BRIN Dorong Perubahan Perpres Nomor 93 Tahun 2011, Atur Kategori-Kriteria Kebun Raya
Merdeka.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah menyusun rancangan Peraturan Presiden pengganti Perpres Nomor 93 Tahun 2011 tentang kebun raya. Disusunnya aturan pengganti ini, nanti akan ada beberapa hal yang menjadi materi baru di dalam Perpres pengganti tentang kebun raya ini.
Direktur Kemitraan Riset dan Inovasi BRIN Hendrian menyatakan salah satu materi baru itu soal penerapan kategori dan kriteria kebun raya. Nantinya, kebun raya akan dipisah berdasarkan kualitas pengembangannya.
"Hal lain yang juga akan menjadi baru di Perpres ini di antaranya adalah kita menerapkan kategori dan kriteria yang lebih clear untuk memisahkan mana kebun raya yang sudah sangat baik, mana yang sudah cukup baik, dan mana yang masih harus diperkuat pengembangannya," kata Hendrian di Gedung BJ Habibie, Jakarta Pusat, Rabu (27/7).
-
Apa komoditi perkebunan yang dibudidayakan? Masa kolonial Belanda di Indonesia banyak ditemui berbagai macam perkebunan milik swasta yang menjadi sumber penghasilan yang begitu besar saat itu. Sebut saja Tembakau dan Karet, dua komoditi ini harganya tinggi di pasaran.
-
Kenapa berkebun bagus untuk pelupa? Berkebun adalah hobi yang bagus untuk orang pelupa, karena melibatkan banyak aktivitas fisik dan mental.
-
Bagaimana Kementan melindungi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan? Wamentan mengungkapkan, pada tahun 2022, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian telah mengalokasikan kegiatan Rekomendasi Perlindungan LP2B kepada 52 Dinas Pertanian Kabupaten/Kota di 12 Provinsi.
-
Bagaimana cara Mentan reformasi pertanian? Mentan mengatakan, Vietnam dan Indonesia adalah dua negara besar yang sama-sama memiliki potensi pertanian luar biasa. Khusus di Indonesia, Mentan menyampaikan bahwa pemerintah terus mereformasi pertanian tradisional ke pertanian modern yang lebih efisien serta mampu menekan biaya hingga 50 persen. 'Teknologi dan mekanisasi yang presisi adalah poin yang juga kami sampaikan untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman padi di lahan rawa,' katanya.
-
Bagaimana KWT Srikandi mengelola kebun sayur? Setiap anggota piket bertugas untuk menyirami tanaman, menyiangi, dan melayani pembeli.
-
Mengapa Kebun Kita memilih Riau? Menurut Ricky, Provinsi Riau saat ini hanya sedikit sekali yang memproduksi sayuran sendiri. Kebanyakan jenis sayuran itu diimpor dari luar daerah, seperti Sumatera Utara dan Sumatera Barat.'Di beberapa konsumen, kesulitan mereka untuk mendapatkan sayuran yang segar dan bersih menjadi alasan kita untuk melihat suatu peluang di Riau ini. Yang masih tergantung dengan daerah tetangga,' katanya mengutip dari kanal Youtube DPMPTSP Pekanbaru.
Hendrian menjelaskan dengan adanya kategori dan kriteria kebun raya dalam Perpres pengganti akan banyak manfaat yang diperoleh pengelola kebun raya daerah. Salah satunya mendorong pengelola kebun raya meningkatkan kualitasnya.
"Pengkategorian ini lebih kepada usaha untuk mengencourage para pengelola kebun raya agar meningkatkan kelasnya, kalau sekarang kan yang baik yang buruk yang kurang, pokoknya gelondongan 47 saja," jelas dia.
Selain kategori dan kriteria kebun raya, pengusul juga akan menjadi materi baru dalam Perpres pengganti Perpres Nomor 93 Tahun 2011 tentang kebun raya ini. Pengusul akan diperluas hingga ke tingkat perorangan.
"Di antaranya adalah satu, pengusul itu sekarang diperluas. Jadi tidak hanya pemerintah daerah provinsi kabupaten dan kota tetapi juga dimungkinkan ada usulan dari kementerian atau lembaga, ada usulan dari swasta, ada juga usulan dari perorangan," jelas Hendrian.
"Ini adalah untuk mengakomodir semangat dari semua stakeholder terkait, untuk bisa bersama-sama mendukung upaya konservasi tumbuhan di Indonesia," lanjut dia.
Diketahui, BRIN menyelenggarakan temu pengelola kebun raya. Pertemuan para pengelola kebun raya di Indonesia ini merupakan sarana untuk memperkuat jejaring kerjasama dan sinergitas dalam pengembangan kebun raya di Indonesia.
Hingga saat ini terdapat 47 Kebun Raya di Indonesia, dimana lima kebun raya diantaranya dikelola oleh BRIN. Jumlah tersebut mewakili 18 tipe ekoregion yang terdapat pada 21 provinsi di Indonesia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BRInita (BRI Bertani di Kota) menjadi salah satu program CSR BRI untuk negeri yang berhasil menghantarkan BRI meraih penghargaan Merdeka Awards
Baca SelengkapnyaJokowi mengarahkan agar masyarakat dapat memanfaatkan lahan sudah diberikan sesegera mungkin
Baca SelengkapnyaPerlunya adaptasi dan perubahan strategis dalam menghadapi tantangan baru yang dihadapi sektor pertanian
Baca SelengkapnyaKebijakan fiskal nasional yang berkaitan dengan pajak daerah dan retribusi daerah bisa berupa mengubah tarif pajak dan retribusi.
Baca SelengkapnyaMelihat ada sebuah lahan kosong di tempatnya terbengkalai, Purnomo mengajak warga untuk mengelolanya menjadi kebun sayur. Keberadaannya beri banyak manfaat.
Baca SelengkapnyaPelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto menyebutkan Indonesia merupakan daerah agraris.
Baca SelengkapnyaKonversi nama untuk guna meningkatkan hasil sektor perkebunan di masing-masing daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBudisatrio menjelaskan, Prabowo-Gibran memiliki beberapa program untuk menjamin kesejahteraan petani tersebut.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan menyatakan perlunya merevitalisasi Koperasi Unit Desa (KUD) untuk menyelesaikan permasalahan kebutuhan petani
Baca SelengkapnyaOtorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaPetani bawang merah di Kabupaten Brebes mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam menambah anggaran pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaSK Hijau Hutsos yang mengatur pemanfaatan hutan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan.
Baca Selengkapnya