Buaya berusia 70 tahun diamankan, gigi sudah rontok
Merdeka.com - Warga menangkap buaya di Kuala Malehan, Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Arakundo, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, pada Selasa (13/2). Diperkirakan buaya itu berusia 70 tahun. Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Lhokseumawe BKSDA Aceh Dedi Irvansyah, mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan, buaya yang berjenis kelamin betina tersebut memiliki bobot lebih kurang 600 Kilogram, panjang tubuh 4,80 meter serta lebar badan 60 Centimeter.
Selain itu, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap usia buaya dimaksud dari giginya, pihaknya menyimpulkan bahwa usianya diperkirakan sekitar 70 tahun. "Umur buaya tersebut diperkirakan sekitar 70 tahun, hal itu dikarenakan giginya yang sudah rontok," jelas Dedi seperti dilansir Antara, Rabu (14/2).
Buaya tersebut pun menjadi tontonan warga di lokasi dan belum direlokasi ke tempat lain. Akan tetapi sebagaimana direncanakan, penanganan terhadap salah satu jenis satwa yang dilindungi tersebut, pihaknya akan menitipkan buaya tua itu ke Taman Hutan Langsa, Kota Langsa, Provinsi Aceh.
-
Kenapa buaya itu dievakuasi? Proses evakuasi buaya itu berlangsung menegangkan lantaran hewan buas itu sempat mengamuk saat hendak diamankan.
-
Kenapa buaya siam menjadi spesies yang terancam punah? Hewan ini punah akibat perusakan habitat, perburuan liar, dan perkawinan silang.
-
Mengapa hewan itu dibuang ke laut? Sayangnya, kapten kapal nelayan tersebut; Kapten Akira Tanaka memilih untuk membuangnya kembali agar tidak merusak hasil tangkapan lainnya.
-
Kenapa salamander buaya ini terancam punah? 'Selain situasi zoogeografinya yang khusus dan kelangkaannya, penampakan warna-warni dari spesies kadal air buaya baru ini kemungkinan besar akan menarik minat para kolektor ilegal.'
-
Bagaimana buaya itu ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
"Buaya masih di lokasi dan terlihat sehat serta aman. Antusias warga untuk melihatnya masih tinggi dan rencananya untuk penanganan selanjutnya akan dititipkan di Taman Hutan Langsa," terangnya.
Sebagaimana diberitakan, sejumlah warga menangkap seekor buaya ukuran besar dari Kuala Malehan, terusan Sungai Arakundo, Kecamatan Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur, Selasa (13/2).
Menurut Kapolsek Simpang Ulim, Iptu Dasril, berdasarkan keterangan dari warga, selama ini buaya dimaksud sering muncul di permukaan sungai kawasan itu, sehingga banyak nelayan yang merasa takut diganggu saat mereka beraktivitas di sungai.
"Selama ini kita belum menerima laporan tentang ada nelayan atau masyarakat yang diganggu buaya. Mungkin, warga menangkapnya, karena takut sebab buaya itu sering muncul ke permukaan," katanya.
Sementara itu, keterangan salah seorang warga setempat, Furkan, menyebutkan, bahwa penangkapan buaya tersebut, berawal saat dua warga hendak pergi ke tambak, menggunakan perahu motor. Lalu mereka melihat seekor buaya bersandar di pinggir sungai. Sehingga mereka memanggil warga lainnya untuk upaya penangkapan.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah 5 bulan dirawat dalam kolam krangkeng besi buaya tersebut kemudian dikhawatirkan lepas.
Baca SelengkapnyaCerita istri Plt Gubernur Kalimantan Timur singgung soal buaya Riska yang sempat mogok makan.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaGajah Sumatera Mati di Aceh Utara, Gadingnya Hilang
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaSebelumnya, buaya ini dipelihara oleh sosok pencinta satwa.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa tersebut Daeng Sattuang mendapatkan 25 jahitan di kaki.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi buaya berukuran cukup besar ini menghebohkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaDua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaUntuk menangkap buaya ini, satu regu petugas Damkarmat dari Pos Mojo diterjunkan ke lokasi.
Baca SelengkapnyaKorban kini masih menjalani perawatan medis di RSUD Indrasari.
Baca Selengkapnya