BPPT Mulai Modifikasi Cuaca untuk Cegah Karhutla di Riau
Merdeka.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) kembali menerapkan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sejak 3 Juli 2021 hingga 15 hari setelahnya. Langkah tersebut untuk menekan potensi kejadian bencana karhutla di Provinsi Riau.
Kepala BPPT, Hammam Riza, mengatakan penerapan iptek modifikasi cuaca dengan mengoptimalkan potensi curah hujan mampu berkontribusi mencegah kebakaran hutan dan lahan.
"Teknologi Modifikasi Cuaca dapat menjadi salah satu bagian dari solusi permanen dalam pengendalian karhutla di masa depan," kata dia. Demikian dikutip dari Antara, Kamis (8/7).
-
Bagaimana cuaca panas ekstrem memicu kebakaran hutan? Cuaca panas ekstrem dapat memicu percikan apik di area hutan, kemudian semakin menyebar dan menyebabkan kebarakan dalam skala besar.
-
Bagaimana ruang terbuka hijau membantu perubahan iklim? Ruang terbuka hijau seperti taman dan kebun sangatlah penting dalam penanganan perubahan iklim. Ruang hijau ini menyerap karbon dioksida dan berhubungan dengan tingkat polusi udara yang lebih rendah.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Kenapa potensi kebakaran meningkat saat kemarau? Potensi kebakaran di setiap daerah bakal meningkat. Terkait hal ini, personel pemadam kebakaran BPBD Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat agar mewaspadai kejadian kebakaran baik di rumah dan lahan yang rawan .
-
Mengapa kebakaran hutan menjadi isu penting? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan.Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain. Dampak dari pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan sudah tidak bisa dihitung lagi.
-
Bagaimana cara mengurangi dampak perubahan iklim dengan menghemat energi? Dengan menghemat energi, kita bisa mengurangi efek rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.
Dalam dua tahun terakhir melalui Inpres RI Nomor 3 Tahun 2020, kegiatan TMC diarahkan untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
"BPPT diamanahkan dalam aturan tersebut melaksanakan tugas TMC. BPPT merupakan satu-satunya institusi yang mampu melaksanakan TMC dan merupakan bagian dari keunikan BPPT sebagai lembaga kaji terap teknologi yang dikuatkan oleh UU Sisnas Iptek sebagai penyelenggara iptek," kata dia.
Oleh karena itu, dalam proses kelembagaannya BPPT terus mengupayakan berbagai layanan teknologi agar berkelanjutan dan semakin diperkuat dalam konteks integrasi riset dan inovasi secara nasional.
BPPT memiliki independensi dalam mengoperasikan TMC melalui unit teknologi yang dimilikinya dan akan terus berinovasi memberikan kemanfaatan penerapan TMC yang lebih besar serta berkontribusi dalam fokus teknologi lainnya.
Pada pelaksanaan Operasi TMC yang memasuki hari ke-4 di Riau, sudah mampu menghasilkan volume air hujan yang signifikan. Hujan yang terjadi, menurut Hammam, mampu mempertahankan TMAT (Tinggi Muka Air Tanah) lahan gambut dan meredam munculnya titik panas.
"Dapat dipantau dari jumlah 'hotspot' (titik panas) nol dengan tingkat kepercayaan lebih 80 persen selama kegiatan TMC berlangsung," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini kondisi langit di Pekanbaru yang awalnya disebut tidak sehat, kini sudah biru dan status udara dinyatakan sehat.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai marak di Sumatera Selatan menjadi perhatian serius pemerintah. Cuaca di wilayah itu pun dimodifikasi.
Baca Selengkapnya"Jangan kasih kendor bagi pelaku-pelaku kebakaran lahan baik perorangan maupun perusahaan," kata Kapolda Riau.
Baca SelengkapnyaMenteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengklaim kualitas udara di wilayah Bogor membaik seusai diguyur hujan hasil modifikasi cuaca.
Baca SelengkapnyaUntuk mengantisipasi ini, Hadi mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan teknologi modifikasi cuaca.
Baca SelengkapnyaDijelaskan pula bahwa alutsista yang harus dikerahkan itu berupa pesawat milik TNI AU yang telah dimodifikasi dengan alat pengatur cuaca.
Baca SelengkapnyaTeknologi modifikasi cuaca itu meniru China, Korea Selatan, Thailand, dan India.
Baca SelengkapnyaSelama periode 1 Juli sampai 24 Juli 2024, terdapat 28 titik panas
Baca SelengkapnyaSeiring dengan penurunan curah hujan, potensi titik panas (hotspot) semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaLuhut mengatakan indeks polusi udara di Jabodetabek saat ini sudah membaik dari sebelumnya.
Baca SelengkapnyaBenarkah pawang hujan asal Banyuwangi di IKN jelang upacara kemerdekaan?
Baca Selengkapnya"Perlu kami sampaikan bahwa adanya informasi mengenai permintaan ke salah satu pawang hujan dari Banyuwangi itu hoaks" kata Dirjen IKP Kemenkominfo.
Baca Selengkapnya