Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BPOM Sebut Izin Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac Sesuai Standar WHO

BPOM Sebut Izin Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac Sesuai Standar WHO Kepala BPOM Penny Lukito. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan emergency use authorization (EUA) atau izin penggunaan vaksin Covid-19 Sinovac. Kepala BPOM, Penny K Lukito, mengatakan EUA dikeluarkan untuk merespons kebutuhan percepatan penanganan Covid-19.

"Merespons kebutuhan percepatan penanganan Covid-19 maka BPOM mengambil langkah kebijakan dengan menerapkan EUA atau persetujuan penggunaan dalam kondisi kedaruratan untuk vaksin Covid-19," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BPOM RI, Senin (11/1).

Menurut Penny, tak hanya BPOM, semua otoritas obat seluruh dunia juga mengambil keputusan yang sama untuk mengatasi pandemi Covid-19. Penerbitan EUA untuk vaksin Sinovac, kata dia, sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

Orang lain juga bertanya?

Ada lima standar yang ditetapkan WHO untuk mengeluarkan EUA. Pertama, telah ditetapkan keadaan kedaruratan kesehatan masyarakat oleh pemerintah.

"Kedua, terdapat cukup bukti ilmiah terkait aspek keamanan dan khasiat dari obat dan vaksin tentu di dalamnya untuk mencegah, mendiagnosa atau mengobati penyakit atau keadaan serius dan mengancam jiwa berdasarkan data non klinik, klinik dan pedoman penatalaksanaan penyakit tersebut," sambungnya.

Ketiga, memiliki mutu yang memenuhi standar berlaku serta dengan cara pembuatan obat yang baik. Keempat, memiliki kemanfaatan lebih besar dari risiko berdasarkan pada kajian data klinik dan non klinik obat untuk indikasi yang diajukan.

"Kelima, belum ada alternatif pengobatan atau penatalaksanaan yang memadai dan disetujui untuk diagnosa pencegahan atau pengobatan penyakit penyebab kondisi kedaruratan kesehatan masyarakat," kata dia.

Sebelumnya, Penny mengatakan penerbitan EUA berdasarkan hasil pengujian terhadap data uji klinik fase 3 vaksin Sinovac di Bandung, Jawa Barat.

"Pada Senin 11 Januari 2021, Badan POM memberikan emergency use authorization pada kondisi emergency untuk vaksin CoronaVac produksi Sinovac yang bekerja sama dengan Bio Farma," kata Kepala BPOM, Penny K. Lukito, dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BPOM RI, Senin (11/1).

Penny menyebut, BPOM melibatkan Komisi Nasional Penilai Obat dan para ahli di bidang dunia kesehatan untuk melakukan pengujian data uji klinik fase 3 vaksin Sinovac. Pengujian dilakukan bertahap, yakni pada 9 Desember 2020, 29 Desember 2020, 8 Januari 2021 dan 10 Januari 2021.

Aman dan Efek Samping Ditimbulkan Ringan

Hasil pengujian menunjukkan, vaksin Sinovac aman untuk digunakan dan efek samping yang ditimbulkan ringan hingga sedang.

"Secara keseluruhan menunjukkan vaksin Covid-19 aman dengan kejadian efek samping yang ditimbulkan bersifat ringan hingga sedang," ujarnya.

Ada dua efek samping yang muncul pada vaksin Sinovac. Pertama, efek samping lokal berupa nyeri, iritasi dan pembengkakan. Kedua, efek samping sistemik berupa nyeri otot dan demam.

"Frekuensi efek samping dengan derajat berat sakit kepala, gangguan di kulit atau diare yang dilaporkan hanya 0,1 sampai 1 persen. Efek samping tersebut merupakan efek samping yang tidak berbahaya dan dapat pulih kembali. Sehingga secara keseluruhan efek samping ini juga dialami pada subjek yang mendapat plasebo," sambungnya.

Sementara itu, efikasi vaksin Sinovac berdasarkan data uji klinis fase 3 di Bandung sebesar 65,3 persen. Adapun laporan efikasi hasil uji klinik fase 3 Sinovac di Turki sebesar 91,25 persen dan Brasil 78 persen.

"Hasil tersebut sudah sesuai dengan WHO, di mana minimal efikasi vaksin adalah 50 persen," tandasnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM

Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio

Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.

Baca Selengkapnya
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional

Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Jawab Kabar Vaksin Mpox Eksperimental
Kemenkes Jawab Kabar Vaksin Mpox Eksperimental

Beredar kabar vaksin Mpox yang dipersiapkan adalah vaksin eksperimental.

Baca Selengkapnya
Vaksin Polio Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Vaksin Polio Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar

Vaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar

Baca Selengkapnya
Cegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan
Cegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan

Introduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.

Baca Selengkapnya
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM

Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Baca Selengkapnya
Ini Dia Vaksin Kanker Serviks Pertama Buatan Indonesia, Ampuh Cegah Kanker 100 Persen
Ini Dia Vaksin Kanker Serviks Pertama Buatan Indonesia, Ampuh Cegah Kanker 100 Persen

Vaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin untuk Imunisasi Rutin Anak, Ini Daftarnya
Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin untuk Imunisasi Rutin Anak, Ini Daftarnya

Total jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.

Baca Selengkapnya
40 Atlet Dinyatakan Positif Covid-19 di Olimpiade Paris 2024
40 Atlet Dinyatakan Positif Covid-19 di Olimpiade Paris 2024

Adapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya