BPCB Jateng Temukan Arca Peninggalan Abad ke-9 di Candi Plaosan Klaten
Merdeka.com - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah menemukan Arca Budha Akshobhya di Kompleks Candi Plaosan, Klaten. Arca yang diperkirakan sebagai peninggalan abad ke-9 tersebut ditemukan pada 6 Mei 2019.
Menurut Ketua Unit Candi Plaosan Wiwing Wimbo Widayanti, arca tersebut telah diangkat pada 9 Mei kemarin setelah melalui proses pendokumentasian. Saat ini arca tersebut sedang dalam proses pembersihan dan konser Vasily.
"Penemuan arca ini berawal dari proses pemugaran Candi Perwakilan. Pada prosesnya kan ada pembongkaran sisa-sisa bangunan. Pada waktu kami bongkar, di bawah pondasi kami menemukan Arca tersebut," ujar Wiwing di Klaten, Jumat (10/5).
-
Kapan artefak kuno ini ditemukan? Pada tahun 1990 hingga 2000 batu-batu pipih dengan sudut runcing ditemukan di Kastil Iwatsuki dan markas administrasi Owada jin’ya di Saitama, Jepang.
-
Kapan artefak tersebut ditemukan? Pada Selasa (7/9), Tim eskavasi Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menemukan sebuah artefak fragmen gerabah di Situs Keputren, Kawasan Cagar Budaya (KCB) Kerto-Pleret, Bantul.
-
Apa artefak yang ditemukan? Peneliti menemukan sisa-sisa ramuan halusinogen Mesir kuno di dalam sebuah vas bunga berusia 2.200 tahun.
-
Kapan artefak tertua di lokasi ditemukan? Artefak-artefak ini berasal dari berbagai zaman, mulai dari Neolitikum sampai era Perang Dunia II.
-
Dimana artefak batu tersebut ditemukan? Artefak batu kuno yang terbuat dari obsidian tersebut terletak sejauh 3.218 kilometer dari Oregon Tengah.
-
Dimana artefak itu ditemukan? Artefak ini ditemukan saat mereka sedang melakukan survei di luar Ringsted, sebuah kota di pulau Selandia.
Pada awal penemuan tidak tampak bentuk arca. Hanya batu tertutup tanah. Setelah diketahui berwujud arca, pembongkaran dihentikan.
"Kemudian kami ukur dan dokumentasikan, selanjutnya dibersihkan lagi area seluruhnya baru kemudian kami angkat," katanya.
Lebih lanjut Wiwing menjelaskan, arca yang ditemukan di Candi Perwara deret dua nomor 29 tersebut arah hadapnya ke timur dengan posisi terlentang. Kendati ditemukan di deret Candi Perwara, pihaknya belum bisa memastikan apakah arca tersebut bagian dari Candi Perwara.
Namun jika merupakan bagian dari Candi Perwara pihaknya akan mengembalikannya ke lokasi usai pemugaran. Untuk sementara, arca ditempatkan di kantor unit.
"Kami juga akan melakukan penelitian dan pengkajian terlebih dahulu. Belum tentu bagian ini, karena posisi saat ditemukan berada di bawah pondasi. Bisa jadi berada di bawah karena sengaja dikubur atau karena alam," terangnya.
Wiwing menambahkan, kondisi arca saat ditemukan masih dalam keadaan utuh dengan tinggi 108 cm, tebal 46 cm, dan lebar 53 cm. Untuk proses pembersihannya tidak butuh perlakuan khusus. Setelah dianalisa dan kotorannya hanya dari tanah, maka pembersihannya dengan manual basah, yaitu disemprot dan disikat.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kalau ini memang betul candi tertua harus kita pelihara," kata Kepala Disdikbud Batang.
Baca SelengkapnyaCandi Bogang disebut tidak dilanjutkan pembangunannya karena fungsinya telah digantikan Candi Mendut
Baca SelengkapnyaPeninggalan yang menarik adalah situs batu yang dipercaya merupakan kendaraan Dewa Siwa dalam kebudayaan Hindu di India.
Baca SelengkapnyaDiduga Candi Pringapus hanyalah candi perwara dari sebuah candi induk yang ukurannya jauh lebih besar di dekat sana
Baca SelengkapnyaSitus ini menjadi situs candi tertua di Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaPemkab Trenggalek tengah melakukan ekskavasi Situs Cagar Budaya Gondang di Desa Gondang, Kecamatan Tugu.
Baca SelengkapnyaKonon Candi Bojongemas ini merupakan peninggalan dari abad ke-7 masehi.
Baca SelengkapnyaCandi Sambisari diperkirakan semasa dengan Candi Prambanan, Plaosan, dan Sojiwan, yaitu sekitar abad 9-10 masehi.
Baca SelengkapnyaDenny Caknan ngotot dekorasi acara ngunduh mantu di Ngawi harus ada Candi Brahu. Ini fakta tentang Candi Brahu yang jarang diketahui.
Baca SelengkapnyaTemuan tersebut di antaranya dua kepala arca dan batu berbentuk pion berjumlah lima serta temuan batu lulumpang.
Baca SelengkapnyaCandi Banyunibo merupakan sebuah candi bercorak Buddha. Candi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1940 dalam keadaan hancur lebur.
Baca SelengkapnyaKebudayaan Buni yang berkembang di Pesisir adalah kebudayaan kuno tembikar tanah liat di masa prasejarah.
Baca Selengkapnya