Bripda Yogi korban bom hanya merintih sakit saat menelepon orang tua
Merdeka.com - Salah satu anggota kepolisian korban bom Kampung Melayu, Bripda Yogi Aryo telah berhasil menjalani operasi di bagian mata. Yogi menjalani operasi sekitar pukul 23.00 WIB dan selesai sekitar pukul 07.00 WIB. Orang tua Yogi, Yuli Hari Utomo sama sekali tidak mempunyai firasat saat peristiwa bom bunuh diri terjadi dan melukai anaknya.
"Dia anak pertama dari 3 bersaudara. Sama sekali tidak ada firasat, paling susah tidur dari sebulan," tuturnya di RS Premier Jatinegara, Kamis (25/5).
Yuli yang bekerja sebagai petugas Imigrasi Depok ini mengaku syok saat pertama kali mendengar kabar anaknya menjadi korban bom. Saat kejadian, Yogi sempat meneleponnya. Namun hanya suara rintihan yang terdengar.
-
Kenapa Yos menangis? "Kalau sakit? Ya..." ujar Yos tak mampu melanjutkan kata-katanya dan terus menangis.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang mengalami kejadian tidak menyenangkan? Ia mengungkapkan bahwa ia merasa jatah malunya seumur hidup sudah terpakai di panggung mitoni kehamilan sang istri.
-
Siapa yang nangis? Sesuai dugaan Mulan, momen pamitan ini diwarnai dengan tangis haru. Meskipun kepindahan sekolah sudah disetujui Muhammad Ali, dia tetap merasa sedih harus meninggalkan sekolah yang telah menjadi tempat belajarnya sejak tahun lalu.
-
Siapa yang menyampaikan belasungkawa? Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa terhadap semua korban serangan teroris di gedung teater Crocus City Hall.
-
Siapa yang mengalami trauma berat? Dua anak Aiptu FN mengalami trauma berat dan harus mendapat pendampingan karena selalu teringat peristiwa perampasan mobil ayahnya oleh 12 debt collector.
"Begitu saya angkat cuma ada ada rintihan saja. Langsung suara temennya dia bilang 'Saya kawannya Yogi, Bapak segera ke RS Premier di Kampung melayu. Segera Pak karena Yogi kecelakaan'," ujarnya menirukan suara teman Yogi saat menelepon.
"Saya rasa ini bukan kecelakaan saya tahu ini pasti ada hubungannya dengan bom itu tadi," jelas Yuli.
Yuli bergegas ke rumah sakit menggunakan taksi. Di perjalanan, dia turun dari taksi karena jalanan sudah sangat macet. "Ganti ojek enggak bisa akhirnya saya minta polisi antar ke sini (RS. Premier) sekitar jam 11 malem," sambungnya.
Yuli menuturkan, sampai saat ini belum ada pejabat tinggi kepolisaan yang menghubunginya. Hanya komandan anaknya saja yang menanyakan kondisi Yogi. Terkait biaya pengobatan, semua ditanggung Kepolisaan RI.
"Kebetulan saya dengar semalam Direktur RS ini dapat janji dari kapolda biaya akan ditanggung oleh Polri, Untuk yang sipil di tanggung dari Pemda."
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan seorang casis Polri yang mematung bersedih karena mendengar kabar duka bahwa ayahnya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaReaksi prajurit TNI yang berusaha tegar melihat sang ayah meninggal dunia di rumah duka.
Baca SelengkapnyaLama tak ketemu sang ayah yang bertugas di luar negeri, seorang bayi menangis lantaran tak mengenali ayahnya yang merupakan seorang prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaBocah itu terlihat begitu terpukul saat melihat ibunya dikubur.
Baca Selengkapnya