Bripda Taufiq puasa Senin-Kamis demi lolos jadi polisi
Merdeka.com - Sebelum menjadi polisi, Bripda Taufiq pernah melakoni berbagai pekerjaan. Mulai dari penambang pasir di sungai Boyong sampai menjadi penjaga perpustakaan di SMK 1 Sayegan tempatnya dulu menimba ilmu.
Setelah lulus SMK pada tahun 2013, Bripda Taufiq harus bekerja untuk membantu ekonomi keluarga. Sebelum mendapat pekerjaan dia ikut ayahnya menambang pasir di sungai Boyong.
Di sana dia membantu mengambil pasir lalu dipindahkan ke mobil bak butut milik ayahnya. Adik-adiknya kadang juga turut membantu. Ikut ayahnya menambang pasir tidak terlalu lama. Dia ditawari pekerjaan sebagai penjaga perpustakaan.
-
Apa profesi anak Adipura sekarang? Maghara memulai karir aktingnya pada tahun 2020.
-
Siapa pemulung di Palembang yang punya saudara kaya? Seorang pemulung asal Palembang harus hidup di jalan padahal memiliki keluarga yang kaya raya.
-
Siapa yang memulai proyek penggalian? Tim peneliti dari Universitas Agri Ibrahim Cecen (AICU) dan Universitas Teknik Istanbul (ITU), Turki Desember lalu sudah memulai proyek penggalian di lokasi yang disebut-sebut peninggalan bahtera atau kapal Nabi Nuh di Gunung Ararat, Agri, Turki.
-
Siapa yang memimpin penggalian? Helm tersebut ditemukan dalam struktur batu di dalam gundukan kuburan, menurut Hrvoje Potrebica, seorang profesor arkeologi di Universitas Zagreb yang memimpin penggalian, terjadi antara akhir abad keenam SM dan awal abad keempat SM.
-
Siapa yang memulai penambangan timah di Belitung? Belanda telah merintis penambangan timah di Belitung pada 1851 dan mendapat konsesi setahun setelahnya.
-
Siapa yang menolong pria tersebut? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @bgd.info memperlihatkan seorang Polisi sedang menolong pemuda yang berjalan kaki di jalan tol Cipularang KM 127.
"Kalau ikut nambang sejak masih sekolah, waktu lulus jadi sering dari pada nganggur, setelah itu jadi penjaga perpustakaan," ujarnya, Kamis (15/1).
Selain menjadi penjaga perpustakaan, dia juga membantu pembina pramuka di SMK 1 Sayegan untuk melatih. Dari situ juga dia mendapatkan tambahan penghasilan.
"Jaga perpustakaan itu Rp 500ribu perbulan, ditambah membantu pembina pramuka jadinya sekitar Rp 700 ribuan, lumayan bisa bantu bapak," katanya.
Saat menjadi penjaga perpustakaan dia menggunakan waktu senggang untuk membaca buku. Sesekali dia berlatih psikotes untuk persiapan tes masuk polisi.
"Hanya beberapa kali saja latihan soal-soal, lebih banyak latihan fisik," tandasnya.
Pada tahun 2014 dia kemudian mendaftar polisi. Berkat usahanya dia akhirnya lulus ujian polisi. Dia pun menyelesaikan pendidikan polisinya 29 Desember 2014 lalu dan kini bertugas di satuan Sabhara Polda DIY.
"Saya sampai puasa Senin-Kamis, itikad biar bisa diterima. Bukan cuma karena cita-cita saya, tapi demi adik-adik dan bapak. Alhamdulillah Allah mendengar doa saya," ucapnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah petinggi Polda Sulsel datang menghampiri, memberi apresiasi.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah muadzin Masjid sukses meraih cita-citanya menjadi polisi.
Baca SelengkapnyaPerjuangan kerasa seorang petugas sampah bernama Pandi untuk menjadi seorang polisi menjadi kenyataan.
Baca SelengkapnyaPerwira polisi anak eks Kasau sukses mencuri perhatian publik.
Baca SelengkapnyaAksi mulia personel Polsek Samarinda Ulu, Bripka Joko Hadi Aprianto menarik perhatian pimpinan Polri.
Baca SelengkapnyaSelain mengabdi kepada negara, polisi berpangkat Brigadir ini rela berjualan es teh manis di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita anak tukang jus yang kini berhasil menjadi seorang polisi.
Baca SelengkapnyaCerita kehidupan dari keduanya menarik perhatian komandan.
Baca SelengkapnyaKisah Supartono, pemulung dan tukang becak asal Ponorogo yang berangkat haji tahun ini.
Baca SelengkapnyaBerikut momen tangis haru pemuda tukang gula berhasil menjadi polisi pertama di desanya.
Baca Selengkapnya