitan Cari Lahan, Korban Banjir Bandang 2020 Belum Direlokasi
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten hingga kini belum direlokasi warga korban bencana banjir bandang tahun 2020 akibat terbentur lahan.
"Kita sudah mencari lahan untuk relokasi, namun semuanya berpotensi menimbulkan bencana alam," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Sabtu (2/4) seperti dilansir dari Antara.
Pemerintah daerah hingga kini kesulitan untuk membangun hunian tetap (huntap) untuk warga korban banjir bandang ke tempat yang lebih aman, karena terkendala lahan itu.
-
Dimana banjir Jakarta tahun 2020 terjadi? Tercatat sekitar 158 kelurahan terendam banjir. Tak hanya merendam pemukiman warga, air juga menggenang di jalan-jalan.Akibatnya, sejumlah transportasi umum seperti KRL, Transjakarta, dan penerbangan di Halim Perdanakusuma dihentikan.
-
Dimana saja daerah rawan bencana di Banten? Warga diminta waspada akan kondisi ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan jika di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Banten masuk kategori daerah prakiraan hujan lebat.
-
Di mana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Apa yang terjadi di Banten akibat kekeringan? Akibat fenomena ini, warga Banten kini mengalami kesulitan untuk mendapat air bersih. Sawah dan ladang mereka pun kini kekeringan.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Kenapa warga Lebak kekurangan air bersih? Memasuki musim kemarau, sejumlah wilayah di Banten mulai mengalami kesulitan air bersih. Di Kabupaten Lebak misalnya, warga sekitar terpaksa memanfaatkan air sungai untuk memenuhi kebutuhan mencuci pakaian hingga air minum.
Sebagian besar warga korban bencana alam itu berada di Kecamatan Lebak Gedong yang lokasinya di kaki Gunung Halimun Salak yang berpotensi banjir bandang dan longsor.
Masyarakat yang terdampak banjir bandang tahun 2020 tercatat 378 rumah tersebar di Kecamatan Lebak Gedong, Curug Bitung, Cipanas dan Sajira.
Mereka saat ini menempati hunian sementara (huntara) yang dibangun oleh warga setempat secara gotong royong juga ada dari para relawan dengan kondisi memprihatinkan.
"Solusi yang terbaik satu-satunya harus direlokasi ke luar kecamatan, tetapi masih berada di wilayah Lebak yang aman dari ancaman bencana alam dibandingkan di kaki Gunung Halimun Salak," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, korban banjir bandang terparah di perkampungan di Kecamatan Lebak Gedong, hingga menimbulkan sembilan korban jiwa.
Selain itu juga ratusan kepala keluarga mengungsi ke berbagai lokasi hingga menempati huntara.
"Kami minta warga korban bencana alam yang tinggal di huntara Cigobang agar bersabar dan dipastikan tahun 2022 bisa direalisasikan memiliki huntap," katanya.
Sementara itu, Iyan (60), tokoh masyarakat di lingkungan Huntara I Cigobangq, Kabupaten Lebak, mengatakan warganya dua tahun lebih menempati gubuk-gubuk tenda huntara dengan kondisi tidak layak huni juga sering bocor di musim hujan.
Gubuk huntara itu memiliki ruangan sekitar 4×4 meter, terpaksa tidur bersamaan dengan istri dan anak-anak hingga saling berdesakan dalam ruangan sempit itu.
Warga yang menempati gubuk di Blok Huntara I sekitar 86 kepala keluarga (KK) Cigobang Kecamatan Lebak Gedong terkadang mengalami gangguan kesehatan lingkungan, terlebih menjelang Ramadhan.
"Kami berharap pemerintah setempat secepatnya bisa merealisasikan huntap agar hidup lebih aman dan nyaman serta sehat dan layak huni itu," katanya menjelaskan. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bantuan logistik bagi masyarakat dikirimkan melalui jalur udara menggunakan helikopter BNPB, khususnya di daerah Kabupaten Tanah Datar
Baca SelengkapnyaBNPB Pastikan Relokasi Rumah Rusak Berat akibat Banjir Lahar di Sumbar
Baca SelengkapnyaImbas dari kejadian tersebut BPBD melaporkan sejumlah ruas jalan nasional menuju Kabupaten Agam dan Tanah Datar tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 orang korban banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi, Sumbar hingga kini, Rabu (5/6), belum ditemukan.
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin dan longsor yang menerjang 6 kabupaten dan kota di Sumatera Barat bertambah menjadi 50 orang.
Baca SelengkapnyaKampung Bulak Barat sempat direndam banjir hingga menutupi rumah-rumah warga
Baca SelengkapnyaSebanyak 500 keluarga menjadi korban banjir di Bekasi
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Makassar Mexianus Bekabel mengatakan tim SAR gabungan kembali menemukan satu orang korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSebanyak 26 warga Kabupaten Luwu terpaksa jalan kaki 6 jam menuju ke pengungsian setelah desanya terisolasi akibat banjir dan longsor.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaBanjir berasal dari luapan air Kali Pesanggarahan. Ini disebabkan tumpukan sampah di TPA Cipayung yang longsor ke kali.
Baca SelengkapnyaTim SAR Temukan Anak Korban Banjir Bandang di Luwu, Satu Orang Masih Pencarian
Baca Selengkapnya