Buaya di Sungai Siak muncul akibat ketagihan ayam dan kambing dari limbah peternakan
Merdeka.com - Munculnya seekor buaya di sungai Siak tak jauh dari pusat Kota Pekanbaru, meresahkan masyarakat. Warga juga takut beraktivitas di sekitaran sungai. Ternyata buaya tersebut muncul karena ada sumber makanan yang membuat satwa itu ketagihan.
Kepala Seksi Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Heru mengatakan, telah melakukan pengecekan ke sungai Siak. "Setelah ada laporan warga tentang kemunculan buaya yang meresahkan itu, kita langsung cek ke sungai Siak," kata Heru, Rabu (7/11).
Namun, pihaknya belum berjumpa hewan berkulit tebal tersebut. Padahal, sudah beberapa warga melaporkan kemunculan buaya sambil menyantap makanan di permukaan air.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Kenapa warga khawatir tentang buaya? Kalau buaya yang masih kecil itu hidup liar, dikhawatirkan ada induknya yang masih berkeliaran di sekitar sungai Desa Kebonagung.
-
Siapa yang menemukan buaya itu? Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
"Di sekitar sungai, ada peternakan ayam dan kambing. Kita menduga pihak peternakan selalu membuang darah dan isi perut hewan yang dipotong itu ke sungai," ujar dia.
Heru memprediksi, buaya tersebut merasa ketagihan adanya sumber makanan bagi hewan karnivora tersebut. "Buaya makannya tidak setiap hari, hanya 2 hari sampai 3 hari sekali," kata dia.
Binatang melata itu biasanya akan kembali ketika mencium aroma darah di tepian Sungai Siak. "Nanti kita ingatkan masyarakat yang memiliki peternakan agar tidak membuang isi perut ayam dan kambing ke sungai. Karena itu akan memancing buaya untuk keluar," ujar Heru.
BBKSDA Riau juga akan memasang spanduk himbauan agar masyarakat berhati-hati dan waspada saat beraktifitas di tepian Sungai Siak.
"Akan kita pasang di lokasi buaya sering muncul berdasarkan laporan masyarakat. Selain itu, kita juga terus melakukan sosialisasi agar masyarakat waspada saat beraktifitas di tepian Sungai Siak," pungkas Heru.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Baca SelengkapnyaMusim hujan yang identik dengan musim kawin buaya.
Baca SelengkapnyaTiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaApapun latarbelakangnya, pembunuham hewan dilindungi melanggar undang-undang.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca SelengkapnyaWali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kabupaten lain untuk mengatasi pencemaran di Sungai Bengawan Solo.
Baca SelengkapnyaKeberadaan buaya itu terlihat cukup lama. Kemunculannya diketahui terjadi saat air Sungai Musi dalam keadaan pasang.
Baca Selengkapnya