BPPTKG DIY: Kubah lava baru, pertanda Gunung Merapi masuki fase erupsi magmatik
Merdeka.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta memantau adanya kubah lava baru yang muncul di Gunung Merapi. Kemunculan kubah lava baru ini terpantau sejak tanggal 11 Agustus 2018.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida menerangkan munculnya kubah lava baru terjadi karena adanya peningkatan aktivitas Gunung Merapi sejak terjadinya letusan freatik pada 11 Mei hingga 1 Juni 2018 yang lalu.
Kemudian pada tanggal 1 Agustus 2018 terjadi guguran dengan skala sedang. Guguran itu terdengar dari pos pengamatan Gunung Merapi yang berada di Babadan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
-
Mengapa Gunung Merapi mengeluarkan lava? Morfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang berubah di Gunung Merapi? Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023 BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
Hanik menjabarkan di tanggal 11 Agustus 2018, terjadi gempa hembusan besar di Gunung Merapi. Akibatnya, lanjut Hanik, sekitar pukul 08.00 WIB, suara gemuruh terdengar oleh warga yang tinggal di Deles, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
"Petugas kemudian memantau menggunakan drone. Dari hasil foto yang diambil memakai drone diketahui ada material baru yang muncul di tengah rekahan kubah lava erupsi 2010," ujar Hanik di Kantor BPPTKG Yogyakarta, Sabtu (18/8).
Hanik menuturkan di hari Sabtu (18/8) pagi, petugas melakukan pengecekan langsung ke puncak. Dari pemantauan, lanjut Hanik dipastikan terdapat kubah lava baru dengan panjang sekitar 55 meter dan lebar sekitar 25 meter. Setinggi 5 meter dari permukaan kubah 2010.
"Munculnya kubah lava ini menandai fase erupsi magmatik Gunung Merapi. Adanya kubah lava baru jika terjadi erupsi, cenderung akan bersifat efusif dan berbeda dengan letusan di tahun 2010," urai Hanik.
Hanik menambahkan meskipun sudah menandai adanya fase erupsi magmatik, status Gunung Merapi masih berada di level Waspada atau level II. Hanik menerangkan radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi tidak diperkenankan untuk aktivitas penduduk.
Hanik meminta agar masyarakat yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III untuk tetap meningkatkan kewaspadaannya.
"Status belum dinaikkan. Statusnya (Gunung Merapi) masih Waspada. Karena dari kegempaan, memang di atas normal tetapi belum menunjukkan sesuatu yang sangat signifikan. Kegempaan memang sudah tinggi, tapi belum signifikan (intensitas kegempaannya)," ujar Hanik.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023
Baca SelengkapnyaGuguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaPuncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat.
Baca SelengkapnyaMorfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik serta mewaspadai bahaya lahar.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya, Jumat (28/7) malam. Gunung di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,5 Km.
Baca SelengkapnyaKubah lava adalah tonjolan berbentuk gundukan melingkar yang terbentuk dari ekstrusi lava kental secara perlahan dari gunung berapi.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa dangkal juga terekam di Gunung Ibu.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi di Sumatera Barat kembali meletus pada Rabu siang pukul 12.40 WIB. Namun, tinggi kolom abu tidak bisa teramati.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi mengalami perubah status dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga).
Baca SelengkapnyaRangkaian letusan dan rupsi Gunung Marapi secara tidak kontinyu telah terjadi sejak 3 Desember 2023 hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaGunung Ibu diamati secara visual dan instrumental dari pos pengamatan gunung api yang berlokasi di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat.
Baca Selengkapnya