Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BPOM Segera Menerbitkan Izin Darurat Penggunaan Vaksin Astrazeneca

BPOM Segera Menerbitkan Izin Darurat Penggunaan Vaksin Astrazeneca Kepala BPOM Penny Lukito. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K Lukito menunggu data lengkap dari otoritas terkait soal Astrazeneca, vaksin Covid-19 produksi Inggris, sehingga bisa digunakan di Indonesia.

"Karena BPOM sebagai otoritas obat membutuhkan data-data terkait 'dozier', mutu, kualitas, khasiat," kata Penny dalam jumpa pers daring yang dipantau dari Jakarta, Selasa (16/2).

Ia mengatakan BPOM akan mendapat informasi soal daftar penggunaan darurat farmasi dari Badan Kesehatan Dunia WHO. Selanjutnya dari daftar tersebut, kata dia, otoritas obat dan makanan negara terkait akan mengkaji untuk bisa mengeluarkan izin penggunaan darurat EUA.

"Kami mendapat informasi bahwa 'mergency use listing'dari WHO untuk vaksin AstraZeneca yang akan didistribusikan melalui kerja sama multilateral sudah dikeluarkan dan tugas BPOM menerbitkan EUA," kata dia.

Menurut dia, BPOM dapat memproses izin EUA jika data lengkap dari WHO soal AstraZeneca. "Kami memberikan janji kinerja 5-10 hari akan terbit EUA secepatnya setelah kami menerima dozier WHO," kata dia. Dikutip Antara.

Dengan lengkapnya kebutuhan data, kata dia, maka dalam waktu dekat bisa memberikan izin EUA untuk vaksin AstraZeneca melalui distribusi multilateral ke Indonesia.

Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan pihaknya masih fokus untuk produksi Vaksin Covid-19 secara mandiri dengan mengimpor bulk (bahan baku setengah jadi) dari perusahaan Sinovac asal China.

"Kementerian Kesehatan menyebut tujuh vaksin yang akan digunakan untuk vaksinasi masyarakat. Sementara kami produksi satu vaksin bahan baku dari Sinovac. Moderna, Pfizer, Sinopharm, AstraZeneca kita akan impor jadi dulu karena fasilitas produksi masih dipakai untuk produksi vaksin Sinovac," kata dia.

WHO Rekomendasikan Vaksin Oxford-AstraZeneca untuk Orang Dewasa Sampai Lansia

Sebelumnya, Ilmuwan penasihat WHO merekomendasikan penggunaan vaksin Covid-19 Oxford-AstraZeneca pada semua orang dewasa - termasuk lansia di atas 65 tahun - setelah sejumlah negara memilih tidak memberikan suntikan kepada kelompok itu.

Kelompok penasihat strategis ahli (Sage) WHO untuk imunisasi mengeluarkan rekomendasi sementara terkait vaksin tersebut, mengatakan vaksin dapat diberikan kepada orang-orang yang berusia 18 tahun ke atas "tanpa batas usia maksimal".

"Itu berarti orang yang berusia di atas 65 tahun harus diberikan vaksinasi," jelas ketua tim penasihat, Dr Alejandro Cravioto, dikutip dari The Independent, Kamis (11/2).

Pedoman tersebut dikeluarkan setelah sejumlah negara memilih untuk tidak memvaksinasi warganya yang berusia di atas 65 tahun.

Di seluruh Eropa, termasuk di Prancis, Jerman, dan Swedia, vaksin AstraZeneca hanya direkomendasikan penggunaannya untuk warga di bawah usia tersebut. Di Spanyol dan lainnya, vaksin ini direkomendasikan untuk mereka yang berusia di bawah 55 tahun.

Spanyol akan mulai memvaksinasi pekerja garda depan dengan vaksin AstraZeneca seperti polisi, pemadam kebakaran, dan militer.

Namun, pedoman yang diterbitkan pada Rabu oleh otoritas kesehatan Spanyol mengatakan vaksin tidak boleh diberikan kepada orang-orang yang berusia di atas 55 tahun atau mereka yang menderita penyakit serius, karena tidak ada data yang menunjukkan bahwa vaksin itu ampuh pada mereka.

