Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bripka Madih Nyesal Sempat Ucap Kata 'Maaf' ke Mantan Polisi Diduga Pemeras

Bripka Madih Nyesal Sempat Ucap Kata 'Maaf' ke Mantan Polisi Diduga Pemeras Bripka Madih Hadiri Penuhi Panggilan Satgas Mafia Tanah. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Anggota Bagren Polres Metro Jakarta Timur, Bripka Madih meluapkan penyesalannya terhadap diri sendiri yang sempat meminta maaf ke seorang Anggota Polisi berinisial TG yang kini telah pensiun atau merupakan purnawirawan. TG diketahui disebut oleh Bripka Madih telah melakukan pemerasan,

Penyesalan itu disampaikan Madih ketika dirinya bertemu dengan TG saat proses penyelidikan oleh Polda Metro Jaya yang hendak membuktikan klaim adanya pemerasan terhadap keluarga Bripka Madih oleh TG.

"Enggak ada, enggak ada (minta maaf), nyesel ane bilang, nyesel," kata Madih saat ditanya wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (10/2).

Pada kesempatan yang sama pengacara Madih, Yasin Hasan juga menjelaskan memang kliennya ini kerap kali mengucapkan 'maaf' ketika mengawali pembicaraan dengan seseorang

"Tetapi Bang Madih ini kalau bicara ini selalu mengawali dengan 'mohon minta maaf nih', seperti itu. Jadi jangan diplintir seolah-olah itu permintaan maaf karena ada kesalahan dari beliau, bukan. Tetapi memang ini kebiasaan-kebiasaan," ucapnya.

Sudah Minta Izin Atasan

Kembali lagi, Madih menyatakan kalau kehadirannya di Bareskrim Polri telah atas seizin atasannya di Polres Metro Jakarta Timur. Saat ini menjabat sebagai anggota Bagren Polres Metro Jakarta Timur

"Ya Allah astaghfirullah. Ya izin kantor bapak," kata Madih.

Madih mengatakan izin itu sudah disampaikan langsung kepada atasannya, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Budi Sartno. Karena, ia saat ini sudah tidak lagi bertugas menjadi anggota Provos Polsek Jatinegara.

"Makanya ane bilang ane sayang dengan institusi kepolisian. Enggak ada niat sedikit pun ane ini mencemarkan, enggak ada si madih, ini izin (untuk datang memenuhi undangan)," ucapnya.

Hasil Konfrontir Madih dengan TG

Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah mengonfrontir antara Bripka Madih anggota Provos Polsek Jatinegara dengan seorang Anggota Polisi berinisial TG yang kini telah pensiun atau merupakan purnawirawan, guna membuktikan klaim adanya pemerasan terhadap keluarga Bripka Madih.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menegaskan klaim Bripka Madih yang mengaku diperas oleh TG saat melakukan pengurusan tanah, tidak memiliki bukti.

Saat ditanya terkait pemerasan yang dialaminya, Bripka Madih hanya terdiam. Ia malah langsung memeluk dan meminta maaf kepada TG.

"Tidak ada, jadi artinya setelah dikonfrontir ya, mendasari konfrontasi kedua belah pihak langsung ya ini tidak ada dapat dibuktikan, saya rasa itu," ucap Trunoyudo kepada wartawan, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (7/2).

Trunoyudo menjelaskan dari hasil konfrontir antara Bripka Madih dengan TG, semuanya mengaku adanya objek laporan pada tahun 2011 yang dilayangkan ibunda Bripka Madih, Halimah terkait objek tanah seluas 1.600 meter.

"Halimah, ibu Madih, dan benar objek 1.600 meter persegi, dan tidak dibantah oleh Bripka Madih. Sedangkan Bripka Madih menuntut 3.600 meter persegi, ketika dikonfrontir ketika ditanya ke TG benar 1.600 meter persegi. Artinya ini tidak dibantah," katanya.

Kemudian untuk keterangan tempat, lanjut Trunoyudo, keduanya memiliki kesesuaian dengan proses laporan di Kantor Ditreskrimum di Kamneg yang di sana turut memuat sekitar belasan penyidik.

"Ada persamaan dalam waktu dan tempat tidak ada bantahan dan yang kami salut gentle juga dari Pak Bripka Madih langsung mendatangi TG, memeluk, dan 'Minta maaf Pak Haji. Saya mohon maaf'," kata Trunoyudo sambil tirukan ucapan Madih saat dikonfrontir.

"Artinya kita apresiasi supaya jelas semua. Jangan sampai ini semuanya kemudian menjadi suatu opini yang berkembang di publik, salah satu caranya adalah konfrontir," tambah dia. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polda Sulsel Tahan Polisi Penganiaya Remaja di Gowa
Polda Sulsel Tahan Polisi Penganiaya Remaja di Gowa

Bripka M menjalani Patsus sembari menunggu sidang etik yang akan dilakukan Propam Polda Sulsel.

Baca Selengkapnya
Alasan KPK Minta Maaf ke TNI Usai Tetapkan Kepala Basarnas Tersangka
Alasan KPK Minta Maaf ke TNI Usai Tetapkan Kepala Basarnas Tersangka

Penetapan tersangka Kepala Basarnas menuai polemik.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Polisi Diduga Lecehkan Tahanan Wanita di Sulsel: Briptu S Pernah Disanksi Disiplin
Fakta Baru Polisi Diduga Lecehkan Tahanan Wanita di Sulsel: Briptu S Pernah Disanksi Disiplin

Briptu S terduga pelaku pelecehan tahanan pernah mendapatkan sanksi disiplin karena tidak pernah bertugas dan masuk kantor.

Baca Selengkapnya
Prajurit TNI Geruduk Polrestabes Medan Bikin Panglima Geram, Dua Jenderal Langsung Diberi Perintah
Prajurit TNI Geruduk Polrestabes Medan Bikin Panglima Geram, Dua Jenderal Langsung Diberi Perintah

Panglima perintahkan dua jenderal periksa anggota TNI yang geruduk Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya
Tersangka KDRT Istri Hamil di Serpong Sempat Tak Ditahan, Polisi Minta Maaf
Tersangka KDRT Istri Hamil di Serpong Sempat Tak Ditahan, Polisi Minta Maaf

Meski meminta maaf, Faisal menyalahkan penyidik yang menangani kasus KDRT tersebut. Menurut dia, penyidik tak segera menahan sehingga BD melarikan diri.

Baca Selengkapnya
Dipergoki Selingkuh, Bripda MAI Aniaya Istri
Dipergoki Selingkuh, Bripda MAI Aniaya Istri

Brigadir Polisi Dua (Bripda) MAI harus menjalani penempatan khusus (patsus) akibat menganiaya istrinya, DA yang memergokinya berduaan dengan perempuan lain.

Baca Selengkapnya
Korban Pelecehan 2 Polisi Sesalkan Sikap Kapolda Sumsel
Korban Pelecehan 2 Polisi Sesalkan Sikap Kapolda Sumsel

Kuasa hukum menegaskan korban tidak memiliki motivasi lain seperti yang disebut jenderal bintang dua itu.

Baca Selengkapnya
FOTO: Didatangi Barisan Puspom TNI, KPK Minta Maaf dan Mengaku Khilaf usai Tetapkan Kabasarnas Tersangka
FOTO: Didatangi Barisan Puspom TNI, KPK Minta Maaf dan Mengaku Khilaf usai Tetapkan Kabasarnas Tersangka

KPK meminta maaf karena tidak berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak TNI sebelum mengumumkan keterlibatan Henri Alfandi. Simak selengkapnya!

Baca Selengkapnya
Buntut Minta Ongkos Tangkap Pelaku ke Korban Pemerkosaan, Kanit PPA Polres Tebo Dinyatakan Bersalah
Buntut Minta Ongkos Tangkap Pelaku ke Korban Pemerkosaan, Kanit PPA Polres Tebo Dinyatakan Bersalah

Polda Jambi akan bertindak tegas kepada personel yang melakukan pelanggaran yang dapat merusak citra Polri

Baca Selengkapnya
Brigadir Polisi di NTB Tak Mau Tanggung Jawab Hamili Kekasih, Propam Turun Tangan
Brigadir Polisi di NTB Tak Mau Tanggung Jawab Hamili Kekasih, Propam Turun Tangan

Brigadir MN tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya terhadap WO.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Tahanan di Sidrap Dianiaya Polisi, Berawal Ribut dengan Anak Perwira Polri
Duduk Perkara Tahanan di Sidrap Dianiaya Polisi, Berawal Ribut dengan Anak Perwira Polri

Penganiayaan tahanan di Sidrap itu melibatkan dua orang polisi yakni Brigpol AA dan AKBP S

Baca Selengkapnya
Pengawal Bupati Kabupaten Tebo Dibacok Saat Tagih Utang
Pengawal Bupati Kabupaten Tebo Dibacok Saat Tagih Utang

Anggota polisi mengalami luka di bagian lengan tangan sebelah kiri diakibatkan oleh senjata tajam.

Baca Selengkapnya