Buaya diburu dan mati ditombak usai gigit warga yang sedang kencing
Merdeka.com - Hannasi (35), warga Desa Semangko, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara nyaris tewas digigit buaya rawa, saat buang air kecil di sungai, Selasa (7/2). Warga yang mendengar peristiwa itu, mencari buaya dan menombak satwa reptil itu hingga mati.
Keterangan diperoleh dari Kapolsek Marangkayu Iptu Yusuf, peristiwa itu terjadi sekira pukul 08.30 WITA. Hannasi sedang asyik duduk di sebuah pondok, bermaksud ingin membuang air di sungai, di area kanal utara perusahaan migas PT Chevron.
Saat turun ke sungai, korban mendadak diserang buaya dari dalam sungai, hingga Hannasi dilarikan ke Puskesmas Marangkayu.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Bagaimana buaya itu ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
-
Apa yang dimakan buaya itu? Buaya tersebut sebelumnya memangsa kucing peliharaan yang tidak sengaja masuk ke kandangnya.
-
Apa yang terjadi ketika si kancil bertemu dengan buaya di sungai? Kancil pun berpikir sejenak, lalu ia mendekat ke tepi sungai.'Hai buaya, apakah kau sudah makan siang?' tanya kancil dengan suara yang dikeraskan.
"Korban Hannasi mengalami luka robek parah di pergelangan kaki kirinya," kata Kasubbag Humas Polres Bontang Iptu Suyono kepada wartawan.
Mendengar kejadian itu, tujuh personel Polsek Marangkayu, mendatangi rumah Hannasi. Kepolisian juga mengimbau, agar warga yang sering memancing di area korban disambar buaya, memperhatikan keselamatan.
"Jajaran Polsek berkoordinasi dengan pihak Chevron, untuk membuat spanduk larangan memancing atau beraktivitas di sungai dan sekitarnya," ujar Suyono.
Warga pun mendengar yang dialami Hannasi. Dipimpin ketua RT dan warga yang berjumlah 15 orang, berupaya mencari buaya di sekitar lokasi serangan buaya terhadap Hannasi. Warga khawatir, kejadian yang menimpa Hannasi, terulang dan dialami warga lainnya.
"Sekitar jam 2 siang tadi, buaya yang dicari muncul, berada sekitar 300 meter dari lokasi korban diserang buaya. Buaya itu berhasil ditangkap beramai-ramai dengan cara ditombak dan diparang," demikian Suyono. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putra berinisial H (13) nyaris tewas akibat diserang buaya muara. Korban selamat meski mengalami banyak luka gigitan.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSeorang warga, MB (53) selamat dari serangan buaya muara sepanjang tiga meter usai berjibaku melawan.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa tersebut Daeng Sattuang mendapatkan 25 jahitan di kaki.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaHamid diterkam buaya diperkirakan pukul 18.00 Wita, Senin (4/11).
Baca SelengkapnyaApapun latarbelakangnya, pembunuham hewan dilindungi melanggar undang-undang.
Baca SelengkapnyaSeekor buaya sepanjang 3,5 meter berhasil ditangkap warga di Mandailing Natal pada Sabtu (23/9).
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama ayahnya mandi di kali. Kakinya kemudian diterkam.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi buaya berukuran cukup besar ini menghebohkan warga sekitar.
Baca Selengkapnya