Bripda Nina kenalkan anak SD alat tempur & cara jinakkan bom
Merdeka.com - Bripda Nina Octoviana (22) pasukan antiteror Gegana Brimob Aceh, dengan seragam polisi abu-abu dan coklat berdiri di depan puluhan murid Sekolah Dasar (SD) Teuku Nyak Arief Fatih Bilingual School. Kali ini Nina memperkenalkan berbagai jenis bahan peledak, senjata.
Nina yang biasa terlihat garang di lapangan saat latihan dengan membawa senapan mesin jenis Steyr AUG, tidak terlihat di depan anak-anak SD.
Bripda Nina menjelaskan satu-persatu fungsi dan peralatan yang sering digunakan saat bertempur. Termasuk dampak ledakan, serta penanganan yang dilakukan tim penjinak bom.
-
Apa yang dilakukan polwan? Polisi wanita atau yang biasa disingkat polwan adalah salah satu profesi yang banyak dicita-citakan. Menjadi aparat penegak hukum artinya Anda akan berkontribusi terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat, khususnya dalam menumpas tindak kejahatan.
-
Kenapa Polwan cantik ini berlatih taekwondo? Bripda Indria Larasati mengungkapkan bahwa kemenangan ini merupakan hasil dari latihan keras dan tekad yang kuat untuk memberikan yang terbaik bagi Polri terkhusus Polda Riau.'Saya berlatih dengan sangat giat untuk mempersiapkan diri di setiap ajang yang di perlombakan. Alhamdulillah, kerja keras saya membuahkan hasil yang membanggakan,' ujar Indria.
-
Dimana Polwan cantik ini bertugas? Bripda Indria Larasati bertugas di Satuan Reserse Narkoba Polres Pelalawan, Polda Riau.
-
Apa prestasi terbaru dari Polwan cantik ini? Terbaru, dia mendapatkan juara 3 Kapolri Cup 2024 di Jakarta kelas U-53 kg senior putri yang diselenggarakan oleh Mabes Polri pada Jumat 1 hingga 3 Maret 2024 Lalu.
-
Dimana pelatihan ini diadakan? Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), pada bulan Juli, sekelompok wanita berkumpul di kota Hangzhou di provinsi Zhejiang untuk mengikuti program dua hari yang mengenakan biaya sebesar 2.999 yuan (Rp6,5 juta) kepada setiap peserta.
-
Bagaimana cara menjadi polwan? Setiap tahun, Kepolisian negara Republik Indonesia selalu membuka kesempatan bagi seluruh warga negara Indonesia untuk mendaftar sebagai anggota Polri lewat berbagai jalur. Pendaftaran juga tersedia untuk wanita yang ingin menjadi polwan dengan biaya seleksi gratis.
Pelatihan serta memperkenalkan berbagai macam alat tempur melawan teror ini berlangsung di markas Gegana Polda Aceh. Acara ini berjalan santai dan penuh keceriaan. Sesekali tepuk tangan dan canda tawa tidak menggambarkan sosok Nina, seorang perempuan perkasa yang bergabung dalam pasukan antiteror.
Nina pun dengan sabar melayani setiap pertanyaan dari siswa SD tersebut. Meskipun pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan konyol dan berulang-ulang, Bripda Nina dengan sabar melayaninya semua pertanyaan.
"Ini alat apa," tanya Bripda Nina pada siswa SD sambil mengangkat senjata buatan Indonesia yang diproduksi oleh Pindad jenis senjata SS2.
"Kita harus bangga pada bangsa Indonesia yang mampu memproduksi senjata yang canggih ini, selain itu ada juga senjata sniper, ini juga buatan Indonesia," jelasnya pada anak SD. Anak-anak SD ini pun antusias mendengarkan setiap penjelasan dari Bripda Nina.
Sementara itu, Kepala Sub Detasemen I (Kasubden I) AKP Akmal mengatakan, pelatihan ini sendiri bertujuan untuk meredam dampak buruk game yang dominan berorientasi kekerasan. Selain itu, anak-anak juga diperkenalkan seluk beluk cara kerja polisi khususnya tim penjinak bom.
"Memang sengaja kita lakukan kegiatan ini memberikan edukasi pada anak-anak, memperkenalkan peralatan dan fungsinya tentang bom atau alat peledak lainnya," imbuh AKP Akmal.
Petugas memperkenalkan beberapa Alsus (Alat Khusus) untuk penanganan teror dan lainnya. Diantaranya Alsus tersebut adalah memperkenalkan pasukan Wanteror cara menangani teror dan lainnya. Kemudian pasukan Jibom (JinakBom) dan terakhir tim SAR.
"Kegiatan ini juga bagian dari upaya pihak kepolisian melakukan Reformasi Birokrasi Polri (RPP)," tegasnya.
Salah seorang guru Teuku Nyak Arief Fatih Bilingual School, Cut Lina Keumala Sari, menyatakan lewat memperkenalkan cara kerja para penjinak bom ini juga diharapkan mampu membuat anak tidak terpengaruh efek negatif dari film dan program televisi yang menayangkan kekerasan.
"Agar anak-anak memahami cara kerja brimob khususnya penjinak bom," kata Cut Lina.
Pelatihan ini berlangsung selama tiga hari, sedikitnya 197 orang anak ikut serta secara bergantian. Kegiatan ini sendiri dianggap efektif dalam membantu anak-anak membangun cita-citanya.
"Agar anak-anak memahami dunia nyatanya, ternyata Brimob itu tidak menyeramkan, dan anak tahu oh ini alatnya, oh ini penjinak bom dan bagaimana mereka menjinakkan bomnya," jelas Cut Lina.
Selain diperkenalkan berbagai jenis bom dan daya ledaknya serta bagaimana menanganinya, anak-anak juga diajak bermain keliling markas Brimob menggunakan mobil rantis. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah murid Taman Kanak kanak mengikuti edukasi perkenalan profesi petugas pemadam kebakaran di Kota Tangerang.
Baca SelengkapnyaGudang yang meledak itu diketahuinya terletak di dalam kompleks Markas Gegana Satbrimob Polda Jatim.
Baca SelengkapnyaKendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca SelengkapnyaDispenau mengajak jurnalis dari televisi, cetak dan online keliling sekolah Pendidikan Angkatan Udara, Skadik (Skadron Pendidikan) di Lanud Adi Sumarmo, Solo.
Baca SelengkapnyaKegiatan simulasi ini diadakan untuk mengedukasi para pelajar agar memahami kesiapsiagaan menghadapi gempa sejak dini.
Baca SelengkapnyaPenangkapan kepada dua terduga teroris inisial LHM dan DW di dua tempat berbeda
Baca SelengkapnyaKapolda dan Wakapolda Banten melakukan aksi penyamaran di hutan dengan pakaian lengkap dan berhasil melepaskan tembakan beberapa kali.
Baca SelengkapnyaPelatihan Tanggap Bencana bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pembelajaran tentang mitigasi bencana alam gempa bumi.
Baca SelengkapnyaMulai dari ibu-ibu hingga anak-anak, ada berbagai alutsista yang menarik perhatian.
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal Dudung Abdurachman sampaikan pesan penting kepada prajurit siswa Tamtama Kostrad saat menempuh pendidikan Infanteri.
Baca SelengkapnyaMereka diketahui berlatih guna menghadapi situasi darurat sekaligus berbagai ancaman dari luar.
Baca SelengkapnyaSebuah video yang diunggah oleh akun Tiktok @pujiprayitno_21 memperlihatkan seorang jenderal polisi bintang 1 melatih bela diri anggota berpangkat bintara
Baca Selengkapnya