Brimob Dilibatkan Cari HP Siswi SMA Korban Pembunuhan dan Pemerkosaan Sopir Truk
Merdeka.com - Polres Kupang terus melengkapi berkas perkara kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap MB (18) siswa SMA yang tewas dibunuh pelaku Yustinus Tanaem (41). Untuk mencari handphone yang dibuang pelaku Yustinus Tanaem usai membunuh MB pada Februari lalu, Polres Kupang melibatkan tim Jibom Brimob Polda NTT, untuk mendeteksi keberadaan handphone milik korban tersebut.
"Kita meminta bantuan anggota Brimob untuk menyisir lokasi yang diakui Tinus, sebagai tempat ia membuang handphone korban usai peristiwa itu," kata Kapolres Kupang, AKBP Aldinan RJH Manurung, Kamis (27/5).
Menurut Aldinan, walaupun handphone korban bukan satu-satunya alat bukti yang dibutuhkan, namun perlu ditemukan guna mendukung dan melengkapi berkas kasus ini.
-
Siapa pelaku pencurian handphone? Pelaku berinisial MS (39), dua kakinya ditembak sebanyak 3 kali.
-
Dimana pencurian handphone terjadi? Sebelumnya sebuah toko ponsel Fajar Store di Jalan Delima, Kelurahan Tabek Gadang, Kecamatan Bina Widya Pekanbaru dibongkar maling, Minggu (17/3/2024) sekitar pukul 04.15 WIB.
-
Kenapa pelaku mencuri handphone? Pelaku merupakan residivis kasus pencurian di Aceh. Selain itu pelaku MS juga positif mengkonsumsi narkotika jenis sabu.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Bagaimana pelaku mencuri handphone? Dia membawa mesin las untuk membongkar gembok toko.
Selain meminta bantuan anggota Satuan Brimob Polda NTT menggunakan metal detector, Polres Kupang juga mengerahkan anggota Polsek Kupang Barat, anggota Satuan Reskrim Polres Kupang dan warga masyarakat, untuk menyisir hutan dan lokasi yang diakui Tinus, sebagai tempat membuang handphone milik korban.
Sejumlah warga mengakui, lokasi yang ditunjuk Tinus sebagai tempat membuang handphone, pernah dilanda banjir dan genangan air sehingga dikuatirkan handphone korban terbawa arus banjir atau terbenam dalam lumpur.
Beruntung polisi masih bisa menemukan pisau yang dipakai TInus, untuk membunuh korban MB. "kemana-mana Tinus selalu membawa pisau yang diselipkan pada jaket di tangan kirinya. Pisau itu yang dipakai Tinus membunuh korban MMBdan NW," Ujar Aldinan.
Yustinus Tanaem sehari-hari bekerja sebagai sopir truk. Dia merupakan warga cabang Sillu, Desa Camplong II, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang dan sudah memiliki istri serta tiga orang anak.
Sementara korban MB merupakan anak sulung dari tiga bersaudara, pasangan Yonatan Bahas dan Fransina Saa, mereka tinggal di di Tanaloko, Kelurahan Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.
Sebelumnya, Polres Kupang, Nusa Tenggara Timur menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan dan pemerkosaan, terhadap Marsela Bahas (18), gadis SMA yang jasadnya ditemukan dalam semak belukar di Kelurahan Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Kamis (25/2) lalu.
Sebanyak 23 adegan dilakukan oleh pelaku Yustinus Tanaem (41), mulai dari mengajak korban bertemu di hutan dan berhubungan badan, hingga membekap mulut korban hingga tewas ketika korban ingin berteriak.
Kapolres Kupang, AKBP Aldinan RJH Manurung usai rekonstruksi menjelaskan, korban berkenalan dengan pelaku sejak bulan September dan sudah 11 kali mereka bertemu. Pertemuan ke 11 ini, korban diajak berhubungan badan dengan imbalan akan dibelikan handphone oleh pelaku.
