Buaya Mangsa Kambing di Indragiri Hilir, Diduga Akibat Bangkai Ayam Dibuang ke Sungai
Merdeka.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, kini sedang memitigasi konflik buaya muara yang memangsa kambing milik warga di Desa Mumpa, Tempuling, Kabupaten Indragiri Hilir setelah mendapatkan laporan dari masyarakat setempat.
"Setelah mendapatkan laporan itu, tim BBKSDA Riau segera berkoordinasi dengan Polsek Tempuling, selanjutnya menurunkan tim ke Desa Mumpa, dan bersama petugas dari Resort Kerumutan Selatan untuk melakukan mitigasi konflik satwa di Desa Mumpa itu," kata Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau, M. Mahfud kepada wartawan di Pekanbaru, Sabtu (5/6).
Mitigasi adalah segala upaya untuk mengurangi risiko ancaman, termasuk bencana. Menurut dia, tim yang turun langsung berkoordinasi dengan Kepala Desa Mumpa, Jumrani beserta perangkat desa setempat terkait kemunculan buaya muara itu.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Kenapa warga khawatir tentang buaya? Kalau buaya yang masih kecil itu hidup liar, dikhawatirkan ada induknya yang masih berkeliaran di sekitar sungai Desa Kebonagung.
-
Apa yang dimakan buaya itu? Buaya tersebut sebelumnya memangsa kucing peliharaan yang tidak sengaja masuk ke kandangnya.
-
Kenapa Penangkaran Buaya Teritip penting? Selama kunjungan, pengunjung juga dapat memahami upaya konservasi yang dilakukan untuk melestarikan spesies ini.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, katanya, seorang warga menjumpai adanya satwa buaya yang sedang memangsa seekor kambing di pinggir sungai. Kambing yang dimangsa buaya adalah milik Tarom, warga RT02/RW. 07.
"Jumrani sendiri menjelaskan belakangan ini buaya tersebut sering muncul dan naik ke darat, malah menuju permukiman warga. Hampir 20 tahun tidak pernah ada kemunculan satwa buaya di sekitar lokasi tersebut, baru ini sering ada laporan seperti itu," katanya.
Lalu, tim menuju ke lokasi dan melakukan observasi lokasi serta menemukan bekas cakaran di pinggir sungai. Tim melakukan sosialisasi kepada masyarakat serta memberikan himbauan supaya masyarakat lebih berhati-hati saat beraktivitas di sungai dan mengurangi aktivitas di sungai pada jam tertentu seperti pagi dan menjelang malam atau Maghrib.
Warga juga diimbau agar tidak membuang bangkai ke sungai, bangkai ayam yang mati atau membuang bagian tubuh ayam yang dipotong ketika membersihkannya di sungai.
"Karena bangkai ayam atau potongan tubuh ayam yang dibuang ke sungai berpotensi memancing buaya mendekati permukiman warga," katanya.
Saat ini, kata M Mahfud, buaya tersebut sudah menjauh dari permukiman warga dan mengarah kembali ke Sungai Mumpa. Upaya yang dilakukan untuk sementara dari warga setempat yaitu akan melaksanakan ritual adat sebagai sistem kearifan lokal untuk mitigasi dari gangguan satwa liar.
Kepala Balai Besar KSDA Riau, Suharyono turut mengimbau agar warga melaporkan ke pihak yang berwenang, seperti perangkat des, Bhabinkamtibmas polres atau polsek terdekat.
Apabila dijumpai kemunculan satwa liar dan menegaskan agar warga tidak bertindak melukai/membunuh satwa liar yang dilindungi karena tindakan tersebut justru sangat berisiko dan berbahaya bagi keselamatan warga, katanya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaApapun latarbelakangnya, pembunuham hewan dilindungi melanggar undang-undang.
Baca SelengkapnyaTiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaMusim hujan yang identik dengan musim kawin buaya.
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaKejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaViral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaSetelah 5 bulan dirawat dalam kolam krangkeng besi buaya tersebut kemudian dikhawatirkan lepas.
Baca Selengkapnya