BPPTKG: Hingga Pukul 06.00 WIB Tidak Terjadi Guguran Lava Pijar dan Awan Panas Merapi
Merdeka.com - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida merilis perkembangan teranyar dari aktivitas Gunung Merapi.
Menurut data tercatat di pos pemantauan, pada hari ini terhitung sejak pukul 00.00 WIB, belum ada kejadian awan panas hingga pukul 06.00 WIB.
"Belum tercatat rentetan awan panas, namun sejak pukul 00.00 hingga 06.00 WIB hari ini telah terjadi gempa guguran sebanyak 45 kali, embusan 3 kali, dan fase banyak 4 kali, sementara untuk guguran lava pijar pada periode ini tidak ada," ujarnya melalui keterangan pers, Kamis (28/1).
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang berubah di Gunung Merapi? Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023 BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Apa yang di luncurkan oleh Gunung Merapi? Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan adanya luncuran awam panas guguran sejauh 2.700 meter yang keluar dari kawah Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
-
Apa yang dikeluarkan Gunung Merapi? Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
-
Dimana perubahan Merapi terlihat? Perubahan itu terjadi akibat aktivitas guguran lava dan awan panas guguran. Dilansir dari Liputan6.com pada Senin (10/7), Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan bahwa perubahan itu teramati berdasarkan hasil analisis morfologi pada kubah lava dari stasiun kamera Merbabu, Deles 5, dan Babadan 2 periode 30 Juni hingga 6 Juli 2023.
Hanik melanjutkan, dalam 24 jam terakhir, aktivitas vulkanik Gunung Merapi cukup fluktuatif. Tercatat 52 kali menyemburkan awan panas dengan jarak luncur awan panas yang semakin jauh.
"Jarak luncur awan panas terjauh mencapai 3 kilometer dari puncak. Amplitudo maksimal dari 52 kali semburan tercatat sebesar 77 milimeter, dengan durasi 317.80 detik," jelas dia.
Dia menambahkan, dari luncuran jarak luncur mencapai 3 kilometer tersebut, teramati arahnya adalah barat daya yakni ke hulu Kali Krasak dan Boyong.
"Tinggi kolom (luncuran) teramati tersapu angin kencang dari barat ke timur rata puncak," kata Hanik.
Reporter: M Radityo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Guguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaJarak luncuran awan panas tidak diketahui dikarenakan visual Gunung Semeru tertutup kabut.
Baca SelengkapnyaMorfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaDua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.
Baca SelengkapnyaPuncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat.
Baca SelengkapnyaPendaki dan wisatawan diimbau untuk tidak memasuki kawasan Gunung Marapi yang berstatus siaga III.
Baca SelengkapnyaPetugas mengimbau agar masyarakat yang ada di sekitar Marapi dan seluruh pihak agar menjaga situasi agar tetap kondusif di masyarakat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki diminta tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari puncak
Baca SelengkapnyaTeramati kolom abu setinggi 800 meter dari puncak gunung dan guguran material ke arah Besuk Kobokan.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya, Jumat (28/7) malam. Gunung di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,5 Km.
Baca SelengkapnyaAwan panas guguran itu telah menyebabkan hujan abu tipis yang turun pukul 21.24 WIB di sekitar Dukuh Plalang hingga Desa Lencoh.
Baca SelengkapnyaGempa bumi dengan magnitudo 4,6 mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Gempa terjadi sekitar pukul 06.35 WIB.
Baca Selengkapnya