BPJS akhirnya jamin biaya pengobatan bayi Aldoria di RSCM
Merdeka.com - Pihak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) menyatakan akan memberikan biaya pengobatan kepada bayi pasangan Aldoria dan Ignasius Sumaryadi yang kini masih dirawat di RSCM Jakarta.
Biaya kesehatan itu akan diberikan lantaran bayi Aldoria telah terdaftar sebagai peserta aktif BPJS kesehatan pada 30 November 2014. Pasangan suami istri itu juga telah mendaftarkan calon bayi dalam kandungan pada 10 Juni 2015 dan membayar iuran calon bayinya pada 24 Juni 2015.
Direktur Pelayanan BPJS Fadriadinur berharap agar nyonya Aldori tak perlu mengkhawatirkan soal pembiayaan karena akan ditanggung pihak BPJS Kesehatan dan RSCM
-
Mengapa BPJS Kesehatan bisa tidak aktif? Kepesertaan BPJS Kesehatan bisa terhenti atau tidak aktif jika peserta telat bayar iuran sampai berbulan-bulan.
-
Siapa yang dapat fasilitas BPJS? Yang menarik, fasilitas BPJS Ketenagakerjaan ini digunakan untuk membantu warga setempat yang bekerja di sektor non formal seperti pertanian dan pedagang.
-
Siapa yang membayar iuran BPJS PBI? Untuk peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan, biaya BPJS terbaru akan sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah.
-
Kapan Aldilla Jelita pakai BPJS? Istri Indra Bekti, Aldilla Jelita, menggunakan BPJS Kesehatan pada tahun 2020 saat mengalami Efusi Pleura. Layanan ini digunakan untuk membayar biaya perawatannya.
-
Bagaimana cara warga mendapatkan BPJS PBI? Dalam pelaksanaannya, pemerintah daerah akan mendata dan memverifikasi masyarakat yang tergolong tidak mampu. Setelah proses pendataan selesai, biaya iuran BPJS Kesehatan mereka akan ditanggung oleh APBD.
-
Apa yang BPJS Kesehatan tawarkan? BPJS Kesehatan telah menghadirkan empat jenis layanan skrining yang dapat dimanfaatkan oleh peserta JKN.
"Diharapkan bayi nyonya Aldoira tak perlu khawatir terkait biaya pelayanan kesehatan dan dapat berkonsentrasi pada pengobatan sampai sembuh. Biaya akan diselesaikan," kata Fadjriadinur di Jalan Letjend Suprapto Kavling 20 Nomor 14, Cempaka Putih Jakarta Timur, Jumat (14/8).
Sebelumnya BPJS menolak membayar tagihan biaya kesehatan bayi nyonya Aldoria sebesar Rp 150 juta. Sebab, bayi Aldoria berdasarkan catatan BPJS belum aktif kepesertaan BPJS Kesehatannya.
Namun, BPJS berubah sikap dengan menanggung biaya tersebut dengan mempertimbangkan ketentuan medis dan syarat prosedural BPJS. "Serta itu kita putuskan mencari solusinya setelah melakukan pertemuan antara BPJS, pihak rumah sakit dan keluarga nyonya Aldoira," terangnya.
Akibatnya, puluhan warga yang tergabung dalam Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) melakukan unjuk rasa di kantor BPJS cabang Depok, Jawa Barat, Senin (10/8). Aksi dipicu, lantaran BPJS Kesehatan Depok dituding tidak mau bertanggung jawab atas biaya rumah sakit bayi dari pasangan Aldoria dan Ignasius Sumardi, sebesar Rp 150 juta.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien tersebut mengaku diminta menebus obat dan alat untuk bayinya padahal sudah memakai BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaHingga 2023 BPJS Kesehatan membayar klaim ke fasilitas kesehatan sebesar 158,8 triliun.
Baca SelengkapnyaKini bayi kembar itu sudah tumbuh dewasa, dan menjadi orang sukses di bidangnya masing-masing.
Baca SelengkapnyaKepala BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Jombang Nurhadi Wijayanto datang langsung ke rumah korban.
Baca SelengkapnyaJumlah tertanggung industri asuransi jiwa Lebih rendah dibandingkan jumlah kepesertaan BPJS Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di tahun 2022.
Baca SelengkapnyaBPJS Kesehatan tidak memiliki utang di rumah sakit manapun. Sebaliknya, BPJS Kesehatan telah mampu membayar uang muka di berbagai rumah sakit.
Baca SelengkapnyaBPJS Kesehatan pernah menjadi sorotan tajam karena terjadi defisit anggaran. Belum lagi soal pelayanan untuk peserta BPJS di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSingkat cerita, pada saat bayi LAH dirawat di RS tersebut pihak nakes sempat meminta biaya menebus obat dan alat medis kepada Chintia.
Baca SelengkapnyaPenghentian kerja sama itu disebutkan sudah melalui kesepakatan kedua belah pihak serta mekanismenya sesuai perundangan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaRSAB Harapan Kita berjanji menangani bayi berinisial LAH secara optimal.
Baca SelengkapnyaGhufron Mukti mengaku heran kerap disalahkan karena kekurangan obat dan dokter. Padahal, masalah tersebut bukan tanggung jawabnya.
Baca SelengkapnyaRSAB Harapan Kita juga berjanji akan memberikan perkembangan penanganan anak dari Chintia Suciati (29) tersebut secara terbuka kepada masyarakat.
Baca Selengkapnya