Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BPBD Sleman Bantah Kabar Ternak Pengungsi Merapi Dijual Murah

BPBD Sleman Bantah Kabar Ternak Pengungsi Merapi Dijual Murah Kandang penampungan ternak pengungsi Lapangan Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. ©ANTARA/Victorianus Sat Pranyoto

Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta membantah adanya berita bahwa ternak-ternak warga pengungsi darurat bencana erupsi Gunung Merapi banyak yang dijual murah jauh di bawah harga pasaran.

"Saya sudah survei dan bertanya kepada warga, ternyata tidak ada ternak milik pengungsi yang dijual murah kepada makelar atau spekulan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Joko Supriyanto di Sleman, Sabtu (28/11) seperti dilansir Antara.

Menurut dia, memang ada beberapa warga Dusun Kalitengah Lor yang mengungsi dan menjual ternak miliknya. Namun ternak tersebut dijual sesuai dengan harga pasaran.

"Ternak warga yang terpaksa dijual itu tetap dihargai sesuai harga pasaran, kalaupun ada selisih itu tidak banyak jauh dengan harga pasaran. Misalnya satu ekor sapi harga pasaran Rp20 juta, mereka jual dengan harga Rp19 juta atau Rp18 juta," katanya.

Ia mengatakan, hampir semua alasan warga yang menjual ternak mereka karena alasan agar tidak repot mengurusnya, karena sedang berada di barak pengungsian.

"Warga yang menjual ternaknya juga lebih banyak karena ingin mengurangi beban dan agar tidak repot mengurus. Mereka mengurangi jumlah ternaknya, karena yang menjual ternak ini rata-rata mereka yang memiliki ternak lebih dari satu," katanya.

Joko mengatakan, BPBD Sleman juga telah memfasilitasi kandang penampungan ternak milik pengungsi di beberapa titik yang dinilai aman. Ada yang dititipkan di kandang komunal di daerah yang aman dan di kandang penampungan sementara.

"Kami juga membangun kandang penampungan di Lapangan Kalurahan Glagaharjo agar pengungsi yang berada di barak Glagaharjo dapat lebih dekat untuk mengurus ternaknya. Kandang penampungan ini cukup luas. Kami juga membuat bilik di dekat kandang penampungan sehingga pemilik dapat menjaga dan mengawasi ternaknya," katanya.

Sedangkan Panewu Cangkringan Suparmono mengatakan bahwa aktivitas perekonomian pengungsi Merapi di Sleman tetap berlangsung, meskipun ternak mereka terutama sapi perah diungsikan di sejumlah kandang penampungan.

"Kalau aktivitas perekonomian warga Kalitengah Lor sampai saat ini masih berlangsung, baik itu yang petani maupun peternak terutama peternak sapi perah," katanya.

Menurut dia, para peternak sapi perah setiap hari tetap melakukan aktivitasnya, seperti memerah dan memasarkan susu sapi melalui koperasi.

"Aktivitas mereka tetap berjalan, setiap pagi memerah susu dan menyalurkan ke koperasi. Kemudian juga mencari pakan ternak di atas (lereng Merapi). BPBD Sleman juga memfasilitasi kendaraan untuk mengangkut pakan ternak," katanya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata, Ini Penyebab Harga Bawang Merah Bertahan Mahal Hingga Tembus Rp80.000 per Kg
Ternyata, Ini Penyebab Harga Bawang Merah Bertahan Mahal Hingga Tembus Rp80.000 per Kg

Pemerintah sedang melihat ketersediaan stok bawang merah yang berada di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diimbau Tak Beli Hewan Kurban Dekat Tempat Sampah, Kenapa?
Masyarakat Diimbau Tak Beli Hewan Kurban Dekat Tempat Sampah, Kenapa?

Masyarakat juga harus memastikan lapak tersebut memiliki surat - surat yang lengkap, surat pernyataan kesehatan yang legal.

Baca Selengkapnya
Mendag Zulhas Minta Harga Cabai Jangan Terlalu Murah: Nanti Petani Rugi
Mendag Zulhas Minta Harga Cabai Jangan Terlalu Murah: Nanti Petani Rugi

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai harga cabai rawit sebesar Rp23.000 per kg di pasar Malangjiwan di Karanganyar, Jawa Tengah terlampau murah.

Baca Selengkapnya
Sidak di Pasar Seketeng NTB, Zulkifli Hasan Tercengang Harga Ayam
Sidak di Pasar Seketeng NTB, Zulkifli Hasan Tercengang Harga Ayam

Mendag Zulhas kerap sidak ke pasar untuk cek harga.

Baca Selengkapnya
Langgar Aturan Pemda, Peredaran 4,5 Kg Daging Anjing yang Dibikin Rawon & Rica-Rica Disita Satpol PP Bali
Langgar Aturan Pemda, Peredaran 4,5 Kg Daging Anjing yang Dibikin Rawon & Rica-Rica Disita Satpol PP Bali

Pada Perda Bali No 5 Tahun 2023, Pasal 28 tertib ternak atau hewan, ayat 1 huruf a disebut setiap orang dilarang mengedarkan dan memperjualbelikan daging anjing

Baca Selengkapnya
Harga Ayam Naik Jelang Lebaran, Kemendag Salahkan Pedagang Perantara karena Ambil Untung Terlalu Besar
Harga Ayam Naik Jelang Lebaran, Kemendag Salahkan Pedagang Perantara karena Ambil Untung Terlalu Besar

Komoditas daging ayam broiler mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog Bantah Program Bansos Beras Jadi Pemicu Kenaikan Harga Beras
Dirut Bulog Bantah Program Bansos Beras Jadi Pemicu Kenaikan Harga Beras

Mengingat program ini hanya ditujukan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdata di Kementerian Sosial.

Baca Selengkapnya
Warga Depok Teriak Harga Beras Naik Tinggi
Warga Depok Teriak Harga Beras Naik Tinggi

Kondisi ini menyebabkan daya beli turun dan omzet berkurang.

Baca Selengkapnya
Warga Boyolali Serbu Pasar Murah, Beras Satu Ton Ludes Dalam 1 Jam
Warga Boyolali Serbu Pasar Murah, Beras Satu Ton Ludes Dalam 1 Jam

Warga berharap pasar beras murah itu lebih sering digelar

Baca Selengkapnya
Panen Bergeser, Mendag Tak Bisa Pastikan Harga Beras Turun Dalam Waktu Dekat
Panen Bergeser, Mendag Tak Bisa Pastikan Harga Beras Turun Dalam Waktu Dekat

Pemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.

Baca Selengkapnya
Kondisi Hewan Kurban di DIY Jelang Iduladha, Pemerintah Gencarkan Sosialisasi
Kondisi Hewan Kurban di DIY Jelang Iduladha, Pemerintah Gencarkan Sosialisasi

Di Kabupaten Sleman, Pemerintah Kabupaten setempat memastikan ketersediaan hewan ternak mencapai 8.750 ekor.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Dirut Bulog
Harga Beras Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Dirut Bulog

Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.

Baca Selengkapnya