BPK Dorong Penerapan Program Wajib Militer ke Kemenhan
Merdeka.com - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengusulkan pembentukan program wajib militer kepada Kementerian Pertahanan (Kemhan). Menurutnya, selain berperan dalam operasi militer perang, latihan, persiapan dan pengadaan alutsista dan sebagainya, Kemhan perlu menerapkan program wajib militer, seperti yang dilakukan oleh semua negara maju di dunia.
"Jadi kami mengusulkan agar kita mulai menerapkan wajib militer sebagaimana semua negara maju yang ada di dunia," kata anggota BPK Agung Firman Sampurna usai menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas laporan keuangan Kemhan tahun 2018 oleh BPK di Kantor Kemhan, Jakarta seperti dikutip Antara, Senin (17/6).
Dia menilai program wajib militer adalah salah satu upaya untuk meningkatkan pendidikan bela negara dan menjadikan Indonesia menjadi negara yang kuat.
-
Mengapa penting untuk meningkatkan kecerdasan warga negara? Temuan ini menekankan pentingnya pendidikan dan pemanfaatan kecerdasan warga negara dalam memajukan masyarakat.
-
Mengapa Akademi Militer Magelang penting bagi TNI? Di sinilah para pemimpin Angkatan darat memulai karirnya.
-
Mengapa YLK mengikuti pelatihan militer? Sebelum terjerumus dalam kelompok teroris AQAP, YLK juga tercatat pernah mengikuti sejumlah pelatihan militer mulai dari di Philipina sampai di Jawa Timur.
-
Bagaimana Mendag ingin tingkatkan kerja sama pendidikan? “Jadi Selandia Baru itu walaupun negaranya kecil, standar pendidikannya bagus, maka harus kita tingkatkan kerja sama pendidikannya,“ pungkas Mendag Zulkifli Hasan.
-
Apa saja program pelatihan yang diusulkan Moeldoko? 'Yang meliputi pelatihan berjenjang dari hulu hingga hilir dengan melibatkan dunia usaha, kementerian/lembaga, Bank Sentral Indonesia, asosiasi petani, dan organisasi kepemudaan,' sambungnya.
-
Apa pendidikan militer Dhana? Pria yang akrab disapa Dhana ini seorang lulusan Akmil angkatan 2017 dan melanjutkan pendidikan militernya di Jepang selama 2 tahun pada 2018.
"Sudah waktunya bagi kita meningkatkan program pendidikan bela negara kita menjadi lebih terstruktur yang lebih sistematis dan lebih masif yaitu dengan wajib militer," kata Agung.
Di tempat yang sama, Menhan Ryamizard Ryacudu menyambut baik usulan tersebut, namun usulan itu tidaklah mudah untuk dilakukan.
"Enggak mudah itu ya, itu salah satu wacana dari anak bangsa boleh-saja saja, tapi dari Kemhan belum memikirkan itu dulu," kata Ryamizard.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) ini menjelaskan bahwa saat ini yang dibutuhkan adalah penguatan terhadap bela negara. Di mana, menjadikan Pancasila dan UUD 1945 sebagai pegangan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Itu perlu ditanamkan kepada seluruh warga negara. Kalau bela negara itu bagaimana jiwa, pemikiran kita ini tidak berubah, yaitu NKRI dengan dasarnya Pancasila dan UUD 1945 itu yang dipatrikan terus di dada, benak, terutama prajurit, kemudian rakyat karena perang kita adalah perang mindset," kata Ryamizard.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala BPIP mengutarakan karena Program Paskibraka harus dilakukan secara terencana.
Baca SelengkapnyaKomisi X DPR RI menggelar rapat kerja perdana dengan Mendikdasmen RI, Mendikti Saintek RI dan Menteri Kebudayaan.
Baca Selengkapnya70 Persen dari Pendidikan Pancasila muatannya yakni praktik
Baca SelengkapnyaMenteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengaku siap menuju Akademi Militer (Akmi), Magelang, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKetua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membocorkan kegiatan para menteri di Lembah Tidar
Baca SelengkapnyaPeran BPIP dipuji saat memaparkan kinerja di Komisi II DPR
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo menyambut baik hal tersebut.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyampaikan sejumlah hal penting di antaranya fokus dan komitmen masing-masing Kementerian dan Lembaga.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto menekankan tiga aspek penting kepada para menteri
Baca SelengkapnyaPancasila sebagai muatan wajib dalam kurikulum pada setiap jenjang pendikan dan diatur dalam Undang-Undang.
Baca SelengkapnyaPembekalan akan dilakukan selama tiga hari mulai 25-27 Oktober.
Baca SelengkapnyaWakil BPIP Berpesan Pancasila tetap jadi pilar utama pendidikan di universitas.
Baca Selengkapnya