BRIN Sebut Eijkman Fokus Tingkatkan Produktivitas Vaksin Merah Putih
Merdeka.com - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan tim Eijkman yang ada di BRIN sedang fokus melakukan peningkatan yield atau produktivitas bibit vaksin Merah Putih.
"Tim Eijkman saat ini fokus untuk meningkatkan yield dari bibit vaksin berbasis platform protein rekombinan, baik yang mamalia maupun ragi (yiest)," kata Handoko, seperti diberitakan Antara, Selasa (23/11).
Handoko menuturkan peningkatan yield bibit vaksin dilakukan di laboratorium untuk optimalisasi berbagai parameter.
-
Apa itu Animalium BRIN? Mengutip brin.go.id, nama lokasi tersebut adalah Animalium BRIN yang dikelola oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
-
Dimana demonstrasi BCI dengan monyet dilakukan? Pada forum teknologi di Beijing minggu lalu, sebuah perusahaan China memperkenalkan produk dalam negeri antarmuka otak-komputer yang mengesankan.
-
Bagaimana cara pemberian vaksin cacar monyet? Vaksin ini diberikan dalam dua dosis dengan interval empat minggu,' ujar Maxi.
-
Dimana lokasi Animalium BRIN? Sebuah wisata edukasi bernama Animalium kini tersedia di wilayah Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
-
Kenapa Animalium BRIN dibuat? Animalium menjadi wadah bagi para periset hewan tentang kehidupan dan perkembangbiakannya sebagai khazanah ilmu pengetahuan.
-
Kapan monyet tersebut diuji kembali? Mengutip Futurism, Kamis (17/10), enam bulan setelah transplantasi, monyet diuji kembali dan menunjukkan peningkatan penglihatan.
Di lain sisi, BRIN masih mengejar ketersediaan infrastruktur utama untuk tahap pengujian bagi semua kandidat vaksin, yaitu fasilitas uji produksi terbatas berstandar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) atau Good Manufacturing Process (GMP).
BRIN juga sedang membangun fasilitas uji pra-klinik untuk hewan makaka atau monyet berskala besar berstandar animal Biosafety Level 3.
Handoko menuturkan seluruh fasilitas tersebut akan siap pada awal kuartal kedua tahun 2022.
Keberadaan fasilitas itu penting terutama untuk mendukung pengembangan vaksin dan obat di Tanah Air sehingga ekosistem riset dan inovasi di Indonesia juga makin baik.
Fasilitas tersebut juga menjadi sarana pembuktian keamanan dan khasiat kandidat vaksin dan berbagai obat yang dikembangkan.
Sebelumnya, vaksin Merah Putih yang bibit vaksinnya dikembangkan oleh Eijkman ditargetkan mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization) atau EUA pada media atau pertengahan 2022.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaHal tersebut sesuai dengan arahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang mengunjungi fasilitas produksi PT Etana Biotechnologies Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.
Baca SelengkapnyaPerjanjian ini dibuat untuk membangun ekositem pangan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI terus berupaya mempertahankan Jakarta bebas rabies dan mencegah gigitan hewan penular virus rabies (GHPR).
Baca SelengkapnyaBiofarma mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 sebesar Rp2,21 triliun.
Baca SelengkapnyaDinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi mulai memvaksin hewan-hewan pembawa virus rabies di wilayah pinggiran
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaFenomena perubahan iklim dan pemanasan global mengubah masalah hama penyakit tumbuhan (OPT dan OPTK), hama dan penyakit hewan, ikan.
Baca SelengkapnyaWamen meminta agar kualitas produksi semen beku terus ditingkatkan dalam memenuhi kebutuhan daging sapi nasional serta menekan tingginya angka impor.
Baca SelengkapnyaWakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng mengapresiasi para peternak atas kerja kerasnya.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca Selengkapnya