BPBD Lumajang Siagakan Antisipasi Banjir Lahar Dingin Semeru
Merdeka.com - Gunung Semeru terus meluncurkan Awan Panas Guguran (APG) sejak Minggu pagi (4/12) pukul 07.40 WIB. Jarak luncurnya kini sudah mencapai 10 kilometer dari kawah Jonggring Saloko ke arah selatan dan tenggara.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang terus bersiaga dalam upaya antisipasi dampak potensi ancaman banjir lahar dingin. Sebagian warga telah diimbau untuk waspada dan berhati-hati akan aktivitas Gunung tertinggi di pulau Jawa ini yang mulai meningkat.
"Kami sudah berada di pos pantau. APG saat ini masih berlangsung pos pantau kita jaraknya kurang lebih 12 kilometer dari puncak," jelas Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang, Joko Sambang, saat dikonfirmasi, Minggu (4/12).
-
Dimana lokasi erupsi Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Dimana erupsi Gunung Semeru terjadi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Mengapa Semeru erupsi lagi? Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
-
Kapan erupsi Semeru terjadi? 'Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl,' kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Kapan erupsi Gunung Semeru terjadi? 'Terjadi erupsi Gunung Semeru pada Rabu, 19 Juni 2024 pada pukul 05.55 WIB,' kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Lumajang, dilansir Antara, Rabu (19/6).
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
"Abu vulkanik mengarah ke selatan, ke Rowo Baung. Di sana sudah ada teman-teman membagikan masker dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat," sambungnya.
Selain itu, Joko menyampaikan pihaknya juga telah menutup jalur Curah Kobokan untuk mencegah terjadinya dampak yang terjadi akibat erupsi Semeru kali ini.
"Tim kami juga sudah turun ke lapangan untuk kaji cepat dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat setempat," tandasnya.
Sementara itu, masyarakat sempat terbawa kepanikan saat mendengar kabar Erupsi Gunung Semeru. Sebuah video yang diambil di Desa Supiturang menunjukkan kepadatan pengendara pengguna jalan, khususnya sepeda motor yang bergegas mencari daerah aman.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir lahar dingin Semeru terjadi sepekan terakhir. Ini fakta terbarunya.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur erupsi Jumat pagi.
Baca SelengkapnyaWarga yang berada di dua lokasi terisolir ini tidak bisa pergi ke mana-mana. Sebab, akses menuju lokasi tersebut terputus total dari dua arah sekaligus.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus siaga atau level III, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.
Baca SelengkapnyaWarga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Baca SelengkapnyaAnak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.
Baca SelengkapnyaJarak luncuran awan panas tidak diketahui dikarenakan visual Gunung Semeru tertutup kabut.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas sejauh 13 km dari puncak.
Baca SelengkapnyaPVMBG mencatat jumlah letusan yang terjadi di gunung api tersebut sebanyak 33 kali terhitung sejak 1 Januari hingga 22 September 2023.
Baca SelengkapnyaBPBD selalu siaga dan melakukan langkah antisipatif agar bencana hidrometeorologi tidak terjadi
Baca Selengkapnya