"Kami telah lama meninjau buktinya, membahasnya dengan para ahli dan orang-orang yang terlibat langsung dalam uji coba," kata Dr Cravioto.

"Dalam kasus data yang berasal dari uji klinis, kami telah melihat ada partisipasi kecil dari orang-orang yang berusia di atas 65 tahun," lanjutnya.

"Namun, hasil perkiraan kemanjuran untuk orang yang berusia sampai 65 tahun ke atas, memiliki interval kepercayaan yang luas. Dan oleh karena itu kami merasa respons kelompok ini tidak bisa berbeda dengan kelompok yang lebih muda."

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kepala BPOM Taruna Ikrar Agendakan 5 Perbaikan pada Pengawasan Obat dan Makanan
Kepala BPOM Taruna Ikrar Agendakan 5 Perbaikan pada Pengawasan Obat dan Makanan

Ikrar menyataan akan menjalankan arahan yang dititipkan Presiden Jokowi dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Lakukan Upaya Cegah Patogen Menjadi Pandemi Baru
Kemenkes Lakukan Upaya Cegah Patogen Menjadi Pandemi Baru

Sejumlah patogen dikhawatirkan bisa menjadi ancaman bagi munculnya pandemi baru sehingga jadi perhatian bagi Kemenkes.

Baca Selengkapnya
POM Kabupaten Tangerang Sita 9.598 Suplemen, Kosmetik dan Obat Tradisional Ilegal Asal AS
POM Kabupaten Tangerang Sita 9.598 Suplemen, Kosmetik dan Obat Tradisional Ilegal Asal AS

Rata-rata produk obat yang dilakukan penarikan diketahui Tidak Memenuhi Syarat (TMS) keamanan maupun izin edar.

Baca Selengkapnya
Bos Bio Farma Minta DPR Kabulkan Usulan BMN Rp 68 miliar
Bos Bio Farma Minta DPR Kabulkan Usulan BMN Rp 68 miliar

Pemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.

Baca Selengkapnya
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional

Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya
Cegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan
Cegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan

Introduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.

Baca Selengkapnya
Ada Wabah Baru Sampai WHO Tetapkan Darurat Internasional, Anak-anak Paling Parah Jika Kena
Ada Wabah Baru Sampai WHO Tetapkan Darurat Internasional, Anak-anak Paling Parah Jika Kena

WHO tetapkan mpox sebagai wabah internasional yang perlu untuk diwaspadai.

Baca Selengkapnya
BPOM Janji Bongkar Mafia Skincare, Termasuk Jika Libatkan 'Ordal'
BPOM Janji Bongkar Mafia Skincare, Termasuk Jika Libatkan 'Ordal'

Kepala BPOM RI Taruna Ikrar menegaskan komitmennya untuk menindak tegas jaringan mafia skincare.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Kepala BPOM Kontrol Harga Obat di RI
Jokowi Minta Kepala BPOM Kontrol Harga Obat di RI

Taruna menyebut, harga obat yang beredar di RI 400 persen lebih tinggi.

Baca Selengkapnya
Heboh Anggur Muscat Mengandung Zat Kimia, DPR Omeli BPOM: Jangan Cuma Ngomong Ini Menurut Thailand, Kenapa Enggak Gerak?
Heboh Anggur Muscat Mengandung Zat Kimia, DPR Omeli BPOM: Jangan Cuma Ngomong Ini Menurut Thailand, Kenapa Enggak Gerak?

Irma pun meminta BPOM bekerjasama dengan Badan Karantina untuk menyelidiki peredaran anggur muscat.

Baca Selengkapnya
WHO Umumkan Status Kewaspadaan Tertinggi Terhadap Penyebaran Mpox, Mungkinkah Jadi Pandemi Berikutnya?
WHO Umumkan Status Kewaspadaan Tertinggi Terhadap Penyebaran Mpox, Mungkinkah Jadi Pandemi Berikutnya?

Peningkatan status mpox membuatnya menjadi maslah kesehatan yang perlu mendapat perhatian lebih.

Baca Selengkapnya