BRIN Mulai Riset Roket Bertingkat
Merdeka.com - Organisasi Riset (OR) Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memulai riset roket bertingkat pada 2021. Riset roket bertingkat dimaksudkan untuk penguasaan teknologi roket sounding atau roket sonda keperluan riset dengan jangkauan ketinggian 200 kilometer (km).
"Untuk tahun 2021, target utama antara lain memulai riset roket bertingkat," kata Kepala OR Penerbangan dan Antariksa BRIN Erna Sri Adiningsih dilansir Antara, Rabu (27/10).
Erna menuturkan penguasaan teknologi roket bertingkat diharapkan akan menjadi jembatan untuk pengembangan selanjutnya, yaitu roket pengorbit satelit dengan ketinggian lebih dari 300 km.
-
Dimana roket China akan diluncurkan? Mengutip LiveScience & Space.com, Jumat (8/3), roket-roket yang belum diungkapkan namanya oleh CASC termasuk roket berdiameter 13 kaki (4 meter) dan roket berdiameter 16 kaki (5 meter).
-
Kapan roket Mars akan diluncurkan? MAV diatur untuk mengambil sampel yang dikumpulkan oleh penjelajah Mars Perseverance milik NASA pada awal tahun 2030-an.
-
Kapan roket ZQ-2 Y2 diluncurkan? Mengutip Ecoticias, Rabu (18/9), China telah mengumumkan peluncuran sukses roket ZQ-2 Y2, roket pertama di dunia yang menggunakan kombinasi bahan bakar metana cair dan oksigen cair.
-
Kapan peluncuran roket pertama Gravity-1 direncanakan? Mengutip Reuters, Sabtu (13/1), perusaahaan ini didirikan pada tahun 2020 oleh para veteran badan antariksa negara Tiongkok, Orienspace telah merencanakan peluncuran pertama Gravity-1 pada paruh kedua tahun 2023.
-
Di mana roket V-2 diluncurkan? Roket tersebut diluncurkan dari White Sands Missile Range.
-
Kapan NASA akan mengirim pesawat ke Mars menggunakan roket Blue Origin? Hal ini dibuktikan dengan pengumuman NASA baru-baru ini yang menyatakan bahwa mereka akan mengirim dua pesawat ruang angkasa ilmiah ke Mars pada tahun 2024 dengan menggunakan roket Blue Origin.
"Roket sonda akan mengemban misi penelitian atmosfer. Pengembangan roket juga penting untuk mendukung sistem komunikasi dan pertahanan bagi negara kepulauan Indonesia," katanya.
Indonesia memerlukan kemajuan teknologi roket yang merupakan teknologi terdepan untuk menjaga keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan untuk kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Indonesia.
Erna mengatakan pengembangan roket bertingkat semula dijadwalkan bisa dilakukan uji terbang pada 2024 tapi mundur dari jadwal karena pandemi COVID-19.
Tantangan dalam pengembangan roket tersebut adalah bahan-bahan untuk teknologi roket tidak mudah untuk diperoleh baik dari penyedia lokal maupun internasional.
Oleh karena itu, lanjut Erna, perlu riset-riset untuk pembuatan komponen-komponen roket yang dilakukan secara intensif dan berkesinambungan.
OR Penerbangan dan Antariksa BRIN sebelumnya memiliki agenda periode 2021-2025 untuk mengembangkan roket dua tingkat dengan ketinggian 300 kilometer.
Sementara pada 2040, diharapkan Indonesia memiliki roket pengorbit satelit yang dapat membawa satelit 100 kilogram, dan roket itu diluncurkan dari bandar antariksa milik Indonesia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini sebagai bagian dari persiapan untuk misi berawak ke bulan di masa mendatang.
Baca SelengkapnyaSejumlah staf militernya yang berdiri di belakangnya pun juga ikut melongok.
Baca SelengkapnyaRusia sedang menyiapkan roket Soyuz 2.1b untuk diluncurkan ke Bulan pada tanggal 11 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan MRT rute Bundaran HI-Lebak Bulus mengubah wajah transportasi di Jakarta dan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPanjang landasan pacu bandara 3.500 meter, ditargetkan pengerjaan landasan pacu itu mencapai 2.200 meter sampai Juli 2024.
Baca SelengkapnyaSpaceX akan memulai misi tanpa awak ke Mars pada 2026, dengan misi berawak direncanakan empat tahun kemudian.
Baca SelengkapnyaRencana pemanfaatan PLTN ini telah disahkan oleh Komisi di Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyetujui RPP KEN.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Sumadi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono girang dan saling rangkul ketika pesawat King Air mendarat
Baca SelengkapnyaIndia ingin memperlihatkan kepada dunia bahwa mereka mampu melakukan peluncuran roket ke luar angkasa secara mandiri.
Baca SelengkapnyaSemakin besar massa yang dimiliki roket, semakin besar gaya dorong yang dibutuhkan untuk menggerakkan roket ke kecepatan yang diinginkan.
Baca SelengkapnyaSaat ini pembangunan MRT fase 2A sudah mencapai 28,4 persen.
Baca SelengkapnyaPengembangan PLTN ini juga dibantu oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dia pun berharap proyek pengembangan ini akan segera rampung di tahun 2024.
Baca Selengkapnya