Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BSSN Sebut VPN Mentor Laporkan Kerentanan eHAC usai Tak Ditanggapi ID-CERT

BSSN Sebut VPN Mentor Laporkan Kerentanan eHAC usai Tak Ditanggapi ID-CERT Ilustrasi menjaga data pribadi. ©2014 Merdeka.com/ shutterstock/ mtkang

Merdeka.com - Peneliti dari vpnMentor menemukan kebocoran data terhadap aplikasi tes dan pelacakan Covid-19 atau Indonesia Health Alert Card (eHAC) milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN), Anton Setiawan mengakui bahwa informasi itu juga sempat dikirimkan kepada institusinya. Menurut dia, laporan VPN Monitor pada 22 Juli 2021 soal kerentanan eHAC tak ditanggapi ID-CERT.

"VPN mentor menyampaikan email ke IdSIRTII dan bantuan70@bssn.go.id, pada tanggal 23 Agustus 2021 pukul 06.00 WIB dan direspons oleh rekan-rekan Tim Tanggap Insiden BSSN pada tanggal 23 Agustus 2021 pukul 08.39 WIB setelah memverifikasi informasi tersebut," ujar Anton kepada Liputan6.com, Selasa (31/8/2021).

Menurut Anton, BSSN langsung berkoordinasi dengan pihak Kementerian Kesehatan mengenai temuan tersebut. Pihaknya juga memverifikasi kembali dan menyampaikan bahwa aset dimaksud terkait dengan Kementerian Kesehatan.

Orang lain juga bertanya?

Kemudian, BSSN mengkonfirmasi kembali ke pihak Kementerian Kesehatan pada tanggal 24 Agustus 2021 melalui notifikasi laporan dengan Nomor 021/TI/SDE.824.1/N/2021.

"Tim Kementerian Kesehatan menindaklanjuti dengan menutup kerentanan tersebut pada tanggal 25 Agustus 2021, Tim BSSN mengkonfirmasi hal ini kepada pihak Kementerian Kesehatan pada pukul 15.31 WIB," beber Anton.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan, Anas Ma'ruf membenarkan data pengguna yang tersimpan di aplikasi Electronic Health Alert (eHAC) bocor. Kemenkes hingga kini masih menginvestigasi soal kebocoran data ini.

Anas menjelaskan, sebetulnya data pengguna yang bocor terjadi pada aplikasi e-HAC Kementerian Kesehatan, bukan PeduliLindungi. eHAC Kementerian Kesehatan tidak lagi digunakan sejak 2 Juli 2021.

"Kebocoran data terjadi di aplikasi eHAC yang lama, yang sudah tidak digunakan lagi sejak Juli 2021, tepatnya 2 Juli 2021," jelasnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Kemenkes RI, Selasa (31/8/2021).

Setelah eHAC Kemenkes tak digunakan, pemerintah beralih pada eHAC yang tergabung dalam PeduliLindungi. Penggunaan PeduliLindungi dimulai sejak 2 Juli 2021 berdasarkan surat edaran dari Kementerian Kesehatan Nomor: HK.02.01/MENKES/847/2021 Tentang Digitalisasi Dokumen Kesehatan Bagi Pengguna Transportasi Udara.

"Sekali lagi saya tegaskan, sistem yang ada di eHAC yang lama itu berbeda dengan sistem e-HAC yang tergabung di dalam PeduliLindungi. Infrastrukturnya berbeda juga berada di tempat lain," tegasnya.

Laporan lengkap vpnMentor tentang kebocoran data itu bisa lihat di sini.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Website DPR Down Diduga Kena Hack, Ini Penjelasan Sekjen
Website DPR Down Diduga Kena Hack, Ini Penjelasan Sekjen

Pihak DPR sedang melakukan perbaikan agar website DPR bisa kembali diakses.

