Buat Keributan di Acara NU, 8 Anggota Ormas Tebing Tinggi Diamankan
Merdeka.com - Delapan anggota Ormas di Kota Tebing Tinggi, Sumut, diamankan polisi, Rabu (27/2). Petugas menyatakan mereka diamankan saat membuat keributan dan memprovokasi warga di acara tablig akbar yang digelar Nahdlatul Ulama (NU) di Lapangan Sri Mersing, Tebing Tinggi.
"Semula ada 9 orang yang diamankan, namun 1 orang masyarakat yang tidak tahu apa-apa dipulangkan," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja.
Kedelapan orang yang diamankan yakni SAS, MFS, MHH, A, AD, AS, S dan OQ. Saat kedelapannya diamankan, di lapangan itu tengah digelar sejumlah acara yang digelar NU, di antaranya pelantikan pengurus IPNU Tebing Tinggi, serta tausiyah kebangsaan dan tablig akbar memperingati hari lahir ke-93 NU. Acara dihadiri Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto dan tokoh NU, Gus Muwafiq.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang masuk ke lapangan dan membuat kerusuhan? Peristiwa itu berawal saat salah satu suporter tuan rumah masuk ke dalam lapangan.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Mengapa pasukan TNI menyerbu markas OPM? Kontak tembak terjadi antara pasukan TNI dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Tatan menjelaskan, ke-8 orang itu membuat keributan di pengujung kegiatan. Mereka mengajak ibu-ibu untuk berunjuk rasa membubarkan acara itu.
"Pada saat acara mau ditutup, disampaikan ucapan terima kasih dari Gus Muwafiq karena beliau mau ke bandara. Datanglah pemuda-pemuda itu. Mereka berteriak bubar, bubar," jelas Tatan.
Dia membenarkan orang yang membuat keributan itu mengenakan kaus bertuliskan hastag #2019GantiPresiden. "Ada yang pakai baju itu, awalnya ditutupi. Kemudian ceramah seperti itu mereka mengacungkan 2 jari. Itu kegiatan agama, apa hubungannya," ucap Tatan.
Petugas pengamanan sempat berupaya mengingatkan dan meminta kedelapan orang itu untuk tidak membuat kegaduhan. "Tetapi mereka semakin berteriak-teriak, minta acara itu dibubarkan dan memaksa Ibu-ibu yang ikut pengajian tersebut untuk berdemo. Tapi ditolak oleh ibu-ibu ajakan itu. Mereka tidak terima dan terus memprovokasi untuk membubarkan acara. Mereka juga mendorong-dorong personel kita," sebut Tatan.
Saat ini kedelapan orang itu masih diperiksa penyidik. Polisi juga mendalami dugaan tindak kekerasan yang dialami personel intelijen polisi dan warga. "Kabarnya ada anggota intel yang katanya sempat didorong. Mungkin pas diamankan dia memberontak. Kemudian ada ibu-ibu yang ditarik mau diajak demo. Kita belum tahu ibu-ibu itu," jelas Tatan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaMunaslub itu akhirnya menetapkan Anindya Bakrie sebagai ketua dan menggeser posisi Arsjad Rasjid.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca SelengkapnyaDua organisasi masyarakat (ormas) di Tangerang Selatan terlibat perselisihan, Selasa (5/11) malam.
Baca SelengkapnyaPetugas saat ini telah menangkap terduga pelaku inisial U yang merupakan anggota dari salah satu ormas.
Baca SelengkapnyaDebt collector dan pemilik mobil merupakan anggota ormas berbeda.
Baca SelengkapnyaPara tersangka dijerat Pasal 170 dan Pasal 338 dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 16 pelaku bentrok mahasiswa antarfakultas di Universitas Islam Makassar (UIM) yang menyebabkan sejumlah ruang sekretariat rusak.
Baca SelengkapnyaCak Imin pun meminta kepada seluruh kader agar menjadi kader NU yang tidak pengecut.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menangkap sebanyak 16 orang dari demo berujung kericuhan di depan Gedung DPR/MPR RI dan kantor KPU RI
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaKorban hendak melerai kerusuhan, namun dia justru dianiaya lima pelaku
Baca Selengkapnya