BPPT bangun tempat pengolah sampah di TPST Bantargebang
Merdeka.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), membangun proyek percontohan Pengolahan Sampah Proses Termal (PLTSa) di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Ditargetkan infrastuktur yang berdiri di atas lahan 7000 meter bisa dioperasikan awal tahun depan.
"Ini merupakan tindak lanjut dari MoU antara Pemprov DKI Jakarta dan BPPT dalam Penerapan Teknologi Pengolahan Sampah," kata Kepala BPPT Unggul Priyanto di TPST Bantargebang, Rabu (21/3).
Menurut dia, teknologi tersebut sudah proven dan paling banyak dipakai di negara maju seperti Jepang, Jerman dan negara-negara di Eropa lainnya. Teknologi ini dilengkapi dengan sarana pengendalian pencemaran baik pencemaran air maupun udara sehingga aman terhadap lingkungan.
-
Siapa yang mengolah sampah menjadi batu bara? Ketua RW 07 Sarijadi, Deddy Dharmawan mengatakan jika di tahap terakhir adalah pengolahan menjadi bahan bakar serupa batu bara.'
-
Bagaimana cara kerja mesin pengelolaan sampah yang diberikan Telkom? Mesin pengelolaan sampah ini bekerja untuk mencacah sampah organik hingga menjadi bubur untuk biopond maggot. Biopond untuk larva maggot ini memerlukan area khusus agar dapat berkembang biak. Dari serangkaian proses mencacah sampah ini, menghasilkan bahan yang dapat dimanfaatkan. Proses ini secara efisien mengurangi volume sampah yang dibuang sambil menciptakan produk bernilai tinggi untuk industri peternakan.
-
Dimana warga mengolah sampah menjadi batu bara? Kegiatan ini dilakukan guna mengurangi penumpukan di tengah kondisi darurat sampah yang dialami Kota Bandung.
-
Bagaimana warga Sarijadi mengolah sampah menjadi batu bara? Setelah diolah, residu (hasil pencacahan sampah yang sulit terurai) ini menjadi biomassa dan ini menjadi mirip batu bara,' katanya.
-
Apa jenis sampah yang bisa diolah jadi kompos? Sampah organik. Sampah ini berasal dari sisa makanan, daun atau bahan-bahan alami lainnya. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos, biogas, atau pakan ternak.
-
Bagaimana TPST Kedungrandu mengolah sampah? Sampah itu selanjutnya diproses dengan mesin untuk memilah sampah anorganik atau sampah residu. 'Potensi sampah anorganik sekitar 20 persen, potensi residu sekitar 10 persen. Itu yang dipisahkan di awal dengan mesin conveyor,' ujar Wahidin.
"Teknologi pengolahan sampah secara termal ini juga dapat menghasilkan listrik dari sampah, sehingga sering disebut dengan PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah)," ujarnya.
Ia mengatakan, proyek percontohan ini mempunyai kapasitas mengolah sampah sebanyak 50 ton per hari, dengan menghasilkan listrik 400 Kw, menggunakan teknologi termal tipe Stoker-grate.
"Tujuan utama bukan listriknya, tapi pemusnahan sampah secara cepat. Jadi listrik yang dihasilkan, anggap saja hanya sebagai bonus," ujarnya.
Pilot Project PLTSa yang akan dibangun di Bantar Gebang inipun mulai dari desain dan pelaksanaan pekerjaan pembangunannya akan dilakukan oleh putra bangsa Indonesia sendiri, sebagai upaya peningkatan daya saing dan mewujudkan kedaulatan bangsa.
"Kami mengharapkan agar Pembangunan Pilot Project PLTSa ini akan selesai dalam satu tahun. Setelah selesai pembangunan, uji coba dan pengoperasiannya akan dilakukan bersama antara BPPT dengan Pemprov DKI Jakarta yang diatur dalam suatu perjanjian kerja sama," katanya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fasilitas ini dapat membantu mengurangi emisi karbon yang dihasilkan sektor kelistrikan, khususnya dari PLTU.
Baca SelengkapnyaTotal luas lahan TPPAS Lulut Nambo yakni 55 hektare. Hasil pengolahan sampahnya berupa Refuse Derived Fuel (RDF).
Baca SelengkapnyaTPST ini merupakan pengolahan sampah sirkuler dan berkelanjutan sebagai bagian dari inisiatif program Banyuwangi Hijau.
Baca SelengkapnyaTPST Bantar Gebang menjadi sorotan lantaran tinggi gunungan sampahnya telah mencapai 40 meter.
Baca SelengkapnyaDinas Ketenagakerjaan Kota Bandung menggulirkan program padat karya pengolahan sampah organik.
Baca SelengkapnyaCalon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka membeberkan langkahnya memecahkan masalah sampah di Solo
Baca SelengkapnyaPemanfaatan tandan kosong kelapa sawit untuk biomassa berpotensi besar, karena sumbernya melimpah.
Baca SelengkapnyaTPS berkapasitas 84 ton per hari tersebut dijadwalkan bakal segera beroperasi penuh pada September 2023 mendatang.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi terus melakukan berbagai langkah pengolahan sampah.
Baca SelengkapnyaDalam sehari, mereka bisa mengolah sekitar 15 ton sampah.
Baca SelengkapnyaSeluruh pencapaian PLN saat ini tak lepas dari komitmen kuat diiringi dengan kerja keras dari seluruh insan yang mampu beranjak dari masa lampau.
Baca Selengkapnya