BPOM Serahkan Sertifikat CPOB ke Bio Farma Untuk Produksi Vaksin
Merdeka.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyerahkan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) ke Bio Farma. Pemberian sertifikat CPOB kepada Biofarma ini menjadi pengakuan terhadap kesiapan dan komitmen biofarma untuk memproduksi vaksin Covid-19 dari awal.
Penyerahan CPOB disaksikan oleh Menteri Kesehatan, Menteri Luar Negeri, Wakil Menteri I BUMN.
"Diserahkan CPOB dari BPOM ke Bio Farma sebagai pengakuan bahwa fasilitas produksi Bio Farma untuk vaksin Covid-19 sudah siap digunakan," kata Kepala Badan POM, Penny Lukito, di Kantor Bio Farma (30/12).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Mengapa vaksinasi penting untuk JE? Terkait dengan program pemerintah, Mei sepakat dengan pentingnya pelaksanaan vaksinasi yang menyasar anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.
-
Bagaimana cara Jokowi memastikan kesiapan IKN? Presiden Jokowi menyampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga diagendakan pindah kantor pada waktu serupa, yakni berkisar Juni hinga Juli.'Pak Basuki Juni, Juli,' kata Presiden Jokowi di kawasan IKN, Kalimantan Timur, Kamis (29/2).
Penny menegaskan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, jaminan keselamatan dan kehati-hatian dalam pengadaan vaksin Covid-19 sangat diutamakan. Mulai dari aspek mutu hingga efikasi vaksin. Dia pun menyampaikan kabar gembira mengenai hasil uji klinis vaksin Sinovac di Bandung.
"Hasil Uji klinis vaksin Covid-19 di Bandung memberikan hasil yang menggembirakan," Ujarnya.
Setelah uji klinis selesai, proses selanjutnya adalah menunggu hasil uji interim tahap 3 untuk disandingkan dengan hasil uji dari negara lain yang juga melakukan uji klinis Sinovac seperti Turki, Chili, dan Brazil.
Penny mengatakan, hasil uji klinis di Brazil dan Turki sudah keluar dan hasilnya konsisten dengan uji yang di bandung.
"Uji klinis kami lakukan dengan cermat dan mengutamakan kehati-hatian, dalam rangka pemberian EUA," ungkap Penny
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, mengungkapkan Bio Farma sudah memiliki sistem distribusi digital untuk menjamin pendistribusian vaksin Covid-19. Sehingga, pihaknya memang sudah menunggu sertifikat CPOB ini.
Dia yakin, fasilitas Bio Farma bukan hanya layak untuk memproduksi vaksin saja, namun juga dalam mendistribusikan vaksin.
"CPOB sudah kami tunggu, sehingga kami dianggap sudah layak untuk mengamankan program vaksinasi. Kami membuat sistem secara digital sehingga distribusi reliable, akuntable, dan dijamin mutunya," kata Honesti.
Harus diakui, kata dia, proses penyimpanan dan distribusi vaksin benar-benar perlu kehati-hatian agar mutu vaksin tetap terjaga. Ada banyak yang diperhatikan dalam proses penyimpanan dan pendistribusian vaksin.
Komitmen itulah, kata dia, yang aka terus dijamin Bio Farma. Yakni menjaga kualitas dan mutu vaksin Covid-19 tersebut. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.
Baca SelengkapnyaHal tersebut sesuai dengan arahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang mengunjungi fasilitas produksi PT Etana Biotechnologies Indonesia.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca SelengkapnyaApresiasi itu di berikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Baca SelengkapnyaBiofarma mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 sebesar Rp2,21 triliun.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui BUMN bersama MSD sepakat tingkatkan edukasi tentang HPV.
Baca SelengkapnyaBudi menyebut, pemerintah terus menggencarkan transformasi kesehatan.
Baca Selengkapnya“Terima kasih sekali lagi kepada Merdeka.com atas penghargaan yang diberikan kepada kami," kata Vina
Baca SelengkapnyaVaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Baca Selengkapnya