BPOM: Dalam Waktu Dekat Vaksin Merah Putih Mulai Uji Klinik
Merdeka.com - Perkembangan produksi vaksin Merah Putih berjalan sesuai target. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito berharap dalam waktu dekat vaksin tersebut memulai tahapan uji klinik.
"Dalam waktu dekat kita harapkan untuk siap melangkah ke tahap uji klinik," ucap Penny dalam keterangan tertulis, Jumat (26/11).
Penilaian tersebut muncul setelah Penny dan jajaran BPOM meninjau Fasilitas produksi Upstream-Downstream Vaksin Merah Putih di PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Siapa yang memimpin penelitian? Tim peneliti yang dipimpin Dr. Romain Sabroux dari Fakultas Ilmu Bumi Universitas Bristol, telah melakukan penyelidikan mendalam terhadap temuan ini.
Penny mengatakan, peninjauan ini sekaligus mengawal pengembangan Vaksin Merah Putih yang dikembangkan bersama dengan peneliti dari Universitas Airlangga.
Selain itu, Penny juga menjelaskan kunjungan kali ini bertujuan untuk memastikan bahwa pendampingan yang telah dilakukan Badan POM telah ditindaklanjuti PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia untuk mempersiapkan fasilitas produksi yang memenuhi dan menerapkan ketentuan internasional serta standar dan perayaratan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
"Kami mengapresiasi kerja sama dan segala upaya yang dilakukan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia dalam penerapan CPOB secara penuh dalam rangka penjaminan mutu vaksin Covid-19,’" ucap Penny.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, FX Sudirman memberikan apresiasi kepada Badan POM karena turut membantu pihak PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia dalam memenuhi persyaratan yang ada.
Selain itu, hadir pula pada kunjungan tersebut Chairman PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, Wang Ming Liang; Komisaris Utama PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, Osbal Saragi Rumahorbo; dan Peneliti Utama dari Universitas Airlangga, Fedik Abdul Rantam.
Sebelumnya, pada 18 Agustus lalu, Badan POM telah memberikan sertifikat CPOB kepada PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia untuk Fasilitas Fill and Finished vaksin COVID-19. Saat ini, PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia dalam proses meraih sertifikasi CPOB Fasilitas Produksi Upstream- Downstream Vaksin Covid-19.
Lebih lanjut, Penny menyampaikan harapan dan keyakinannya bahwa PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia dapat secara konsisten memproduksi vaksin dengan mengedepankan jaminan terhadap aspek keamanan, khasiat, dan mutu.
"Dengan begitu, kita dapat memenuhi kebutuhan vaksin nasional dan mampu memiliki daya saing. Tidak hanya dalam negeri, namun juga secara global," tutup Penny.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaPelatihan yang diberikan oleh Biofarma maupun Unpad di masa mendatang para peniliti tersebut bisa mempunyai pabrik vaksin di negara mereka masing-masing.
Baca SelengkapnyaKanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui BUMN bersama MSD sepakat tingkatkan edukasi tentang HPV.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi ungkap cara pemerintah mencegah penyebaran penyakit monkey pox (Mpox) di Indonesia
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca SelengkapnyaBelasan laboratorium tersebut tersebar di sejumlah kota besar yang terbagi dalam beberapa regional.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca Selengkapnya