"Mereka sering bertemu tapi tidak pernah berhubungan badan. Pelaku dan tersangka biasanya bertemu dua minggu sekali, pertemuan ke 11 ini pelaku ajak berhubungan badan dan korban pun mengarahkan pelaku untuk mereka bertemu di lokasi kejadian," Katanya, Selasa (25/5).
Menurut Aldinan, dalam pelaksanaan rekonstruksi tim Jibom Brimob Polda NTT dilibatkan, untuk menyisir tempat kejadian perkara karena setelah membunuh, pelaku membuang handphone korban.
"Kekurangan hampir tidak ada lagi, proses penyidikan ini sudah dimulai dari olah TKP berulang ulang, bahkan kita melibatkan tim dari Jibom untuk menyisir TKP dan kita menemukan ada beberapa alat komunikasi, yang ternyata alat komunikasi yang sudah lama. Kemudian kita melakukan olah TKP berulang ulang, bahkan puluhan kali kemudian kita kumpulkan keterangan dari beberapa saksi termasuk dari keluarga korban," Ungkapnya.
Ia menambahkan, berdasarkan olah TKP pelaku nekat membunuh karena tidak ingin suara teriakan Marsela Bahas didengar warga sekitar.
"Sempat terjadi persetubuhan kemudian korban merasa kesakitan korban berteriak dan pelaku membekap mulut, mencekik lehernya dan menikam korban dengan pisau. Sebelum bertemu pelaku sudah membawak pisau, yang diselipkan di lengan baju," Ujar Aldinan.
Yustinus Tanaem dijerat pasal 340, 338 KUHP dan undang-undang perlindungan anak nomor 23 tahun 2002. "Perlindungan anak hukumannya maksimal, ini kan korbannya anak dibawa umur. Kita akan berikan hukuman setimpal, harapan kita hukuman mati sehingga menjadi pelajaran bagi yang lainlain, kasus begini harus tegas tidak boleh ada ampun," Tegasnya.
Aldinan mengimbau masyarakat agar waspada dan memahami baik buruk dalam menjelajahi media sosial. Jika ada penawaran pekerjaan dengan gaji menggiurkan, mohon ditanyakan kejelasannya kepada keluarga atau bila perlu kepada pihak kepolisian, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Proses rekonstruksi dikawal ketat personel Brimobda NTT, untuk menghindari amarah keluarga terhadap pelaku. Usai rekonstruksi, pelaku langsung dibawa kembali ke sel Mapolres Kupang.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga menuding AK sebagai pengguna narkoba dan akan ditangkap.
Baca SelengkapnyaKapolsek Kota Baru Kompol Pamenan membenarkan kejadian tersebut, namun sampai saat ini korban belum membuat laporan.
Baca SelengkapnyaRemaja 16 tahun warga Kranggan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan menderita luka bacok saat mempertahankan HP dari kawanan perampok.
Baca SelengkapnyaKorban berinisial ANA ditemukan pada Senin (23/9) malam, setelah dikembalikan pelaku penculian yan mengendarai motor.
Baca SelengkapnyaPolisi mengaku masih terus berupaya mengidentifikasi dan mencari predator seksual yang mengincar anak-anak dibawah umur
Baca SelengkapnyaAkibat insiden itu, korban pun kehilangan jarinya akibat sabetan senjata tajam.
Baca SelengkapnyaSeorang polisi di Maluku mencabuli siswi SMP di indekos. Korban mengalami muntah hingga pingsan.
Baca SelengkapnyaSaat digerebek, pelaku sedang melancarkan aksi tak terpujinya.
Baca SelengkapnyaPelaku inisial AND (37) ditangkap di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimatan Timur.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ini menamakan kelompoknya dengan nama Bathrix Putra.
Baca SelengkapnyaSaat ini pihak berwajib tengah melakukan pendalaman mengenai motif dan kronologi.
Baca Selengkapnya