Baca Selengkapnya
PDNS Diserang Virus Ransomeware, Menko Polhukam: Kita Selidiki Dampak Lanjutannya
PDNS Diserang Virus Ransomeware, Menko Polhukam: Kita Selidiki Dampak Lanjutannya

Menko Polhukam menegaskan sedang melakukan mitigasi untuk mengantisipasi dampak lanjutan pasca kebocoran data tersebut.

Baca Selengkapnya
Usut Penyebab Server PDN Kementerian Kominfo Lumpuh, Polri Gandeng BSSN
Usut Penyebab Server PDN Kementerian Kominfo Lumpuh, Polri Gandeng BSSN

Polri masih melakukan asesmen atau pengumpulan data guna mengungkap penyebab lumpuhnya (down) server PDN pada Kementrian Kominfo.

Baca Selengkapnya
Website BKN Selalu Error Tiap Pendaftaran CPNS dan PPPK
Website BKN Selalu Error Tiap Pendaftaran CPNS dan PPPK

Gangguan layanan tersebut terjadi jelang penutupan seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2023.

Baca Selengkapnya
Sekjen Buka Suara Email Admin DPRNOW Diduga Dihack, Curiga Pelaku Vendor Lama
Sekjen Buka Suara Email Admin DPRNOW Diduga Dihack, Curiga Pelaku Vendor Lama

Setjen menyebut email dprnow@dpr.go.id pernah digunakan vendor lama sebagai admin. Namun, kini email dprnow@dpr.go.id tersebut sudah tidak lagi digunakan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bos BSSN Eks Jenderal Kopassus Soal Serangan Siber Pusat Data Nasional
VIDEO: Bos BSSN Eks Jenderal Kopassus Soal Serangan Siber Pusat Data Nasional "Kami Minta Maaf"

Server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) mengalami gangguan sejak hari Kamis 20 Juni 2024 lalu

Baca Selengkapnya
Menko Polhukam soal Server PDN Down: Masih Terus Diperbaiki
Menko Polhukam soal Server PDN Down: Masih Terus Diperbaiki

Menurut Hadi, penyelidikan perlu dilakukan agar mencegah kejadian serupa terjadi di kemudian hari.

Baca Selengkapnya
Buntut Peretasan PDNS, Menkopolhukam Rapat Tertutup dengan Menkominfo dan BSSN
Buntut Peretasan PDNS, Menkopolhukam Rapat Tertutup dengan Menkominfo dan BSSN

Budi Ari sempat diberondong pertanyaan namun enggan meladeni.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Serangan Siber Pusat Data Nasional Mirip Seperti BSI, Peretas Minta Tebusan Rp131 Miliar
VIDEO: Serangan Siber Pusat Data Nasional Mirip Seperti BSI, Peretas Minta Tebusan Rp131 Miliar

Server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) mengalami gangguan sejak hari Kamis 20 Juni 2024 lalu.

Baca Selengkapnya
Kemenkominfo: Layanan Keimigrasian, Perizinan Event Kemenkomarves dan LKPP Berangsur Pulih usai PDNS Diserang Ransomware
Kemenkominfo: Layanan Keimigrasian, Perizinan Event Kemenkomarves dan LKPP Berangsur Pulih usai PDNS Diserang Ransomware

Lembaga pemerintah pengguna PDSN 2 berangsur memulihkan sistem layanan yang terdampak.

Baca Selengkapnya
Sebabkan Efek Berantai, Ini Fakta-Fakta Server PDN Diserang Lockbit
Sebabkan Efek Berantai, Ini Fakta-Fakta Server PDN Diserang Lockbit

Menkominfo Budi Arie Setiadi mengakui server PDSN yang lumpuh disebabkan oleh serangan LockBit.

Baca Selengkapnya
DPR Sentil BSSN Karena Cuma Prediksi Serangan Siber: Kayak Mama Lauren
DPR Sentil BSSN Karena Cuma Prediksi Serangan Siber: Kayak Mama Lauren

Mestinya Kominfo dan BSSN mengakui kegagalan dalam perlindungan PDNS.

Baca Selengkapnya